Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Salah satu langkah penting mitigasi Covid-19 adalah melalui agama. Pandemi Covid-19 yang telah menewaskan banyak orang di berbagai belahan dunia bukanlah azab Tuhan. Ini merupakan momentum untuk membersihkan diri dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Demikian pernyataan beberapa tokoh agama yang tampil dalam talkshow di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Kamis (10/12) dan disiarkan pada Channel YouTube BNPB. Dialog mengangkat tema ‘Agama dan Mitigasi Covid-19’.
Mereka adalah Ketua Dewan Sangha Walubi Maha Bhiksu Dutavira Mahastavira, rohaniwan Katolik Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno SJ, dan Muhammad Makmun Rasyid dari PW ISNU Gorontalo.
“Pandemi Covid-19 itu terjadi karena kesalahan kita kepada semesta. Ini seperti bencana banjir karena penggundulan hutan,” kata Romo Mudji Sutrisno.
Baca juga: Kasus Aktif Meningkat, Reisa Sebut Penerapan Prokes 3M Mulai Kendur
Mengutip pengalaman saat terjadi wabah penyakit pada jaman Romawi kuno, menurut Mudji, dulu orang menganggapnya sebagai hukuman dari Tuhan. Padahal bencana terjadi karena kesalahan kita sendiri.
Karena itu dalam mitigasi Covid-19, menurut ahli filsafat ini, wabah atau pandemi penyakit justru harus menjadi momentum untuk introspeksi diri. “Pandemi seharusnya menjadi momentum untuk katarsis dan penyucian diri agar menjadi lebih baik,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Makmun Rasyid yang menyatakan bahwa pandemi Corona ini bukanlah azab. “Bencana ini merupakan cobaan agar kita lebih membersihkan diri dan kesadaran untuk menjadi lebih baik,” katanya.
Anggota Dewan Pakar PW ISNU Gorontalo ini menilai bahwa bencana juga untuk menguji tingkat kepedulian terhadap sesama. Sebab, menurut dia, hubungan sosial jauh lebih penting ketimbang hanya menjalankan ibadah untuk diri sendiri.
Peran Tokoh Agama dalam Mitigasi Covid-19
Begitu juga dengan Maha Bhiksu Dutavira Mahastavira yang juga menekankan pentingnya perhatian terhadap sesama. Kunci dalam melakukan mitigasi Covid-19 adalah dengan meningkatkan rasa peduli pada orang lain.
Namun untuk meningkatkan kepedulian itu peran tokoh agama sangat penting. “Tetapi kepedulian sosial ini berkaitan dengan peran dan tanggung jawab para tokoh agama dan ulama dalam menjaga keselamatan umatnya,” katanya.
Terjadinya bencana seperti pandemi Covid-19, menurut Maha Bhiksu, merupakan ujian moral yang sangat luar biasa. Melalui bencana ini kita sedang mendapat ujian sehingga harus kita lawan dengan cara yang bijak.
“Pandemi ini tidak boleh memuat kita putus asa. Kita tidak boleh stres karena malah bisa menurunkan imunitas tubuh kita. Justru bencana ini harus bisa kita hadapi dengan cara yang cerdas,” ujarnya.
Baca juga: Kisah dr Sriyanto SpB, Dokter Penyintas Covid-19 Lepas dari Maut
Dalam menerapkan mitigasi Covid-19, menurut Ketua Dewan Sangha Walubi ini, justru harus membuat kita cerdas dalam menghadapinya. Begitu juga dengan mengenakan masker bukan karena kita takut tetapi justru cerdas menyikapi tantangan.
Begitu juga dengan selalu rajin mencuci tangan maupun menghindari kerumunan, menurut Bhiksu, justru merefleksikan sikap cerdas dalam menyikapi hidup.
Hidup Agar Tidak Susah
Selain dengan menerapkan prinsip 3M sebagai cara mitigasi Covid-19, tokoh agama Budha ini menyatakan bahwa kita tidak boleh mengumbar nafsu untuk mengejar kesenangan hidup.
“Kita hidup bukanlah untuk mencari kesenangan. Hidup pada dasarnya adalah bukan untuk menjadi susah,” katanya. Jika kita hidup hanya untuk mengumbar nafsu dan mengejar kesenangan hidup, menurut dia, hanya akan menghasilkan kesulitan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Indonesia, Tenaga Medis dan Aparat yang Pertama Terima
Romo Mudji Sutrisno juga mengingatkan bahwa hidup merupakan anugerah. Sedangkan virus Covid-19 sangat berbahaya dan mematikan. Karena itu sangat penting semua umat beragama meningkatkan sikap saling peduli.
Namun karena kehidupan juga harus jalan terus, maka langkah untuk menekan penularannya juga sangat penting. Salah satunya dengan selalu menerapkan protokol kesehatan 3M.
Taat melaksanakan 3M merupakan bentuk kepedulian yang bisa kita wujudkan. Langkah mitigasi Covid-19 ini penting untuk menghalangi penularan virus Corona. Sebaliknya, kita juga harus menularkan energi positif pada sesama agar mampu menghadapi pandemi. (R2/HR-Online)