Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Peternak di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berusaha bertahan dari pandemi Covid-19 yang juga meluluhlantakan perekonomian. Namun, bukan hanya wabah yang mereka hadapi, tetapi juga bencana banjir. Apalagi saat ini intensitas hujan cukup tinggi di Kabupaten Pangandaran.
Meluapnya sungai Citanduy beberapa hari belakangan membuat air sungai meluap sampai ke rumah-rumah warga. Termasuk juga ke kandang ternak milik warga.
Komunitas peternak sapi potong di Pangandaran, Lembu Jaya, di Jalan Pantai Karapyak, RT 13, RW 04, Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, menyiapkan jasa evakuasi ternak yang terdampak bencana banjir.
Mereka berusaha membawa ternak-ternak tersebut ke tempat yang aman. Selain itu, komunitas Lembu Jaya juga mengobati ternak-ternak yang sakit.
Komunitas Lembu Jaya mempunyai Satgas tanggap bencana khusus penanganan ternak di daerah terdampak bencana baik akibat banjir maupun pertolongan terhadap hewan ternak yang mengalami sakit.
Ketua Kelompok Lembu Jaya Rasim mengatakan, kelompok peternak dirintis sejak tahun 2008. Kemudian, tercatat resmi sebagai kelompok peternak pada tahun 2013, dan juga termasuk kelas kelompok pemula pada tahun 2017.
“Saat ini Lembu Jaya berkembang bukan hanya sebatas kelompok peternak tetapi sudah menjadi sebuah komunitas peternak sapi potong,” kata Rasim, Kamis (17/12/2020).
Anggotanya, lanjut Rasim, tersebar di 5 kecamatan seperti Mangunjaya, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran dan Sidamulih. “Saat ini jumlah anggota kurang lebih 200 peternak sapi potong,” lanjutnya.
Rasim menambahkan, pendataan anggota di Komunitas Lembu Jaya ini sudah menggunakan sistem komputerisasi yang dibuat oleh salah seorang anggota.
Komunitas Peternak di Pangandaran Membantu Warga
Komunitas ini dibentuk di Kabupaten Pangandaran dengan harapan bisa membantu peternak sapi potong di tengah pandemi Covid-19 dan bencana banjir.
“Awalnya kita membantu pengadaan pakan dan pengobatan ternak saja. Dengan adanya banjir ini kita bentuk Satgas khusus tanggap bencana yang bergerak untuk mengevakuasi dan menyelamatkan ternak yang terkena banjir,” papar Rasim.
Masih dikatakan Rasim, awalnya dengan dibentuknya satgas ini untuk membantu para anggota saja. Seiring waktu banyak ternak warga yang lain bukan anggota juga terkena banjir.
“Kami berharap dengan hadirnya satgas ini dapat membantu dan meringankan para peternak yang kesusahan dalam mengevakuasi dari banjir. Sehingga dapat ditolong dari musibah tersebut,” pungkas Rasim
Sementara Pembina kelompok Lembu Jaya Ahmad Hidayat, SST,MM mengatakan, adanya satgas penyelamatan hewan ternak ini berdasarkan kesadaran spontanitas dari para anggota.
“Saat ini sudah banyak hewan ternak yang dievakuasi. Juga adanya peternak yang kekurangan pakan akan dibantu distribusi pakan sampai ke kandang ternak tersebut. Ini jelas kegiatan yang positif saling peduli walaupun di tengah himpitan ekonomi dan pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berakhirnya,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online)