Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengapresiasi Pemkab Ciamis yang sudah membuka Asrama Haji di kawasan sekitar Islamic Center sebagai tempat untuk isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19.
Dengan adanya tempat isolasi Covid-19 ini, penanganan bisa cepat dilakukan. Terlebih ketika ada warga positif Covid-19 berdasarkan swab test, dan masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG)
Sarif Sutiarsa, ketua komisi D DPRD Ciamis, ketika ditemui HR Online, Minggu, (20/12/2020), mengatakan, dibukanya bangunan asrama haji yang berada di lingkungan Islamic Center sebagai tempat isolasi, menandakan penanganan Covid-19 terus dilakukan dengan baik.
“Adanya tempat khusus isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19, maka penanganan penyebaran bisa dengan cepat dilakukan. Karena ketika ada warga yang positif bisa ditempatkan sebagai jalan penyembuhan yang baik,” ungkapnya.
Kata Sarif, perlu ada tempat isolasi untuk menangani penyebaran Covid-19. “Ini berarti siapa saja warga dengan status OTG bisa dengan segera untuk menempati tempat isolasi tersebut. Sehingga mereka bisa dengan tenang menjalankan penyembuhan,” katanya.
Masalah teknis penempatan pasien Covid-19 di Asrama Haji, Sarif menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Kesehatan Ciamis.
“Dengan adanya tempat Isolasi Covid-19 di Kabupaten Ciamis bisa dengan cepat dalam melakukan penanganan. Terlebih saat ini jumlah kasus terus bertambah seiring dengan terusnya dilakukan swab test terhadap warga masuk daftar tracking,” jelasnya.
Asrama Haji untuk Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Komorbid
Sementara dr Yoyo, Kepala Dinas Kesehatan Ciamis, mengatakan, Asrama Haji yang berada di kawasan Islamic Center disiapkan sebagai tempat isolasi untuk warga yang positif Covid-19.
“Tempat kita siapkan, namun kembali lagi kepada warga apakah siap melakukan isolasi secara ditempatkan atau tidak ketika masuk daftar tracking dan dilakukan swab. Sekarang kebanyakan yang dinyatakan positif langsung melakukan isolasi mandiri,” katanya.
Yoyo melanjutkan, sebenarnya keberadaan tempat Isolasi bagi penanganan Covid-19 sudah kita siapkan. Bahkan sudah pernah ditempati salah satunya oleh 19 orang wartawan ketika mereka sudah diambil test swab sambil menunggu hasil.
“Tempat Isolasi yang kita sediakan tersebut tiada lain sebagai tempat untuk menunggu hasil test swab. Karena dulu untuk mendapatkan hasil waktunya lama karena sampel kita kirim ke laboratorium Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat,” jelasnya.
Kata Yoyo, kalau ditemukan warga yang positif Covid-19, namun memiliki komorbid atau riwayat penyakit bawaan, tidak ditempatkan di ruang isolasi Asrama Haji.
“Mereka harus ditangani di ruang isolasi yang ada di Rumah Sakit. Kalau untuk OTG bisa di Asrama Haji,” pungkasnya. (ES/R7/HR-Online)
Editor: Ndu