Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Anggaran penanganan HIV/AIDS di Kota Banjar, Jawa Barat untuk tahun 2021 dipangkas. Meski begitu, program pencegahan dan penanggulangan virus tersebut harus tetap berjalan.
Ketua Harian Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Banjar, H. Nana Suryana, yang juga Wakil Wali Kota Banjar, memastikan bahwa, untuk penanggulangan kasus HIV/AIDS akan terus berjalan. Walaupun pada tahun depan ada pengurangan anggaran, karena anggaran yang ada terkena refocusing.
KPA Kota Banjar juga akan memaksimalkan anggaran penanganan HIV/AIDS yang ada dengan membuat program prioritas penangan. Selain itu, juga mengurangi kegiatan yang mengundang banyak kerumunan, mengingat situasi masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Terkait pengaruh kinerja karena keterbatasan anggaran, tentu berpengaruh. Tapi kami tetap berusaha maksimal agar penanganan HIV/AIDS ini berjalan efektif,” kata Nana Suryana, kepada awak media, usai menghadiri acara launching bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS), di Pendopo Kota Banjar, Selasa (01/12/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, sebetulnya dari KPA sendiri sudah mengajukan anggaran penanganan HIV/AIDS pada tahun 2021 mendatang sebesar Rp 200 juta.
Namun, karena situasi pandemi yang tak kunjung berakhir, maka anggaran yang diajukan tersebut terkena refocusing, sehingga anggaran untuk penanganan HIV terpangkas hingga Rp 100 juta.
“Memang saya sempat protes terkait anggaran itu. Tapi kata Dinkes mereka juga sudah diplot anggarannya, jadi tidak bisa merealisasikan apa yang diminta KPA. Tapi kita tetap mendapat anggaran,” terangnya.
Nana Suryana juga menambahkan, perihal kenaikan jumlah kasus ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Kota Banjar, pada tahun ini terjadi kenaikan.
Baca Juga : WHO: Virus Corona Tidak Akan Musnah dari Muka Bumi, Sama Seperti HIV
Namun, peningkatan tersebut masih dalam batas pemantauan, atau kenaikannya tidak begitu signifikan, tapi tetap berkembang.
“Kenaikan ada. Jumlahnya juga cukup lumayan. Tapi dari data itu banyak juga orang luar yang datanya masuk ke Banjar,” jelas Nana Suryana.
Penambahan Tahun Ini 66 ODHA
Sebelumnya, saat rapat koordinasi pemeriksaan HIV/AIDS pada ibu hamil, di ruang rapat Gunung Sangkur, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Banjar, dr. H. Agus Budiana, mengatakan, berdasarkan data kumulatif sejak tahun 2006 sampai bulan Oktober tahun 2020, jumlah kasus HIV/AIDS Kota Banjar mencapai 336 orang.
Sedangkan, penambahan tahun ini sebanyak 66 orang dengan jumlah ODHA yang sudah berobat atau on ARV sebanyak 33 orang.
“Untuk tahun ini ada penambahan 66 ODHA. Terkait anggaran penanganan, itu tentunya sesuai yang sudah dianggarkan,” terang dr. Agus.
Sementara itu, Pengelola Program KPA Kota Banjar, Syahid Burhani, mengungkapkan, anggaran penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS tahun depan ada pemangkasan sekitar 75 persen dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 150 juta.
Menurutnya, anggaran sebesar itu hanya cukup untuk membiayai operasional kantor. Belum lagi biaya operasional untuk berbagai kegiatan sosialisasi dan pembinaan kader di lapangan.
“Tahun depan anggarannya sangat minim, dan tentunya menjadi kendala kami dalam penanganan. Namun, kami akan upayakan tahun depan kegiatan penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS bisa tetap berjalan maksimal,” ujar Syahid. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah