Amazon mengumumkan secara resmi pembukaan sebuah layanan komputasi untuk bisnis tanpa menggunakan chip Intel, Selasa kemarin (01/12/2020). Sebagai gantinya, Amazon menggunakan chip berbasis arsitektur Advanced RISC Machine (ARM) untuk layanan ini.
Ini merupakan kali kedua, setelah AWS (Amazon Web Service) membuka layanan serupa tanpa chip Intel di Juni lalu. Sebelumnya, November lalu, untuk pertama kalinya Apple juga merilis komputer Mac dengan chip berbasis ARM di dalamnya.
Tindakan kedua raksasa teknologi ini menimbulkan riak besar di kalangan pelaku bisnis semikonduktor. Mengingat Intel telah merajai pasar chipset untuk kebutuhan server dan komputer PC selama lebih dari 2 dekade.
15 Tahun Menggunakan Chip Intel
Apple sendiri telah lebih dari 15 tahun menggunakan chip Intel untuk MacBook sejak 2005. Namun, demi untuk mengejar efisiensi energi, kini Apple memutuskan untuk menggunakan “The New M1” sebagai pengganti chipset Intel.
Baca juga: MacBook Apple Silicon Perbaharui Sistem Laptop Apple
“Setiap Mac dengan M1 akan menjadi sebuah kelas produk yang benar-benar berbeda,” ujar wakil presiden senior dari Apple, Johny Srouji, saat memperkenalkan Mac terbaru di launching virtual November kemarin.
Apple mengklaim bahwa The New M1 mampu memberikan performa 2x lebih baik ketimbang chip Intel dengan energi hanya seperempatnya saja.
Arsitektur ARM memungkinkan pengguna chip untuk mengembangkan prosesor yang lebih simpel dengan harga yang lebih murah. Konsumsi energi listrik yang digunakan pun relatif lebih hemat sehingga sangat cocok untuk layanan berbasis komputasi awan (cloud computing).
“Pekerjaan komputasi awan perlu memanfaatkan chipset dengan core yang sederhana dan sirkuit bertujuan khusus,” kata Peter De Santis, wakil presiden dari AWS Global Infrastructure.
Chipset Berbasis ARM
Menurut De Santis, The Graviton2, chipset berbasis ARM yang Amazon gunakan, memiliki 20 inti lebih banyak apabila membandingkan dengan chip server Intel. Ini membuat layanan AWS lebih efektif dalam melakukan tugas komputasi seperti menyediakan halaman website untuk user yang berbeda.
Baca juga: Aplikasi Panggilan Suara CatchUp dan Aplikasi Chatting Apple Watch
Intel sendiri merespon perkembangan ini dengan santai. Menurut Lisa Spelman, wakil presiden perusahaan Intel, kompatibilitas software dan performa tinggi yang disediakan Intel masih akan menjadi kebutuhan penting. Baik untuk kepuasan konsumen maupun kebutuhan pusat data.
Namun, sebagaimana diberitakan oleh website teknologi Regendus.com, berbagai perusahaan kini mulai mengadopsi chip berbasis ARM ini. Mulai dari Adobe, hingga Microsoft dan Apple yang telah menyiapkan platform untuk menjalankan program pada ekosistem berbasis ARM. (R2/HR-Online)