Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Belasan anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melakukan studi banding ke Kota Banjar, terkait kebijakan pemerintah terhadap para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Sekitar 15 orang Anggota DPRD Kulonprogo yang datang itu selain menyambangi Dinas KUKMP, mereka juga mengunjungi DPRD Kota Banjar untuk mendapatkan referensi terkait kebijakan daerah terhadap pelaku UMKM.
Wakil Ketua DPRD Kulonprogo, Ponimin Budi Hartono, menjelaskan, kedatangan pihaknya ke Kota Banjar tiada lain bagian dari upaya wakil rakyat dalam mendorong UMKM yang ada di wilayahnya, untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Lewat studi banding, poinnya kita sedang mendorong masalah permodalan dan pemasaran produk UMKM. Apalagi kita ada bandara, tinggal bagaimana agar pelaku usaha juga bisa mengambil peluang itu,” katanya, usai pertemuan dengan DKUKMP Kota Banjar, Selasa (24/11/2020).
Ponimin menambahkan, Kota Banjar yang hanya memiliki 4 kecamatan ini menurutnya sangat menarik, karena banyak hal yang sudah dilakukan dalam mendongkrak ekonomi melalui UMKM.
Terlebih perhatian dari pemerintah setempat, mulai dari pembinaan, pengembangan potensi, bantuan permodalan, sampai ke pemasarannya yang pihaknya nilai sudah bagus.
“Tadi kami banyak sekali mendapatkan wawasan baru, yang mana bisa kami bawa untuk Kulonprogo. Semoga saja ke depan UMKM kita bisa lebih berkembang dan maju,” kata Ponimin.
Sementara itu, Kepala DKUKMP Kota Banjar, H. Edi Hardianto, menjelaskan, pihaknya menyampaikan berbagai hal terkait kebijakan pemerintah untuk mengembangkan UMKM.
Ia menuturkan, selama ini Pemkot Banjar sudah memfasilitasi para pelaku UMKM yang ada, baik pembinaan, dukungan permodalan, hingga pemasaran.
“Saat ini kita sedang fokus bagaimana produk dari pelaku usaha itu bisa masuk ke hotel, restoran, supermarket, dan lainnya. Itu yang sedang kami kerjakan,” terangnya.
Pemulihan Ekonomi
Meskipun akibat Covid-19 dampaknya begitu besar terhadap perekonomian masyarakat, namun dengan berbagai strategi terus dilakukan agar ekonomi kembali pulih, salah satunya dengan fokus pemasaran.
“Kita ada jaring pengaman ekonomi atau JPE, terus JPS, PKH, Rastra dan lainnya. Melalui penguatan ini, semoga saja bisa bangkit lagi,” imbuh Edi.
Ia juga menjelaskan bahwa, sebenarnya saat ini bukan pemulihan ekonomi, akan tetapi masih proses penanganan dan masuk ke tahap pemulihan. Pasalnya, pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Kendati begitu, pihaknya berharap dengan adanya berbagai dorongan dari pemerintah, maka perekonomian masyarakat bisa kembali normal seperti semula.
“Daya beli masyarakat Alhamdulillah sudah mulai bergeliat lagi, dan mudah-mudahan terus bangkit dari Covid-19. Kesempatan ini juga kita manfaatkan untuk bersinergi dengan Kabupaten Kulonprogo, apa yang bisa kita kerjasamakan dalam masalah UMKM,” pungkas Edi. (Muhafid/Koran HR)
, melakukan studi banding ke Kota Banjar, terkait kebijakan){kind=link}