Sifat kimia alkena mungkin perlu Anda ketahui. Senyawa alkena tentu saja memiliki sifat kimia berbeda dengan alkana. Keduanya mungkin seringkali mengecoh karena merupakan senyawa kimia dengan nama yang mirip.
Meski sangat mirip dan hanya berbeda satu huruf saja, tetapi alkana dan alkena tetap berbeda. Saat ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai senyawa alkena.
Alkena memiliki sifat yang jauh lebih reaktif. Senyawa satu ini pada dasarnya mampu mengalami reaksi adisi dan juga reaksi polimerisasi.
Lebih dari itu, alkena juga termasuk senyawa yang mudah terbakar. Berikut penjelasan lebih lanjutnya!
Baca Juga: Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis, Simak di Sini!
Sifat Kimia Alkena dan Reaksinya
Senyawa alkena merupakan jenis senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan rangkap dua, yaitu -C=C-. Senyawa dari alkena yang paling sederhana adalah etana dan C2H4.
Keberadaan ikatan rangkap dua tersebut menyebabkan jumlah atom H yang ada pada senyawa alkena tidak bisa menjadi maksimum selayaknya pada alkana.
Mengutip dari Wikipedia, alkena di pada kimia organik merupakan senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh dan memiliki ikatan rangkap dua.
Ikatan alekan tersebut berada di antara dua karbon. Senyawa ini memiliki peranan yang cukup penting.
Apa Saja Sifat Kimia dari Alkena?
Setelah memahami pengertiannya, maka Anda bisa perlu mengetahui sifat kimia dari senyawa ini. Alkena memiliki sifat kimia ikatan rangkap dua yang menjadi ciri khasnya.
Karena memiliki ikatan rangkap, maka senyawa alkena juga memiliki sebutan gugus fungsi. Reaksi yang terjadi pada senyawa alkena ini berlangsung di ikatan rangkap maupun di luar ikatan rangkap.
Reaksi dan sifat kimia alkena terjadi pada ikatan rangkap bernama reaksi adisi. Selain itu, alkena juga memiliki reaksi lainnya.
Baca Juga: Ciri Khas Atom Karbon yang Istimewa, Apa Saja Itu?
Reaksi Adisi Alkena
Alkena memiliki reaksi adisi yang adalah pengubahan ikatan rangkap jadi ikatan tunggal dengan mengikat atom lainnya.
Zat yang dapat mengadisi alkena adalah gas hidrogen, asam halida, dan halogen. Pada reaksi ini gas hidrogen adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap yang kemudian berubah jadi ikatan tunggal.
Berikutnya reaksi adisi oleh halogen yaitu dengan cara memutus ikatan rangkap alkena lalu membentuk alkana.
Alkena yang menangkap asam halida akan menggunakan aturan Markovnikov, atom aH dari asam halida akan terikat dengan atom C. Ketika atom C berikatan memiliki jumlah H yang sama, artinya sifat kimia alkena halida akan terikat pada atom C yang paling panjang.
Reaksi Pembakaran Alkena (Oksidasi dengan Oksigen)
Reaksi lainnya dari alkena adalah oksidasi. Alkena akan menghasilkan dua jenis pembakaran.
Pembakaran pertama adalah jenis pembakaran sempurna alkena yang menghasilkan karbondioksida serta air. Sementara jenis pembakaran kedua adalah pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan karbon monoksida serta air.
Reaksi Polimerisasi Alkena
Karena sifat kimia alkena, reaksi lainnya yang terjadi adalah reaksi polimerisasi. Ini merupakan reaksi penggabungan molekul sederhana atau monomer yang menjadi molekul besar atau polimer.
Contoh dari reaksi polimerisasi yang paling penting adalah bernama polimerisasi etena. Reaksi tersebut melibatkan ribuan molekul etana sehingga membentuk polietena.
Baca Juga: Senyawa Kovalen Polar: Pengertian, Sifat, Ciri Beserta Contohnya
Sifat Fisika Senyawa Alkena
Selain sifat kimia, senyawa satu ini juga memiliki sifat fisika. Alkena memiliki dua sifat tersebut, sama seperti alkana.
Alkena yang merupakan senyawa nonpolar tidak akan bisa larut di dalam air. Selain itu, senyawa alkena juga memiliki massa jenis yang lebih kecil.
Gaya tarik menarik antar molekul ini merupakan gaya dispersi. Alkena hanya dapat larut dengan alkena lainya, yaitu pelarut nonpolar dan etanol.
Pada temperatur kamar, alkena memiliki dua hingga empat atom karbon yang berwujud gas. Sementara itu, alkena dengan molekul yang lebih tinggi dapat berwujud cair serta padatan pada suhu kamar.
Jika di titik leleh dan titik didih, senyawa alkena akan hampir seperti alkana yang sesuai.
Semakin bertambahnya jumlah atom C, maka harga MR akan semakin besar dan kemudian titik didihnya kian tinggi. Alhasil, titik leleh alkena akan meningkat dengan pertambahan atom karbon.
Selain sifat fisik dan sifat kimia alkena, senyawa ini juga memiliki sifat umum. Sifat umum dari alkena yaitu merupakan gas tidak berwarna, dapat membuat pembakaran, memiliki bau khas, dan eksplosif di dalam udara. (R10/HR-Online)