Sejarah Komputasi Awan atau cloud computing. Teknologi dari masa ke masa semakin maju seiring dengan perkembangan jaman, termasuk teknologi komputer.
Cloud computing merupakan sebuah kombinasi teknologi dari penggabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dengan pengembangan teknologi jaringan internet (cloud).
Melalui teknologi komputasi awan, semua data akan tersimpan pada server internet. Begitu pula dengan software dan aplikasi, semuanya berada di komputer server.
Bagi pengguna, teknologi ini menghubungkan internet agar dapat menjalankan serta mengakses aplikasi yang ada pada server. Dengan kata lain, tidak perlu menginstalnya terlebih dahulu.
Perkembangan dunia komputer yang semakin cepat tidak luput dari hasil riset para ilmuwan dalam menciptakan teknologi yang lebih baik.
Dalam perkembangannya, komputasi awan tumbuh bersama internet dan web. Oleh karena itu, faktor pendorong utama berkembangnya teknologi komputasi yaitu adanya revolusi internet.
Komputasi awan sendiri sebenarnya merupakan hasil teknologi dari evolusi yang berlangsung secara bertahap.
Sejarah Teknologi Komputasi Awan
Sebelum adanya komputasi awan, tahun 1960-an mulai muncul beberapa sumber computing yang menggunakan jaringan bersifat global.
Pada masa itu, terdapat sistem bernama “Intergalactic Computer Network” karya JCR Licklider. Licklider juga bertanggung jawab atas pembangunan Advanced Research Project Agency Network (ARPANET).
Licklider bercita-cita bahwa ia ingin semua orang di dunia dapat terhubung satu sama lain dengan mengakses data serta program dari berbagai situs dan tempat.
Gagasan Licklider ini menjadi awal perkembangan komputasi awan berlanjut. Beberapa pakar ilmu teknologi mulai menambahkan ide mengenai konsep dari Licklider, salah satunya John McCarthy.
Komputasi awan mulai lahir pada tahun 1960 oleh ilmuwan komputer John McCarthy, seorang pakar komputasi MIT yang kesohor sebagai pioner intelejensia buatan.
John berpendapat bahwa komputasi akan menjadi infrastruktur publik seperti telepon dan listrik yang berkembang suatu hari nanti.
Pada awal tahun 1990-an, muncul ide bahwa konsep komputer akan menjadi seperti listrik. Dengan kata lain, semua orang membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari.
Orang dapat mengakses komputer layaknya berlangganan listrik dari PLN. Sehingga, akses ini bisa menjadi fasilitas yang memang tersedia untuk publik dan sebagai kebutuhan.
Pada tahun 1990 ini, perusahaan telekomunikasi menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan kualitas lebih baik dan biayanya yang lebih rendah.
Mereka menggunakan badwidth jaringan serta symbol awan sebagai tanda titik demarkasi antara provider dan pengguna.
Baca : Mengenal Komputasi Awan atau Cloud Computing
Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan dalam penggunaan server. Komputasi awan pada dasarnya berfungsi memperluas batas untuk menutup server dan infrastruktur jaringan.
Network Computing
Kemudian di tahun 1995 seorang pendiri Oracle, Larry Ellison mengusung ide “Network Computing” sebagai kampanye dalam rangka menggugat Microsoft yang telah mendominasi desktop computing dengan Windows 95.
Larry Ellison mengatakan bahwa, sebenarnya user tidak memerlukan banyak software seperti sistem operasi dan berbagai software lain yang ada dalam PC desktop.
PC desktop dapat tergantikan dengan terminal yang terhubung langsung oleh sebuah server yang menyediakan environment. Environment ini berisi berbagai kebutuhan software yang tentunya siap diakses para penggunanya.
Gagasan “Network Computing” milik Larry Ellison ini sempat ramai. Terlebih muncul beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem serta Novell Netware yang menawarkan network computing client untuk pengganti desktop.
Namun seiring waktu berjalan, network computing seolah hilang dengan sendirinya. Hal ini karena kualitas jaringan komputer pada masa itu belum memadai, sehingga akses network computing menjadi lambat.
Para penggunanya pun beralih kembali menggunakan PC desktop demi kenyamanan. Harganya pun lebih murah ketimbang network computing.
Kepopuleran komputasi awan semakin saat munculnya layanan dalam bentuk software as a service (SaaS) Salesforce.com pada tahun 1999.
Kemunculan aplikasi Customer Relationship Management (CRM) ini menjadi pencetus utama aplikasi perusahaan yang beroperasi melalui internet.
Peran Amazon dalam Perkembangan Komputasi Awan
Pada tahun 2000, perusahaan Amazon berperan penting dalam semua perkembangan komputasi awan untuk memodernisasi pusat data seperti jaringan komputer yang menggunakan 10% dari kapasitas mereka waktu itu.
Baca : Manfaat Komputasi Awan untuk Bisnis
Setelah menemukan arsitektur awan yang baru, komputasi awal mengalami peningkatan dalam efisiensi internal yang bergerak cepat “Tim Dua-Pizza” (sebuah tim kecil untuk memberi makan dua pizza). Mereka menambahkan fitur baru yang lebih cepat dan mudah.
Selain itu, Amazon mulai menghadirkan produk baru sebagai penyedia komputasi awan bagi para pelanggan eksternal dan meluncurkan produknya bernama Amazon Web Service (AWS) pada tahun 2006.
Kemudian Amazon Web Services memunculkan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), Google App Engine, dan IBM Blue Cloud Initiative.
Semua situs layanan web tersebut dikomersialkan, sehingga memungkinkan perusahaan kecil dapat menyewa server dalam menjalankan aplikasi komputer mereka.
Komputasi awan bisa semakin berkembang pesat karena adanya layanan yang memudahkan banyak orang yang menerimanya.
Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan sejarah perkembangan komputasi awan yaitu kematangan teknologi visual, perangkat lunak universal serta perkembangan bandwith dengan kecepatan yang tinggi. (Deni/R4/HR-Online)