Proses pembentukan hemoglobin di dalam tubuh terus terjadi. Tubuh melakukan proses atau tahapan pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Fungsi dari hemoglobin ini sangat beragam untuk tubuh.
Hemoglobin menjadi salah satu komponen yang ada di dalam sel darah merah. Bahkan hemoglobin menjadi komponen utama pada sel darah merah atau eritrosit tersebut.
Karena menjadi komponen utama, maka jumlah hemoglobin di dalam sel darah merah ini lebih banyak daripada komponen lainnya. Tubuh akan memproduksi hemoglobin secara berkala.
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah pada Manusia, Organ dan Fungsinya!
Proses Pembentukan Hemoglobin dan Tahapannya
Sel darah merah atau eritrosit merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Keberadaan sel darah merah ini membantu tubuh dalam mengedarkan berbagai nutrisi ke seluruh organ.
Melansir dari Wikipedia, sel darah merah atau eristrosit merupakan jenis sel darah yang paling banyak di dalam tubuh.
Sel darah merah ini berfungsi untuk mengikat oksigen yang penting dalam proses oksidasi jaringan tubuh melalui darah dalam hewan bertulang belakang atau vertebrata.
Dalam sel darah merah manusia, terdapat kandungan protein khusus yang bernama hemoglobin. Hemoglobin ini memiliki peran yang sangat penting, sehingga menjadi komponen utama di dalam sel darah merah.
Apa Dimaksud Hemoglobin?
Anda pastinya perlu memahami apa itu hemoglobin terlebih dahulu. Komponen utama darah merah ini juga terkenal dengan Hb.
Hemoglobin atau Hb merupakan protein yang ada di dalam sel darah merah. Protein tersebutlah yang menyebabkan darah bisa menjadi berwarna merah.
Di dalam kadar normal, hemoglobin memiliki banyak manfaat atau fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar hemoglobin perlu selalu terjaga.
Tubuh juga melakukan proses pembentukan hemoglobin setiap saat. Molekul hemoglobin sendiri terdiri dari globin, apoprotein, dan juga empat gugus heme, merupakan molekul organik bersama dengan satu atom besi.
Baca Juga: Fungsi Sel Darah Merah di dalam Tubuh Manusia Sangat Vital, Apa Saja?
Proses dalam Pembentukan Hemoglobin
Hemoglobin di dalam sel darah merah akan terus terbentuk di dalam tubuh. Langkah awal pembentukan hemoglobin adalah pembentukan senyawa pirol terlebih dahulu.
Setelah itu, 4 senyawa pirol akan bersatu menciptakan senyawa protoporfirin yang kemudian berkaitan dengan besi untuk membuat molekul hem.
Hingga pada akhirnya keempat dari molekul hem berkaitan bersama dengan satu molekul globin. Kemudian satu globin yang disintesis ribosom retikulum akan membuat endoplasma yang membentuk hemoglobin.
Sintesis Hb dalam proses pembentukan hemoglobin bermula pada koA yang terbentuk di dalam siklus krebs. Setelahnya saling berikatan dengan glisin yang terpengaruh enzim asam aminolevulinat (ALA) dari molekul pirol.
Pembentukan Hb membentuk kekionsim yang bernama piridosal fosfat berasal dari rangsangan eritropoietin. Kemudian 4 pirol akan bergabung hingga menghasilkan protoporfirin IX dan bersama dengan rantai polipeptida panjang (globin) pada ribosom yang disintesis sehingga membentuk sum unit, yaitu Hb.
Pembentukan hemoglobin di dalam sitoplasma terjadi bersamaan dengan proses pembentukan DNA yang ada pada inti sel.
Hb ini merupakan unsur paling utama dan paling penting di dalam plasma eritrosit. Di dalam Hb terdapat molekul globin, protoporfirin, dan juga zat besi.
Molekul globin akan terbentuk di sekitar ribosom dan protoporfirin di sekitar mitokondria. Kemudian besi akan terbentuk dari transferin. Eritrosit berinti ada pada reseptor transferin di permukaan sel.
Tidak jarang terjadi gangguan pengikatan besi dalam proses pembentukan hemoglobin sehingga mengakibatkan terbentuknya eritrosit dan sitoplasma yang kecil dan kurang mengandung Hb.
Baca Juga: Penyebab Darah Kotor, Gejala dan Cara Mengatasinya Secara Alami
Hb Normal Itu Berapa?
Meski menjadi komponen utama dalam darah, tetapi keberadaan Hb yang berlebihan juga bisa menyebabkan berbagai masalah pada tubuh.
Anda bisa mengetahui jumlah dari hemoglobin di dalam eritrosit dengan melakukan tes darah. Tes hemoglobin ini seringkali berguna untuk pemeriksaan di dalam diagnosis anemia.
Umumnya melakukan pemeriksaan hemoglobin akan bersamaan dengan hematokrit sebagai bagian pemeriksaan darah lengkap.
Pada kisaran normal, jumlah hemoglobin cukup bervariasi, tergantung dari usia dan juga jenis kelamin seseorang. Akan tetapi, jumlah umum kadar normal hemoglobin untuk pria adalah 14-18 gram/dL.
Sedangkan untuk wanita, kadar hemoglobin yang normal adalah 12-16 gram/dL. Bayi baru lahir memiliki kadar hemoglobin normal 14-24 gram/dL dan juga balita 9,5-13 gram/dL.
Itulah kenapa menjaga proses pembentukan hemoglobin di dalam tubuh sangat penting. Kadar hemoglobin yang kurang dapat menyebabkan anemia, sedangkan berlebihan juga tidak baik. (R10/HR-Online)