Penyebab penyakit dispepsia umumnya lebih karena faktor gaya hidup yang tidak sehat. Gejalanya lebih mirip dengan sakit diare karena terganggunya sistem pencernaan. Namun cara mengatasi penyakit dispepsia harus berdasarkan pemicunya.
Dispepsia merupakan jenis penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan. Namun seperti mengutip Wikipedia, dispepsia bukanlah penyakit melainkan suatu gejala yang timbul karena penyakit atau sakit pencernaan.
Baca juga: Makanan Penyebab Darah Tinggi dan Penurunnya yang Efektif
Meskipun ini merupakan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan, namun rasa nyeri yang muncul justru pada perut bagian atas. Sehingga tak jarang orang yang menduganya sebagai sakit maag atau asam lambung.
Faktor Risiko dan Penyebab Penyakit Dispepsia
Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom dispepsia. Namun gangguan ini utamanya berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat yang dapat memicunya. Karena itu penting mengenali penyakit ini sejak awal.
Sindrom dispepsia perlu penanganan yang cepat dan tepat. Membiarkannya justru akan membuatnya berkembang menjadi semakin kronis. Berikut ini berbagai faktor risiko maupun penyebab penyakit dispepsia yang sebaiknya Anda tahu.
Makanan Pedas
Buat Anda yang senang dengan makanan pedas sebaiknya waspada dengan sindrom dispepsia. Sebab, jika pedasnya berlebihan atau terlalu sering mengonsumsi bisa memicu terjadinya gangguan ini.
Makanan Berlemak
Selektif dalam memilih dan mengonsumsi makanan merupakan cara bijak agar jauh dari penyakit. Makanan yang berminyak atau mengandung lemak jahat bukan saja dapat memancing berbagai penyakit berbahaya, namun juga bisa memicu dispepsia.
Makan Porsi Besar
Mengonsumsi makanan yang terlalu banyak bisa menjadi penyebab penyakit dispepsia. Selain perut terasa kekenyangan, akan timbul perasaan tidak nyaman dengan kondisi ini. Begitu juga jika kita makan terlalu cepat.
Baca juga: Penyebab Tangan Berkeringat, Waspada Gejala Kardiovaskuler dan Penyakit Berbahaya
Ada orang bijak mengatakan bahwa porsi makan yang baik adalah sepertiga dari kapasitas perut. Karena selain makanan, perut juga membutuhkan minum air, dan udara dari pernafasan. Karena sebaiknya batasi porsi makanan Anda.
Minuman Soda
Ada banyak sekali jenis minuman bersoda yang ada di pasaran. Dari yang bentuk botol, kaleng, hingga bubuk. Minuman instan memang memiliki daya tarik tinggi karena praktis dan rasanya yang unik.
Namun mengonsumsi minuman semacam ini ternyata berisiko mengganggu kesehatan tubuh. Minuman ini juga meningkatkan risiko terjadinya sindrom dispepsia. Sebaiknya batasi minuman ini untuk menaga kesehatan organ tubuh.
Minuman Berkafein
Faktor penyebab penyakit dispepsia adalah minuman yang mengandung kadar kafein tinggi. Ini menjadi peringatan buat Anda para penggemar minuman kopi agar membatasi jumlah konsumsi hariannya.
Minuman yang mengandung kafein memang bisa mengganggu fungsi sistem pencernaan. Beberapa jenis minuman semacam ini antara lain kopi dan coklat. Untuk itu penting membatasi jumlah minuman ini untuk mencegah dispepsia.
Merokok
Kebiasaan yang satu ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom dispepsia. Kandungan nikotin dan tar dalam tembakau yang terhisap akan mengganggu lambung dan sistem pencernaan sehingga perlu kita waspada.
Konsumsi Obat
Beberapa jenis obat-obatan tertentu ternyata juga bisa menjadi penyebab penyakit dispepsia. Khususnya jenis obat penghilang rasa nyeri maupun antibiotik yang sebaiknya Anda waspadai.
Jika Anda pernah mengalami sindrom ini sebelumnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang obat yang lebih aman. Sampaikan juga bahwa Anda pernah mengalami dispepsia agar dokter bisa memilihkan obat yang lebih tepat.
Faktor Stres
Rasa cemas maupun tekanan psikologis yang berat tentunya akan berdampak pada kesehatan tubuh. Ada banyak gangguan penyakit yang justru pemicunya adalah dari kondisi psikis yang mengalami tekanan atau stres.
Kecemasan juga akan mempengaruhi pencernaan dan menyebabkan terjadinya sindrom dispepsia. Untuk itu sangat penting bagi siapapun agar lebih mampu mengendalikan stres dan tekanan psikologis.
Gangguan Pankreatitis
Faktor lainnya yang juga bisa menjadi penyebab penyakit dispepsia adalah adanya gangguan pada bagian pankreas. Organ yang terdapat dalam sistem pencernaan ini saling terkait sehingga bisa mengganggu organ lainnya.
Penyakit Gastritis
Satu lagi yang bisa memicu sindrom dispepsia adalah gangguan gastritis. Peradangan yang terjadi pada bagian lambung ini bisa mempengaruhi kerja sistem pencernaan sehingga memicu terjadinya dispepsia.
Batu Empedu
Organ kantung empedu yang juga bagian dari sistem pencernaan memegang peran penting dalam menyaring kandungan makanan yang masuk. Namun jika terlalu banyak kandungan lemak jahat yang kita makan akan memicu terjadinya batu empedu.
Terbentuknya batu empedu ternyata juga bisa menjadi penyebab penyakit dispepsia. Karena itu penting memilih asupan makanan yang sehat untuk mencegah batu empedu sehingga terhindar dari dispepsia.
Ulkus Peptikum
Gangguan ini populer pula dengan sebutan tukak lambung. Penyakit ini terjadi karena adanya pengikisan pada lapisan dalam saluran pencernaan akibat asam lambung. Gangguan ini akan menyebabkan terjadinya dispepsia.
Penyakit Celiac
Celiac disease merupakan jenis penyakit autoimun yang terjadi pada sistem pencernaan. Gangguan ini umumnya terjadi karena kita mengonsumsi gluten. Parahnya, penyakit ini juga bisa menjadi pemicu sindrom dispepsia.
Gejala Penyakit Dispepsia
Selain mengenal penyebab penyakit dispepsia Anda juga perlu mengenali gejalanya. Namun karena organ ini bagian dari sistem pencernaan sehingga gejalanya mungkin mirip dengan tanda penyakit sistem pencernaan.
Mengenal gejala penyakit dispepsia sejak dini penting agar dapat segera mendapat pengobatan dengan cepat. Berikut ini beberapa tanda adanya gangguan sindrom dispepsia yang wajib Anda tahu.
Sering Bersendawa
Naiknya asam lambung akan menyebabkan kita mudah sekali bersendawa. Tanda ini memang termasuk umum pada penderita gangguan lambung maupun GERD. Untuk memastikannya tentunya Anda perlu memeriksakan ke dokter.
Dada dan Perut Terasa Panas
Gejala penyakit dispepsia lainnya yang umum terjadi adalah timbulnya sensasi panas pada bagian dada dan perut. Hal ini terjadi karena naiknya asam lambung. Gejala ini mirip dengan tanda penyakit asam lambung atau GERD.
Perut Kembung
Salah satu tanda paling umum dari sindrom dispepsia adalah perut terasa kembung. Hal ini terjadi karena asam lambung yang naik karena berbagai faktor, termasuk karena makanan yang tidak sehat yang menjadi penyebab penyakit dispepsia.
Perut Mual
Serangan sindrom dispepsia biasanya juga dengan timbulnya rasa mual pada bagian perut. Kondisi ini merupakan akibat terganggunya sistem pencernaan yang letaknya pada bagian perut sehingga tandanya segera terlihat.
Muntah
Gejala lanjutan akibat rasa mual yang hebat adalah muntah. Umumnya muntah yang Anda keluarkan lebih berupa cairan yang mengandung asam. Jika ini terjadi sebaiknya jangan minum air putih sebelum perut kembali nyaman agar tidak muntah lagi.
Mudah Merasa Lapar
Sesudah makan umumnya orang akan merasa kenyang. Namun bagi orang yang menderita sindrom dispepsia mungkin tak lama setelah makan sudah akan timbul rasa lapar. Kondisi ini biasanya cukup sering terjadi.
Cepat Merasa Kenyang
Meskipun mudah lapar, penyakit sindrom dispepsia terkadang menyebabkan perasaan cepat kenyang meskipun makan baru beberapa suap saja. Naiknya asam lambung dan gangguan yang ada menyebabkan tanda ini.
Berkurangnya Nafsu Makan
Orang yang menderita sindrom dispepsia juga sering mengalami penurunan nafsu makan. Gejala ini akan terasa tidak normal karena saat perut sering terasa lapar namun tidak membuat tubuh lahap untuk makan.
Baca juga: Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya
Jika kondisi ini terus terjadi akan menyebabkan penurunan berat badan. Untuk tahap awal sindrom dispepsia mungkin tanda ini belum akan terlihat. Namun untuk jangka panjang bisa menyebabkan tubuh semakin kurus.
Cara Mengatasi Penyakit Dispepsia
Setelah mengenal beragam gejala beserta penyebab penyakit dispepsia lantas bagaimana cara mengatasinya? Untuk memastikan bahwa Anda benar-benar mengalami sindrom dispepsia tentunya membutuhkan pemeriksaan medis.
Dalam melakukan diagnosa, dokter mungkin akan melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap riwayat penyakit maupun melakukan tes tambahan. Baik dengan tes lab darah, pemeriksaan feses, dan lainnya.
Gangguan pencernaan dispepsia umumnya tidak akan mengakibatkan komplikasi yang serius. Namun jika lama tidak mendapat penanganan yang tepat bisa menurunkan kondisi tubuh.
Untuk mengatasi penyakit dispepsia, selain dengan obat dari dokter, Anda juga perlu lebih memperhatikan asupan makanannya. Utamanya makanan yang bisa memicu penyakit dispepsia, seperti makanan pedas dan berlemak.
Begitu juga konsumsi minuman soda, kafein, alkohol, ataupun merokok perlu Anda hindari atau batasi. Cara makan sedikit namun sering lebih baik ketimbang banyak dan cepat. Termasuk mengunyah dengan cara yang benar.
Demikianlah berbagai penyebab penyakit dispepsia beserta gejala dan tanda yang sebaiknya Anda kenali. Menjalani gaya hidup sehat dengan pola makan yang baik dan asupan sehat akan bisa mencegah dari sindrom ini. (R11/HR-Online) Editor: Ahmad Muhafid