Berita Jabar (harapanrakyat.com).- Bantuan sosial atau bansos Provinsi Jabar tahap 3 mulai disalurkan. Meski demikian, pada tahap 3 ini, total nilai bantuan tersebut berbeda dengan tahap 1 dan 2.
Jika pada tahap sebelumnya, total bansos Rp 500 ribu, rinciannya Rp 350 ribu dalam bentuk sembako dan Rp 150 ribu uang tunai.
Bansos provinsi Jabar tahap 3 nilainya lebih kecil yakni Rp 350 ribu dengan rincian Rp 250 ribu dalam bentuk sembako, dan Rp 100 ribu uang tunai.
Mohamad Arifin Soedjayana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat mengatakan, bantuan sembako senilai Rp 250 ribu terdiri dari 5 kg beras premium.
Selain itu, 1 liter minyak goreng, 1 paket sarden, 1 kg gula pasir, 500 gram garam, 1 paket kornet, 5 buah susu kemasan kotak 200 ml, 1 paket vitamin C, 1 buah tas. Dan 4 masker.
“Bantuan tunainya Rp 100 ribu jadi total Rp 350 ribu,” ujar Arifin, Senin (2/11/2020).
Baca Juga: Jabar Mulai Salurkan Bansos Tahap Tiga ke 27 Kabupaten/Kota
Bansos Provinsi Tahap 3 Menggerakan Ekonomi Masyarakat
Meski nilainya lebih kecil, namun lanjutnya, bansos tahap 3 ini mampu menggerakan ekonomi masyarakat.
Pasalnya, 10 komoditi dalam paket sembako tersebut berasal dari produk lokal warga Jawa Barat.
“Bansos Provinsi Jabar tahap 3 ini kita fokuskan juga untuk menggerakan roda ekonomi lokal sebagai salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Selain itu, bansos provinsi Jabar ini juga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
“Bantuan tunai Rp 100 ribunya bisa masyarakat belikan untuk kebutuhan sehari-hari ke warung tetangga sekitar,” katanya.
Arifin mnambahkan, untuk pengadaan beras, pemprov Jabar melibatkan Pesantren Nurul Iman dengan menyerap sedikitnya 100 ton beras.
“Kami juga menampung beras hasil panen petani Jabar, juga melibatkan 20 penggilingan padi di Jawa Barat,” jelas Arifin.
Selain itu, pemprov juga menggandeng peternak sapi perah untuk penyediaan susu UHT pada paket bansos Jabar tahap 3 ini.
“Sedikitnya 17.500 peternak sapi perah kita libatkan dalam memenuhi kebutuhan paket non tunai bansos,” ungkapnya.
Sementara komoditi gula, pihaknya menyerap hasil panen tebu petani Majalengka dan Subang sebanyak 200 ton.
“Pun dengan pengadaan garam, kita serap dari petani Cirebon 400 ton. Sementara tas dan maskernya juga dari pelaku UMKM Jabar,” pungkas Arifin. (Jujang/R8/HR Online)
Editor: Jujang