Misi Calypso Venus Scout merupakan misi terbaru yang akan meneliti Venus. Permukaan suhu planet yang panas akan kembali para ilmuwan astronomi jelajahi sebagai misi untuk penyelidikan lebih lanjut dan pastinya akan tetap menjadi tantangan baru.
Meskipun telah banyak misi yang mereka lakukan untuk penyelidikan ini, misi Calypso merupakan misi yang baru dan harapan untuk menjadi sebuah kesuksesan.
Program Ilmuwan pada Misi Calypso Venus Scout
Melansir dari Space, para ilmuwan rupanya kembali menyelidiki planet Venus yang terkenal sangat panas. Suhu pada permukaannya pun sampai 460 derajat Celcius. Bahkan, suhu tersebut merupakan suhu yang lebih panas daripada suhu planet Merkurius sebagai planet paling dekat dengan matahari.
Suhu yang sangat panas tersebut menjadikan semua pesawat atau wahana yang telah para ilmuwan kirimkan mengalami kerusakan setelah sampai ke planetnya.
Temperatur yang sangat panas tersebut karena adanya atmosfer Venus yang merupakan kumpulan gas CO2. Gas inilah yang akhirnya membuat panas dari matahari menjadi terperangkap pada bagian atmosfernya.
Proses ini sering kita kenal dengan sebutan efek rumah kaca. Efek rumah kaca sebenarnya juga terdapat pada planet Bumi. Namun, suhu yang ada pada planet Bumi tidak seperti suhu yang sangat panas pada Venus. Hal tersebut karena terdapat perbedaan gas penyusun lapisan atmosfernya.
Baca Juga: Penemuan Asam Amino di Venus, Adakah Potensi Kehidupan?
Misi Venera
Misi Venera adalah sebuah misi yang pertama kali para ilmuwan lakukan untuk mengirim sebuah pesawat menuju ke planet Venus sebelum misi Calypso Venus Scout.
Ini adalah misi yang pertama dan telah meluncur dari Uni Soviet selama bertahun-tahun dan juga banyak mengirimkan pesawat atau wahana ke planet panas tersebut.
Kemudian, dengan banyaknya pengiriman pesawat dan juga wahana, hanya ada beberapa saja yang dapat masuk ke dalam atmosfer Venus.
Keberhasilan masuk ke dalam atmosfer tersebut hanya terjadi dalam waktu sebentar saja. Karena sesaat setelah pesawat mendarat, pesawat langsung mengalami kerusakan karena suhu yang sangat panas.
Selanjutnya, belum ada lagi misi yang para ilmuwan astronomi tersebut lakukan atau belum ada pesawat lain yang dapat meluncur dan menyelesaikan misi penyelidikan terhadap Venus.
Calypso Venus Scout
Misi terbaru ini mereka namakan misi Calypso Venus Scout yang akan kembali menyapa pada permukaan planet Venus. Berangkat dari kegagalan berbagai misi sebelumnya, Calypso Venus Scot akan memulai kembali dalam misi penyelidikan tentang planet kedua dari matahari ini.
Akan tetapi, misi yang NASA buat ini bukan untuk melakukan pendaratan. Akan tetapi, melakukan penyelidikan dengan sebuah wahana balon udara.
Balon akan menggantung pada atmosfer dan mengamati permukaan planet Venus pada ketinggian 10 hingga 25 kilometer. Dengan menggunakan balon tersebut, misi mereka harapkan akan mampu diselesaikan dengan sukses.
Dalam misi Calypso Venus Scout, balon akan tetap bergerak dengan mengikuti gerakan angin yang ada pada planet Venus. Wahana balon udara ini akan memakai tenaga sinar matahari untuk menggerakkannya.
Baca Juga: Fenomena Konjungsi Venus-Regulus Dengan Cahaya Paling Terang
Apa yang Dapat Kita Lihat?
Pada perjalanan menuju atas dari bawah, balon akan secara perlahan memindai permukaan planet Venus ini. Dengan panjang gelombang yang tampak serta infra merah ke resolusi potensial, hanya terjadi dalam beberapa inci atau centimeter saja.
Salah satu bagian paling penting dari misi Calypso Venus Scout merupakan misi bukan hanya mengenai penyelidikan lokasi pendaratan saja, akan tetapi dapat menelusuri dan juga melakukan survey yang luas (landscape Venusia).
Baca juga: Tripel Konjungsi Bulan-Venus-Beehive Menghiasi Langit Malam Dini Hari
Dengan pemahaman mengenai Venus, akan sangat penting bagi kita dalam mempelajari bagaimana tentang planet Bumi sendiri. Karena pada beberapa miliar tahun yang lalu, Venus merupakan ‘kembaran’ Bumi. Yang mana Venus memiliki lautan air cair serta kondisi yang menyenangkan.
Akan tetapi, proses efek rumah kaca yang terjadi itulah yang membuat lautan Venus menguap dan akhirnya mengakibatkan gas CO2 melapisi semua permukaan. Dengan demikian, Venus sangat kering dan menjadi lempeng tektonik yang sungguh mati.
Hal tersebut bahkan terkunci paling tidak sejak ratusan tahun yang lalu. Dengan mempelajari tentang planet Venus, melalui misi Calypso Venus Scout, dapat lebih memperkirakan tentang apa yang terjadi atau bagaimana nasib Bumi kita sendiri. (R10/HR Online)