Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Keripik bonggol pisang diproduksi kelompok wanita tani (KWT) Dahlia, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Sama seperti keripik pada umumnya, keripik berbahan “gedebog” pisang ini tak kalah renyah dan gurih.
Ketua KWT Dahlia, Atit mengatakan, keripik berbahan gedebog pisang ini adalah inovasi dari ibu-ibu yang tergabung dalam KWT.
“Keripik dari pohon pisang ini adalah makanan ringan yang bisa dikonsumsi dan hasilnya cukup bagus serta memuaskan,” ujar Atit, Kamis (26/11/2020).
Ia menyebut, keberadaan bonggol pisang sangat melimpah. Selama ini, masyarakat hanya memanfaatkan buah pisangnya saja untuk dikonsumsi.
Padahal, jika diolah, bonggol pisang bisa menjadi olahan makanan yang kaya cita rasa.
“Kami sengaja berinovasi membuat keripik bonggol pisang, dengan campuran bumbu-bumbu alami,” katanya.
Ternyata, lanjut Atit, bonggol pisang juga kaya manfaat karena menganggung vitamin A.
“Selain enak dikonsumsi, keripik dari pohon pisang ini baik untuk kesehatan,” pungkasnya.
Prospek yang bagus dari keripik bonggol pisang produksi KWT Dahlia Tunggilis, mendapat dukungan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pangandaran, Ida Nurlaela.
Ia menyebut, keberadaan keripik dari gedebog pohon pisang tersebut sangat jarang alias langka.
“Selain itu proses pembuatannya pun cukup unik,” katanya.
Ida mengatakan, keripik bonggol pisang ini harus dikembangkan menjadi kuliner khas Pangandaran.
Untuk itu pihak Dekranasda Kabupaten Pangandaran ke depan siap untuk membantu kelompok wanita tani (KWT) yang berkecimpung di bidang kuliner.
“Kedepan kita akan berikan penyuluhan seta edukasi untuk pengembangan kuliner keripik gedebog pohon pisang ini,” ujar istri Jeje Wiradinata ini.
Saat ini, olahan keripik gedebog pisang tersebut sudah masuk ke berbagai pasar dan toko yang ada di kabupaten Pangandaran.
Selain itu, banyak pesanan dari kota besar seperti Jakarta dan Bandung.
Adapun harga keripik bonggol pisang yakni Rp 10 ribu untuk ukuran plastik besar dan untuk ukuran kecil seharga Rp 5 ribu. (Entang/R8/HR Online)
Editor: Jujang