Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pangandaran, Dinas Pertanian mengusulkan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) agar menjadi kios pupuk subsidi.
Aep Haris Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Distan Kabupaten Pangandaran, menyebut saat ini jumlah kios pupuk di Pangandaran hanya 38 kios.
“Jumlah kios pupuk bersubsidi di Pangandaran tidak berbanding lurus dengan jumlah Desa yang ada,” ungkap Aep Haris, Kamis (19/11/2020).
Ia mengatakan, Desa di Pangandaran berjumlah 93 Desa dari 10 Kecamatan.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan jauhnya jarak tempuh untuk mendapatkan pupuk subsidi ke kios.
Menurutnya, di Pangandaran sebenarnya tak pernah mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.
“Pupuk subsidi langka hanya kesan saja, hal ini terjadi lantaran adanya kesalahan dalam transaksi yang dilakukan konsumen dan pemilik kios pupuk,” jelas Aep.
Misalnya saja kejadian di lapangan, warga kecamatan Langkaplancar harusnya membeli pupuk di Kecamatan Parigi.
Harusnya warga tersebut membeli subsidi di kios yang ada di Langkaplancar.
“Hal ini membuat kuota di Parigi berkurang, sedangkan di Langkaplancar malah tersisa,” katanya.
Untuk memudahkan masyarakat mengakses atau mendapatkan pupuk bersubsidi, maka solusinya bisa dengan memfungsikan Bumdes sebagai kios pupuk.
“Sehingga transaksi dan stok pupuk subsidi yang terdistribusikan ke kios sesuai dengan kebutuhan,” pungkas Aep Haris.
Ia pun berharap Bumdes di Pangandaran Bisa memanfaatkan peluang tersebut. (Ceng2/R8/HR Online)
Editor: Jujang
 agar){kind=link}