Asteroid 2020 WC4 adalah sebuah batu luar angkasa yang termasuk ke dalam NEO (Near Earth Object). Batu tersebut terdeteksi mendekati dan melintasi Bumi hari ini, Sabtu 28 November 2020.
Banyak asteroid yang memang menjadi sangat dekat dan bahkan ada yang sampai masuk ke dalam lapisan atmosfer Bumi sehingga menjadikannya sebuah fenomena hujan meteor.
Jarak yang sangat dekat inilah yang mampu para astronom dapat mendeteksinya. Dengan demikian, akan menentukan apakah asteroid yang mendekat tersebut menjadi ancaman atau tidak untuk Bumi kita ini.
Baca Juga: Asteroid 2020 VT4 Terdeteksi ATLAS Hanya Skimming Atmosfer Bumi
Fakta Asteroid 2020 WC4 Medekat Bumi
Melansir Express UK, asteroid atau batu luar angkasa akan melesat melewati Bumi dengan jarak terdekat sekitar 420 ribu mil. Jika untuk perbandingan, jarak Bulan dan Bumi adalah sekitar 239 ribu mil atau kerap kita sebut dengan istilah Lunar Distance (LD) atau jarak Bulan.
Kemudian, dengan hal tersebut, jarak asteroid yang terdeteksi mendekat tersebut memiliki jarak sekitar 1,8 LD dari permukaan Bumi. Namun, asteroid tersebut tidak sampai masuk ke dalam lapisan atmosfer planet ini karena ia akan terus melanjutkan perjalanannya dalam mengelilingi Matahari.
Dari pengamatan yang para astronom lakukan, batu luar angkasa tersebut melaju dengan kecepatan sekitar 5,2 kilometer setiap detiknya atau sekitar 19 ribu kilometer per jamnya.
Selanjutnya, para ahli astronomi tersebut juga menjelaskan pengamatan mereka terhadap asteroid 2020 WC4 tersebut memiliki ukuran sekitar 6 meter saja.
Dengan ukuran sebesar itu, maka bukan menjadi hal yang mengancam jika misal menghantam lapisan atmosfer sekalipun. Batu tersebut hanya akan hancur dan terbakar seakan-akan terjadi bintang jatuh.
Para ahli astronomi NASA mengidentifikasi sebagai NEO. Namun, mereka mengatakan jika masih terdapat kemungkinan untuk mempelajarinya tentang sistem dari tata surya ini.
Seperti yang telah kita ketahui jika NEO merupakan asteroid atau objek yang telah terdorong akibat gaya tarik Bumi atau gravitasi planet dan masuk ke orbit.
Sehingga, mereka (NEO) akan memiliki jarak paling dekat dengan Bumi, atau bahkan masuk ke dalam lapisan Bumi. Salah satunya adalah asteroid 2020 WC4.
“Kepentingan secara ilmiah adalah tentang asteroid dan komet yang sebagian besar terjadi karena status mereka sebagai puing-puing yang cenderung tidak berubah. Hal ini merupakan sebagai proses pembentukan atas tata surya sejak 4,6 miliar tahun silam,” kata NASA.
Baca Juga: Asteroid 2020 VP1 Menjadi Objek Terdekat dengan Ukuran Lebar 18 Meter
Pendeteksian Asteroid Apophis yang Berpotensi Ancaman
Sementara itu, terdapat sebuah studi yang akhir-akhir ini menunjukkan jika Bumi atau planet yang manusia tinggali ini menjadi tidak aman oleh sebuah asteroid. Asteroid yang mengancam planet ini salah satunya adalah Apophis.
Apophis mereka melaporkan melalui seorang ahli astronomi dari Institut Astronomi pada Universitas Hawaii. Ia mengungkapkan jika asteroid tersebut memiliki lebar sekitar 370 meter dan dapat menghantam Bumi.
Lalu, para ilmuwan pada mulanya mengesampingkan adanya tabrakan pada tahun 2068. Akan tetapi, dari penelitian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa terdapat peluang yang kecil dengan perbandingan tersebut 1:530.000 untuk asteroid menghantam Bumi.
Berbeda dengan kemungkinan kecil terjadi tabrakan oleh asteroid 2020 WC4 ini. Kemudian, penelitian terbaru akan mereka umumkan jika telah mendeteksi tentang kecepatan Yarkovsky kecil pada permukaan batu luar angkasa tersebut.
Efek Yarkovsky Mempengaruhi Kecepatan
Perlu kita ketahui, jika efek Yarkovsky merupakan kondisi saat benda-benda langit luar angkasa merubah orbit sebab dorongan kecil yang panas.
Baik berasal dari mereka sendiri mengeluarkan gas maupun akibat dari gaya gravitasi benda-benda angkasa, termasuk Bumi dan juga Matahari.
Kemudian, para ahli astronomi ini telah menemukan adanya reaksi termal kecil. Ini bisa merubah arah dari asteroid Apophis serta mengirimkannya ke Bumi. Yang mana berbeda mereka temukan pada jenis pendeteksian terbaru akan asteroid 2020 WC4.
Akan tetapi, pada masa sebelumnya, para astronom ini juga menyimpulkan tentang tabrakan yang nantinya terjadi pada tahun 2068 mendatang akan tetap ada kemungkinannya.
“Pengamatan ini lebih lanjut dalam memperbaiki amplitudo dari efek Yarkovsky serta bagaimana adanya pengaruh untuk orbit Apophis yang tengah berlangsung. Para ahli astronomi akan mengetahui secara lebih baik sebelum 2068 misalkan ada dampaknya,” kata salah seorang peneliti.
Selepas dari pendeteksian Apophis, para ahli astronomi telah mengungkapkan jika asteroid 2020 WC4 bukan sebuah ancaman untuk Bumi ini. (R10/HR Online)