Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Akibat keterbatasan anggaran, debat kandidat pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran hanya digelar satu putaran saja.
Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Muhtadin membenarkan hal tersebut Rabu (18/11/2020).
Menurutnya, debat kandidat ini merupakan salah satu tahapan kampanye yang difasilitasi KPU.
“Berdasarkan hasil konsultasi dengan kedua paslon juga keterbatasan anggaran, debat hanya satu putaran,” ujar Muhtadin.
Pihaknya bersyukur sudah melaksanakan agenda penting dalam tahapan kampanye yakni debat paslon.
“Alhamdulillah tidak ada hal-hal yang berarti yang menghambat jalannya debat publik,” katanya.
Kata Muhtadin, debat publik ini sangat ditunggu oleh masyarakat terkait penyampaian visi misi, sekaligus kompetensi paslon dalam rangka memahami dan mengukur serta merencanakan program kerja yang akan dilaksanakan apabila terpilih nanti.
Ia menjelaskan, teknis penyusunan soal pertanyaan disusun oleh tim ahli dan memiliki bobot nilai yang sama.
Baca Juga: Debat Kandidat Pilkada Pangandaran 2020, Dari Kartu Kesejahteraan Sampai Investor
Semua bank soal dibuat ada 12 pertanyaan setelah diacak muncul menjadi 6 pertanyaan yang materinya sudah ditentukan.
“Ada 6 pertanyaan masing-masing 3 pertanyaan diacak. Sebenarnya bank soal ada 12 pertanyaan yang disusun tim ahli dan semua paslon visinya Pariwisata berkelas dunia, dan soal semua dari tim perumus bobot nilai yang sama,” jelas Muhtadin
Soal pertanyaan terkait korupsi juga ada tapi tidak muncul padahal sudah disiapkan oleh tim perumus yakni clean goverment good goverment.
Muhtadin menambahkan, setelah debat kandidat, tahapan selanjutnya yang bakal dilakukan KPU yakni sortir lipat surat suara.
“Kita mencetak surat suara sebanyak 328.400 surat suara ditambah PSU 2000 surat suara, dan 2,5 persen dari masing-masing TPS,” kata Muhtadin.
Pihaknya pun bakal melakukan simulasi nasional tentang pemungutan suara dan pencoblosan tanggal 21 November di TPS yang terdekat.
“Kita akan mempraktekan tata laksana pencoblosan pada era pandemi, ada 9 kebiasaan baru yang akan diterapkan nanti berdasarkan pkpu dan target partisipasi masyarakat kita diangka 77,5 persen untuk partisipasi pemilih,” pungkasnya. (Madlani/R8/HR Online)
Editor: Jujang
