Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, yang menjadikannya saat ini menurun drastis. Alhasil, tidak sedikit istri yang menggugat cerai suaminya karena alasan ekonomi.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ratusan istri menjadi janda setelah menggugat cerai suaminya. Hal tersebut, karena terdesak kebutuhan ekonomi masa pandemi virus Corona saat ini.
Berdasarkan data dari Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Kabupaten Ciamis, dalam sebulan saja ada 650 istri yang menggugat cerai suaminya. Adapun alasannya mayoritas karena kurangnya ekonomi akibat dampak pandemi Corona.
Panitera Muda PA Kelas 1A Kabupaten Ciamis, Yayah Nuriyah mengatakan, berdasarkan data sepanjang pandemi Covid-19, terhitung mulai Maret sampai Oktober 2020, sebanyak 600 perkara gugatan perceraian.
“Semuanya rata-rata karena terdesak kebutuhan ekonomi. Istri-istri di Ciamis tidak sanggup, karena suaminya tidak punya penghasilan akibat dampak pandemi Covid-19,” katanya kepada HR Online, Senin (23/11/2020).
Yayah menuturkan, tingginya kasus perceraian di Kabupaten Ciamis saat ini, harus bisa menjadi pelajaran bagi semua masyarakat. Terutama, untuk para remaja yang baru akan menuju pelaminan, membangun sebuah rumah tangga.
Menurutnya, masalah dalam rumah tangga pastinya akan ada selalu. Maka dari itu, tuturnya, bagi pasangan muda yang akan menikah harus bisa menyiapkan diri dari segi mental maupun spiritual.
“Agar bisa membina rumah tangga dengan baik,” tuturnya.
Lebih lanjut Yayah mengimbau, kepada seluruh masyarakat terutama para suami, agar bisa berkreatifitas mandiri dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. “Jangan, hanya mengandalkan orang lain,” sarannya.
Pasalnya, lanjut Yayah, dalam masa pandemi Corona, kreatifitas harus ditanamkan agar bisa menunjang kebutuhan hidup untuk keluarga.
“Karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini usai. Namun, kita harus bertahan untuk sebuah rumah tangga yang baik dan utuh,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto