Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus kembangkan ekosistem desa berbasis teknologi atau desa digital. Tujuan utamanya adalah untuk tingkatkan ekonomi perdesaan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan hal itu dalam SIF E-Connects Indonesia 2020 dalan video conference, Sabtu (17/10/2020).
“Seluruh aspek kehidupan akan bertransformasi menjadi ekosistem desa digita. Untuk mewujudkannya memang tidak mudah karena Jabar ada 5.312 desa. Tapi bisa dengan inklusif,” ujar Ridwan Kamil.
Desa Digital telah lama meluncur sebagai program pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi dan internet. Tujuannya untuk tingkatkan ekonomi perdesaan dan pengembangan potensi desa, percepatan akses, pemasaran dan layanan informasi.
Ke depan, seluruh pelayanan publk desa akan berbasis teknologi informasi. Jabar akan berupaya memberbaiki koneksi internet, membangun command center sehingga masyarakat bisa mengakses media sosial untuk mempromosikan produk unggulannya.
Pada 10 Desember 2018 sejak peluncurannya, Pemprov Jabar telah melakukan pemasangan jaringan wifi ke sejumlah desa blank spot atau yang tidak memiliki koneksi internet. Ridwan Kamil akan mengubah cara berbisnis dengan membangun command center area perdesaan.
Desa Digital sendiri mendapat penghargaan dari ajang IDC Smart Ciy Asia/Pacific Awards 2020. Karena mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatnya aksesibilitas informasi dalam upaya tingkatkan ekonomi perdesaan dengan memanfaatkan internet.
Pemprov Jabar pun telah mengembangkan aplikasi Sapa warga untuk mempercepat komunikas masyarakat dan pemerintah. Saat ini sudah ada 40 ribu Ketua RW yang mengakses Sapa Warga.
“Kami juga memiliki aplikasi untuk masyarakat supaya bisa komunikasi dengan pemerintah. Sebanyak 50 ribu gadget untuk penunjangnya,” jelas Ridwan Kamil.
Kembangkan Pertanian Berbasis Teknologi Informasi Tingkatkan Ekonomi Perdesaan
Ridwan Kamil mengatakan saat ini ribuan kolam ikan telah memakai teknologi smart auto feeder. Melalui teknologi ini, petani bisa memberi pakan ikan dengan gadget sehingga panen bisa lebih meningkat sampai 4 kali setahun dari yang biasa dua kali.
Tak hanya itu, sejumlah desa pun sudah mulai memasarkan hasil pertanian dengan menggunakan e-commerce atau online. Hal ini dapat memangkas biaya pendistribusian sehingga menguntungkan petani dan konsumen.
“Ini sangat cocok dalam pandemi Covid-19, yang mana tidak perlu keluar rumah tapi tetap mendapat pemasukan. Dengan inovasi-inovasi ini kami ingin terus tingkatkan ekonomi perdesaan,” pungkasnya. (R9/HR-Online)
Editor: Dadang