Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Akibat tak ada jembatan, warga Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran harus melintasi Sungai Sintok.
Memasuki musim hujan mengakibatkan debit air meningkat. Sehingga aktivitas warga pun terganggu, baik siswa yang hendak sekolah maupun kegiatan perekonomian masyarakat.
Ketua PGRI Kecamatan Kalipucang, Uus, membenarkan warga Desa Ciparakan saat ini harus berjuang ketika akan melintas sungai tersebut karena debit airnya meningkat.
Apalagi, siswa maupun Guru SDN 2 Ciparakan yang akan melaksanakan kegiatan belajar harus menunggu waktu yang tepat supaya bisa melintas.
“Kalau airnya sedang besar ya jelas tidak bisa melintas. Karena tidak jembatan, makanya mereka hanya bisa melewati sungai,” ujarnya kepada Koran HR, Selasa (6/10/2020).
Ia pun berharap agar Pemkab Pangandaran membangun jembatan supaya warga maupun siswa tidak takut lagi saat menyebrang.
Iding, salah satu warga, juga mengatakan hal senada. Warga sekitar sangat membutuhkan sebuah jembatan di atas sungai sintok tersebut.
Ketika musim kemarau, kata Iding, masih bisa ditolelir karena debit airnya sedikit. Berbeda saat musim hujan tiba yang semakin deras. Bahkan pernah ada yang tewas terseret arus.
“Kalaupun harus memutar arah, jaraknya itu jauh sekali sekitar 8 kilometer, itu hanya untuk sekolah. Makanya kalau airnya sedang besar, ya tidak sekolah dan juga aktivitas warga Ciparakan juga terganggu,” ujarnya. (Entang/Koran HR)