Struktur hidung manusia menjadi salah satu anatomi hidung yang mempunyai peran penting. Hidung adalah satu diantara kelima panca indera yang manusia miliki. Dengan adanya organ hidung, manusia dapat mengenali berbagai jenis aroma, mulai aroma harum dan juga aroma busuk.
Dengan mengetahui anatomi hidung kita, maka akan membantu dalam memahami cara kerja dari organ penting ini. Berikut adalah beberapa ulasan yang dapat kita pelajari mengenai hal struktur dari hidung.
Struktur Hidung pada Anatomi Manusia
Mengutip dari Wikipedia, jika hidung, secara anatomi, merupakan tonjolan pada vertebrata dan mengandung nostril (menyaring udara untuk bernafas). Lalu, hidung pada manusia yakni bagian yang menonjol pada area wajah dan memiliki fungsi dalam menghirup udara untuk pernafasan.
Kemudian memiliki fungsi yang lain untuk menyaring udara, resonansi suara, serta menghangatkan udara dalam pernafasan. Sistem anatomi hidung memiliki susunan yang terdiri atas bagian-bagian dengan fungsi yang saling mendukung.
Dengan demikian, akan menghasilkan mekanisme kerja yang sempurna. Apabila salah satu dari struktur hidung manusia tersebut terganggu, maka akan terganggu pula fungsi hidung sebagai alat pernapasan dan penciuman tersebut.
Untuk mengetahui struktur anatomi hidung hingga bagian dalam, dapat anda simak sebagai berikut:
Baca Juga: Fungsi Tulang Betis yang Sangat Penting Bagi Manusia Secara Lengkap
Dua Lubang Kecil
Organ hidung akan tampak dari luar dengan bentuk yang menonjol dalam dua lubang kecil. Lubang tersebut memiliki fungsi dalam mengantarkan pada rongga hidung. Dua lubang hidung ini memiliki peran dalam pintu keluar serta masuknya udara saat kita bernafas.
Bulu-Bulu Halus
Pada bagian lubang hidung akan ada bulu-bulu halus yang terkadang terlihat dari luar. Bulu-bulu ini ada bukan tanpa alasan. Mereka mempunyai fungsi dalam menyaring kotoran yang masuk dalam rongga hidung. Hingga pada saat tertentu, lendir dan juga kotoran bisa menggumpal dalam bulu-bulu tersebut.
Silia
Selain bulu halus, dalam rongga hidung juga terdapat struktur hidung manusia yang kita kenal dengan nama silia. Silia merupakan jaringan kecil yang memiliki fungsi dalam organ tersebut layaknya sapu.
Sama halnya dengan bulu hidung, silia juga berperan dalam menangkap kotoran sehingga mencegah turun ke dalam saluran pernafasan semakin dalam.
Kemudian, silia ini merupakan struktur yang sangat sensitif terhadap zat-zat yang berbahaya, contohnya adalah asap rokok. Fungsi dari silia akan menjadi terganggu ketika terkena zat tersebut secara terus-menerus atau berulang kali.
Jika hal tersebut terjadi, maka silia akan terganggu sehingga mengindikasikan suatu penyakit pernafasan, seperti bronkitis.
Baca Juga: Bagian Otak dan Fungsinya yang Penting Bagi Tubuh Manusia
Tembok (Dinding) Pemisah
Struktur ini terdapat antara rongga hidung dan juga lubang hidung. Bagian ini juga dapat kita sebut dengan nama septum. Lalu, bagian dari anatomi hidung ini merupakan tulang dan tulang lunak (tulang rawan).
Kemudian, bagian struktur hidung manusia pada tembok pemisah terdapat pada bagian atas dan juga tengah yang berdekatan dengan mata diisi tulang. Lalu, pada bagian sisanya yang ada pada tengah dan bawah diisi oleh tulang lunak.
Maka dari itu, hidung pada bagian tengah serta bagian bawah terasa lunak dan lentur saat kita tekan.
Dinding Hidung (Sekat Hidung)
Tembok nasal lateral terbagi atas dua bagian, yakni tebok medial (tengah) serta tembok lateral (samping). Bagian struktur ini kita kenal dengan nama sekat hidung. Sekat lateral membagi bagian rongga hidung menjadi empat bagian yang terbuka menuju ke sinus.
Baca Juga: Sistem Endokrin pada Manusia Beserta Fungsinya untuk Pertumbuhan
Sinus
Pada area bagian hidung terdapat empat sinus yang menjadi struktur hidung manusia. Mereka adalah sinus maksilaris, sinus frontal, sinus etmoid, dan sinus sphenoid.
Sinus ethmoid terletak pada bagian dekat batang hidung. Bagian sinus ini sudah ada sejak kita lahir dan akan mengalami perkembangan terus-menerus.
Sinus maksilaris terletak pada bagian dekat pipi dan sudah ada sejak bayi lahir. Sama halnya dengan sinus sinus ethmoid, sinus sinus maksilaris juga akan berkembang. Lalu, selanjutnya adalah sinus frontal yang ada pada area dahi.
Sinus ini berbeda dengan kedua sinus sebelumnya, karena sinus frontalis ini tidak ada atau tidak muncul bersamaan saat kita lahir. Sinus ini terdapat pada bagian hidung saat kita sudah berusia tujuh tahun.
Bagian struktur hidung manusia yang terakhir adalah sinus sphenoid. Sinus ini terletak pada bagian paling dalam. Ia bersembunyi di balik rongga hidung. Kemudian, terbentuk saat kita memasuki usia remaja. (R10/HR Online)