Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK resmi menahan Wali Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, BBD, Jumat (23/10/2020).
Penahanan BBD sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengurusan DAK atau Dana Alokasi Khusus Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2018.
BBD diduga memberikan suap sebesar Rp 400 juta kepada mantan pejabat Kemenkeu (Kementerian keuangan) Yaya Purnomo.
Ketua Tim Kuasa Hukum Wali Kota Tasikmalaya, Bambang Lesmana, mengatakan, saat akan mengumumkan BBD menjadi tahanan Rutan KPK, kliennya tersebut memberikan pesan untuk warga Kota Tasikmalaya.
Berita Terkait : Walikota Tasikmalaya Ditahan KPK, Begini Tanggapan Wagub Jabar
“Pesannya, meski ditahan KPK namun pembangunan Tasikmalaya jangan berhenti. Untuk itu ia menitip pembangunan terus dilanjutkan dalam segala sisi,” kata Bambang saat konferensi pers di salah satu cafe daerah Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/10/2020).
Bambang mengungkapkan, bahwa Wali Kota Tasikmalaya tidak sepeser pun melakukan korupsi. “Sebab, klien saya mengajukan permohonan uang itu untuk membangun Kota Tasikmalaya,” ungkapnya.
Pengacara orang nomor satu Kota Tasikmalaya menambahkan, kliennya meminta doa kepada seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya, termasuk alim ulama, tokoh pesantren.
“Ia minta doanya supaya bisa tenang, bisa diberi kekuatan untuknya dan juga keluarganya. Serta minta dukungannya agar perkara ini cepat selesai,” ucapnya.
Sebagai tim kuasa hukum Wali Kota Tasikmalaya, Bambang juga mendapat banyak titipan atau pesan dari tokoh masyarakat dan ulama.
“Banyak telepon dari Kyai, sesepuh pondok pesantren, tokoh masyarakat, agar saya jangan kendur untuk terus memperjuangkan BBD sampai tuntas. Karena klien saya ini dalam hal pembangunan sangat terasa oleh masyarakat Kota Tasik,” ujarnya.
“InsyaAallah kalau ada amanat seperti itu, semampu mungkin dengan tim saya yang dari Tasik, Bandung, dan Jakarta akan bekerja maksimal,” imbuhnya. (Apip/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto
, dalam dugaan suap pengurusan DAK TA 2018.){kind=link}