Penyebab nyeri haid tidak selalu mudah untuk diketahui. Apalagi rasa sakit saat menstruasi merupakan hal yang wajar. Namun jika nyeri haid ini terasa berat dan lama, waspadai adanya dismenore maupun gangguan penyakit yang bisa berbahaya.
Timbulnya rasa sakit saat menstruasi merupakan hal yang umum terjadi. Meski demikian datangnya haid tak selalu dengan timbulnya rasa nyeri. Terkadang lancar tanpa sakit. Namun tak jarang pula yang dengan adanya sedikit sakit.
Menstruasi yang populer pula dengan sebutan haid atau datang bulan merupakan siklus alami wanita sebagai akibat adanya perubahan fisiologis yang terjadi dalam tubuh. Siklus ini terjadi secara berkala karena pengaruh hormon reproduksi.
Adanya siklus ini, seperti mengutip dari Wikipedia, merupakan peristiwa penting dalam reproduksi. Haid pertama terjadi saat seorang wanita beranjak remaja dan akan berakhir saat menopause.
Siklus menstruasi wanita umumnya berlangsung 28 hari. Namun siklus haid setiap wanita berlainan, umumnya berlangsung dari 21 sampai 30 hari. Menstruasi itu sendiri rata-rata berlangsung 5 hari dan paling lama hingga 15 hari.
Lantas apa penyebab nyeri haid berlebihan dan bagaimana mengenal adanya gangguan lain, seperti penyakit?
Haid terjadi karena sebagian lapisan dalam organ rahim lepas. Saat ini proses ini berlangsung tak jarang timbul kram, rasa nyeri, atau kondisi yang tidak nyaman. Namun kondisi ini merupakan hal yang lumrah.
Baca juga: Tanda Tanda Menopause, dari Kulit Keriput Hingga Gangguan Emosi
Namun tak sedikit kasus wanita haid yang mengalami dismenore. Dismenore, menurut Wikipedia, merupakan istilah medis untuk menunjuk rasa nyeri atau sakit pada sekitar perut atau panggul saat menstruasi yang tidak wajar.
Umumnya kasus dismenorea pada wanita membutuhkan penanganan dan pengobatan. Namun kondisi ini perlu mendapatkan pemeriksaan medis untuk mematikannya.
Penyebab Nyeri Haid Berlebihan
Penyebab nyeri haid secara umum terkait adanya peningkatan hormon prostaglandin. Hormon inilah yang memicu atau merangsang terjadinya proses pelepasan lapisan yang terdapat dalam rahim sehingga terjadi haid.
Rasa nyeri saat menstruasi juga berhubungan dengan tingkat risiko yang ada. Baik karena faktor keturunan, adanya pendarahan, siklus tak teratur, usianya yang masih kurang dari 20 tahun, hingga gaya hidup tak sehat.
Rasa sakit yang timbul saat menstruasi umumnya juga mengalami rasa mual, muntah, diare, ataupun sakit kepala. Berikut ini beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab nyeri haid berlebihan yang sebaiknya Anda kenali.
Kontraksi Berlebihan
Saat datang bulan, hormon prostaglandin akan aktif dan memicu kontraksi dalam rahim. Selain berfungsi untuk melancarkan keluarnya darah, menstruasi proses ini juga menimbulkan rasa nyeri. Proses inilah yang terkenal dengan sebutan dismenore.
Penyakit Endometriosis
Endometriosis merupakan gangguan yang menyerang sistem reproduksi wanita. Penyakit ini menyebabkan jaringan endometrium yang terdapat dalam rongga rahim justru tumbuh keluar rahim.
Baca juga: Penyakit pada Sistem Reproduksi, Kanker Serviks Hingga Hipogonadisme
Gangguan ini juga bisa menjadi penyebab nyeri haid berlebihan akbat terjadinya penebalan pada jaringan tersebut. Sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikannya dan agar efeknya tidak semakin berat.
Premenstrual Syndrome (PMS)
PMS merupakan gangguan yang terjadi karena adanya perubahan hormon yang muncul sebelum datang bulan. Meskipun rasa nyeri yang timbul cukup menyakitkan, namun biasanya akan hilang sesudah terjadi perdarahan.
Penyakit Radang Panggul
Penyebab nyeri haid yang juga menyiksa dan kerap terjadi adalah karena adanya penyakit radang panggul. Gangguan ini berupa infeksi yang terjadi pada rahim, indung telur, tahu pada saluran tuba.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat serangan bakteri dari penyakit menular seksual. Organ reproduksi akan mengalami radang sehingga menimbulkan rasa sakit, khususnya saat datang bulan.
Stenosis Serviks
Penyakit ini menyebabkan serviks mengalami pengecilan. Hal ini menyebabkan aliran darah pada saat datang bulan mengalami tekanan sehingga berlangsung lambat. Kondisi inilah yang memicu rasa sakit saat menstruasi.
Stenosis serviks umumnya terjadi karena adanya kondisi lain yang mengganggu, seperti lepasnya lapisan rahim, darah haid yang tercampur sel rahim, maupun karena mengalami menopause.
Penyakit Adenomyosis
Satu lagi penyebab nyeri haid berlebihan adalah karena adenomyosis. Ini merupakan peradangan yang terjadi dalam rahim akibat lapisan rahim yang tumbuh dan menekan dinding pada otot rahim.
Pembesaran rahim ini sendiri akan menyebabkan sakit. Apalagi jika saat itu terjadi datang bulan, maka rasa nyeri yang sangat. Kondisi ini harus segera mendapat penanganan medis agar tidak semakin berat.
Fibroid dalam Rahim
Fibroid merupakan tumbuhnya sejenis tumor non-kanker yang biasanya akan menekan organ rahim. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri saat haid.
Namun gangguan fibroid sering tidak memperlihatkan adanya gejala yang nyata sehingga tidak mudah untuk mengenalinya. Untuk memastikan sebaiknya Anda memeriksakan ke dokter.
Faktor Risiko Nyeri Haid
Selain karena berbagai faktor penyebab nyeri haid yang berlebihan, ada sejumlah pemicu yang meningkatkan risiko terjadinya rasa sakit saat datang bulan. Diantaranya, ada riwayat keluarga yang sama maupun kebiasaan merokok.
Selain itu juga pada wanita yang mengalami haid tidak teratur, haid dengan perdarahan hebat, umur kurang dari 20 tahun, pubertas terjadi sebelum umur 11 tahun, dan wanita yang tidak mempunyai bayi.
Penyebab Nyeri Haid dan Bahayanya
Setiap anak wanita yang akan memasuki masa dewasa akan mengalami menstruasi. Haid merupakan peristiwa alami yang akan terjadi pada setiap wanita. Namun haid datang tak jarang dengan sejumlah ciri.
Beberapa tanda dan gejala saat masa menstruasi antara lain mual dan mulas, perut terasa panas, nyeri saat buang air kecil, demam, pusing, sakit kepala, emosi meningkat, dan tubuh yang tidak nyaman.
Selain itu timbul gatal pada kulit, radang pada vagina, keputihan, nyeri dan bengkak sekitar payudara, bau badan tidak sedap, muncul jerawat pada wajah, hingga suara yang berubah berat dan kurang menarik.
Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita Pasca Haid yang Akurat
Meskipun siklus haid dengan rasa nyeri merupakan hal yang lumrah, namun jika rasa sakit terasa semakin berat dan lama sebaiknya perlu waspadai. Anda yang mengalami kondisi semacam ini perlu segera memeriksakan ke dokter.
Terlebih jika faktor penyebab nyeri haid berlebihan karena adanya penyakit, maka bisa memicu dampak yang cukup berbahaya. Karena itu deteksi dini dengan memeriksakan ke dokter sejak awal bisa mencegah bahaya yang lebih berat.
Ada sejumlah risiko dan dampak jika rasa sakit yang berat tidak segera mendapat penanganan medis yang tepat. Antara lain bisa menurunkan kesuburan wanita yang membuatnya semakin sulit untuk hamil dan mendapat keturunan.
Selain itu, ada sejumlah efek lainnya yang juga mungkin akan timbul jika nyeri haid berlebihan kita biarkan saja. Seperti terjadinya kram perut yang terjadi tiba-tiba ataupun sakit sekitar panggul meski tidak haid.
Baca juga: Sindrom Baby Blues, Fenomena Unik Pasca Kelahiran
Selain itu juga bisa memicu terjadinya demam, mengalami keputihan yang berbau tak sedap, hingga potensi timbulnya jaringan parut bisa merusak panggul sehingga mengakibatkan infertilitas.
Itulah berbagai penyebab nyeri haid berat yang sebaiknya Anda waspadai. Meskipun rasa sakit saat datang bulan merupakan hal wajar, namun jika sakitnya berlebihan dan berlangsung lama, sebaiknya segera periksakan ke dokter. (R11/HR-Online)