Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Koordinator BPP Purwaharja sekaligus PPL Kelurahan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Budi Sofyan, Sp, berharap bisa membangun generasi petani. Karena itu, generasi muda atau millenial di Kota Banjar diimbau untuk meneruskan perjuangan orang tua sebagai petani. Namun dalam menjalankan pertaniannya dilakukan dengan cara-cara kreatif.
“Kita harus menyebarkan informasi pertanian ke semua komponen. Apalagi untuk generasi muda sekarang banyak yang kurang berminat kepada sektor pertanian, jadi program kami yaitu harus bisa membangun generasi petani,” katanya, Kamis (1/10/2020).
Selain membina petani, BPP Purwaharja juga membina para peternak. Tujuannya agar para peternak bisa merawat ternaknya dengan benar dan sesuai dengan ilmunya.
“Kami juga membawa bagian bidang peternakan saat melakukan pembinaan kepada peternak,” jelasnya.
Budi juga menambahkan, selain masalah pertanian dan peternakan, pihaknya juga membimbing petani untuk menyusun pengurus, tugas dan fungsinya, cara pengajuan surat pengukuhan kelompok tani ke kelurahan, identifikasi potensi wilayah kelompok tani, lalu penyusunan kerja kelompok tani.
“Kami juga sedang merencanakan usaha tani tomat dan rencananya kami masih menunggu musim penghujan tiba. Selain itu kami juga sedang melakukan perencanaan tentang usaha ayam petelur kepada masyarakat Purwaharja. Walaupun kami baru memulainya semoga ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Pembinaan Kelompok Tani Santri Sebagai Millenial di Kota Banjar
Berkaitan dengan program BPP untuk membangun generasi petani, pihaknya sudah melakukan pembinaan kepada kelompok tani santri tani Al Barokah, Ponpres Nurul Huda Purwaharja.
“Kami membina kepada mereka supaya mereka tahu tata cara bertani yang benar. Kami juga memberi arahan dan support agar semangat menjalani pertanian. Mereka bisa merasakan nantinya bahwa tani juga bisa dijadikan usaha yang bermanfaat bagi orang banyak,” jelasnya.
Lantaran masih dalam suasana pandemi Covid-19, dalam melakukan pembinaan BPP Purwaharja tidak mengumpulkan orang banyak. Namun, pembinaan dilakukan secara berkelompok.
“Kami hanya mengumpulkan pengurus kelompok tani saja. Paling banyak itu hanya 5 orang. Karena situasi sekarang sedang pandemi Covid-19, kami juga tetap menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu kami juga melakukan pertemuan di alam terbuka,” katanya.
Budi berpesan kepada generasi millenial di Kota Banjar, agar jangan takut untuk bertani apalagi jika orang tua berasal dari petani.
“Kami juga berharap bisa memiliki kelompok tani milenial supaya mereka bisa menjadi penerus dan dengan cara-cara yang lebih kreatif bisa memajukan pertanian di Kota Banjar,” pungkasnya. (Aji/R7/HR-Online)
Editor: Ndu