Kenzo Takada meninggal akibat Covid-19 pada usianya yang ke-81 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhirnya Minggu 4 Oktober di American Hospital of Paris, Neuilly sur Seine, Perancis.
Melihat laporan berita dari Reuters jika desainer ini meninggal akibat Covid 19. Perancang yang populer dengan karyanya yang identik dengan motif warna-warninya serta siluet ini meninggal hari Minggu.
Baca Juga: Zumi Zola Digugat Cerai Istri, Lalu Terkena Diabetes Hingga Sulit Melihat
Melalui akun Instagram dari mereknya, Kenzo, mereka memberikan penghormatan terakhirnya pada mendiang dengan mengatakan jika mereka masih terinspirasi dari optimisme Takada serta semangat hidupnya.
Kenzo Takada Meninggal Akibat Covid-19 dan Komplikasi
Berita meninggalkan Kenzo Takada karena komplikasi Covid-19 ini sampai membuat Wali Kota Paris Anne Hidalgo turut bersedih. Hal ini pun ia sampaikan pada postingan pada media sosial Twitter jika ia tengah mengalami kesedihan yang luar biasa karena kepergian mendiang Kenzo Takada.
Anne Hidalgo merasakan jika bakat yang Takada miliki sangat luar biasa dengan memberikan warna dan cahaya untuk setiap karyanya. Sehingga ia merasa Paris menangis karena putra terbaiknya pergi untuk selamanya.
Kenzo Takada merupakan salah satu desainer yang berasal dari Jepang dan berhasil masuk untuk lingkungan mode eksklusif Paris sejak tahun 1970 lalu. Setiap desain yang buat ia memiliki ciri sendiri dan mencerminkannya. Kini Kenzo Takada meninggal akibat Covid-19.
Dengan warna khas cerah dengan motif bunga cetakan hutan, hal ini terlihat sangat jauh dari mode tradisional Kota Paris ketika itu. Takada juga menjadi perancang yang memiliki imajinatif paling tinggi di dunia.
Takada berhasil menciptakan koleksi busananya. Namun ia juga sukses membuat merk untuk parfum dan produk lainnya yang berkelas. Ketika kematiannya, ia sedang menjabat tangan seorang Presiden Federal Busana Asia.
Perjalanan Hidup
Kenzo Takada lahir pada Februari 1939 di Himeji, sebuah kota yang dekat dengan Osaka. Ia lahir dari keluarga yang mengelola sebuah hotel. Ia mulai tertarik dengan dunia mode sejak kecil lantaran sering melihat majalah bersama saudara perempuannya. Nama Kenzo Takada meninggal akibat Covid-19 dan komplikasi.
Baca Juga: Yoo Jimin Diduga Hina BTS, EXO dan NCT, Bikin Fans Meradang
Selanjutnya ia tertarik dengan menjahit dan mempelajarinya. Setelah kematian ayahnya pada tahun 1958, ia mulai mendaftarkan untuk masuk perguruan tinggi mode Bunka yang berada di Tokyo. Perguruan ini semula hanya menerima siswa laki-laki saja.
Ketika lulus dari perguruan tinggi, Kenzo Takada mulai merancang pakaian wanita untuk sebuah store departement. Dengan berjalannya waktu, ia mulai tertarik dengan dunia fashion Prancis Yves Saint Laurent.
Inspirasi yang Takada miliki berasal dari gurunya ketika menimba ilmu perguruan tinggi, karena waktu itu gurunya pernah melakukan pelatihan ketika berada di Paris. Kemudian ia mulai meninggalkan Jepang untuk meraih mimpinya pada tahun 1965.
Takada menggunakan kapal Hong Kong, Vietnam, serta India untuk sampai pada pelabuhan Marseille, Prancis. Awalnya ia hanya berniat untuk berkunjung saja dan ia belum mengenal siapapun. Saat ini dunia mode tengah berduka karena Kenzo Takada meninggal akibat Covid-19.
Pengalaman Pertama Ke Prancis
Bahkan Takada saat itu memiliki keterbatasan bahasa Prancis sampai ia hampir kehabisan bekal uangnya. Sehingga ia memiliki kesan pertama ketika berkunjung untuk pertama kalinya adalah suram.
Namun beda halnya ketika ia mengunjungi sebuah gereja Katedral Notre Dame karena Takada menyebutnya gereja yang luar biasa.
Akhirnya setelah bertemu dengan Xavier De Castella, Takada memutuskan untuk menetap. Rekannya ini meninggal tahun 1990 dan Takada mulai menetap untuk kota mode terbesar dunia.
Saat mulai menetap, ia mulai merancang sebuah koleksi untuk butik kecil yang berada galeria Vivienne. Saat itu Takada hanya menggunakan bahan yang murah untuk koleksinya yang ia dapat dari pasar Mintmartre.
Selanjutnya Takada mendirikan sebuah rumah desain yang berada pada place Des victoires. Sedangkan untuk koleksi busana pria ia tampilkan pada 1983. Saat ini Kenzo Takada meninggal akibat Covid-19 yang meninggalkan karya indahnya.
Takada juga meluncurkan parfum pertamanya dengan merk Kenzo dan parfum ini mulai masuk pasaran ketika tahun 1988. Mengejutkan pada tahun 1993, ia menjual rumah desainnya kepada pesohor merk terkenal Loius vuitton Moet hennessey atau LVMH.
Hal ini Takada lakukan karena ingin berkonsentrasi untuk membuat desain yang bernilai artistik. Sedangkan pada tahun 2016 lalu ia masuk untuk Ksatria Legion of Honour dan tidak berselang lama.
Tepatnya pada 3 tahun kemudian, ia masuk kembali dunia desainer dan membuat sebuah kostum untuk Tokyo Nikikai Opera Foundation, Madam Butterfly. Kenzo Takada meninggal akibat Covid-19 kini dunia desain sedang berduka. (R10/HR-Online)