Awan nebula Carina tertangkap oleh teleskop Gemini South Chili. Potret penangkapan ini telah rilis dalam sebuah gambar inframerah yang sangat menakjubkan. Gambar tersebut mempunyai ketajaman yang tak nampak dari teleskop yang ada di permukaan Bumi.
Fakta Awan Nebula Carina
Para astronom telah merilis sebuah gambar hasil penangkapan teleskop Gemini South dari wilayah Chili yang merupakan tembok bagian barat Nebula. Gambar tersebut mempunyai ketajaman yang khas.
Resolusinya pun mereka harapkan dapat mencapainya pada saat teleskop luar angkasa James Webb meluncur. Rangkaian dari pengamatan ini dapat tercapai akibat bantuan dari optik adaptif.
Teknik tersebut menjadikan para astronom memiliki kemungkinan mengurangi efek turbulensi dari atmosfer. Sehingga, dapat memperoleh peningkatan resolusi gambar awan nebula Carina sampai 10 kali lipat. Produk ini memungkinkan bisa mengintip melewati awan nebula dan tidak seperti yang sebelumnya mereka lakukan.
Seperti dilansir dari IFL Science, hasilnya pun menakjubkan terkait penangkapan gambar dari debu nebula tersebut. para astronom menemukan banyak detail baru dan yang belum pernah mereka lihat dari hal sebelumnya pada sepanjang tepi awan.
Detail yang mereka maksud termasuk rangkaian panjang dari pegunungan paralel yang dapat medan magnet hasilkan, yakni gelombang sinus yang halus.
Lalu juga fragmen pada bagian atas terlihat seperti proses terputusnya awan nebula Carina oleh angin yang kencang. Hal itu sempat disampaikan oleh penulis studi penelitian Patrick Hartigan dari Rice University.
“Hasilnya sangat menakjubkan. Kami melihat terdapat banyak detail yang belum pernah kami amati sebelumnya pada sepanjang tepi awan. Hal ini juga termasuk pada rangkaian pegunungan paralel yang medan magnet hasilkan, fragmen yang terpotong pada bagian atas oleh kencangnya angin, serta gelombang sinus yang halus,” ucapnya.
Pendekatan dengan alat tersebut adalah sebuah langkah baru yang menunjukkan kemampuan astronomi yang mengacu pada basic darat paling baru. Kemudian juga menunjukkan tentang wawasan berharga dari sebuah pembentukan bintang.
Baca Juga: Penemuan Nebula Kupu-Kupu Oleh Astronom dengan Teleskop Hubble
Bintang pada Nebula Carina
Awan atau debu nebula ini berada pada jarak 7.500 tahun cahaya dari Bumi. Kemudian, debu Carina ini adalah debu nebula yang paling populer. Sementara itu, para ilmuwan dan peneliti telah melaporkan terdapat penemuan yang berbeda dari biasanya yang ada antara gas dan juga debu.
Hal itu termasuk pegunungan paralel serta ada kemungkinan ia dapat dari medan magnet bintang bayi. Terdapat semburan material yang terlempar dari bintang yang nampak.
Gelombang sangat halus serta awan nebula Carina tersebut terkoyak oleh sinar ultraviolet matahari yang sangat kuat daripada bintang bayi.
Dari perilisan gambar tersebut juga dapat membantu para ilmuwan dan astronom tentang bagaimana bintang yang masih muda masif bisa mempengaruhi apapun yang berada pada area sekelilingnya.
“Mungkin saja jika Matahari ada karena lingkungan tersebut. Apabila memang benar demikian, angin dan juga radiasi bintang masif yang berada di sekelilingnya akan mengakibatkan pengaruh yang besar terhadap atmosfer dan massa planet luar Tata Surya kita,” jelas Hartigan.
Terdapat banyak hal yang belum dapat manusia ketahui tentang pembentukan sistem planet.
Baca Juga: Teori Pembentukan Bumi, Penjelasan Lengkap Proses Planet Dilahirkan
Debu Versus Bintang
Terdapat hal lain dari pengamatan teleskop tersebut terhadap awan nebula Carina saat menemukannya. Hal ini berupa radiasi yang intens dari bintang masif pada gelembung awan kosmis. Radiasi tersebut begitu kuat dan mengakibatkan gas yang berada pada area sekitarnya memiliki sinar yang lebih terang.
Fenomena yang sangat menarik tersebut merupakan sebuah pertarungan debu pada nebula Carina. Sedangkan pemenangnya adalah bintang muda atau bintang baru yang terbentuk. Kemudian, pada saat mengamati nebula Carina, terdapat sebuah bintang yang pasti tak luput dari penglihatan.
Ia adalah Eta Carinae yang kecerahannya adalah 4 juta kali cerah Matahari. Ia mempunyai massa 100-150 kali massa Matahari. Ia pernah mengalami ledakan pada tahun 1830 dan kecerahannya makin meredup seiring perjalanan waktu pada tahap akhir evolusi.
Akan tetapi, bintang ini masih menjadi bintang yang paling terang. Pengamatan dari penemuan terbaru awan nebula Carina tersebut, para ilmuwan harapkan dapat menjelaskan apa yang ingin manusia pada umumnya ketahui tentang hal tersebut. (R10/HR Online)