Asteroid 2020 TS1 mendekati Bumi pada pekan ini. Batu luar angkasa ini memiliki ukuran 36 meter atau dapat kita perkirakan sama seperti dua kali ukuran truk 18 roda.
Benda luar angkasa akan selalu berputar dan bergerak, baik cepat maupun lambat. Tak terkecuali dengan asteroid. Batu luar angkasa dengan nama 2020 TS1 tersebut bergerak dengan kecepatan 18 kilometer per detik.
Jika kita hitung dengan ukuran jam, maka batu luar angkasa tersebut melaju dengan kecepatan 65.000 kilometer per jam menuju Bumi. Bukan sebuah ancaman bagi Bumi karena memiliki ukuran yang cenderung lebih kecil. Meskipun demikian, selalu menjadi bahan atau materi para ilmuwan dalam mengawasi setiap gerak-gerik benda luar Bumi.
Baca Juga: Asteroid 2020 SW, Objek NEO Melintasi Bumi Dengan Jarak Terdekat
Fakta Asteroid 2020 TS1
Benda luar angkasa masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan yang termasuk lambat jika berdasarkan pada standar astronomi. Bumi berotasi dengan kecepatan 1.600 kilometer per jam. Sedangkan asteroid memiliki kecepatan rata-rata melalui kosmos dengan 18 kilometer per sekon atau 65.000 kilometer per jam.
Melansir dari Express UK, NASA menggambarkan jika asteroid tersebut melintas dengan gerakan yang lambat, meskipun memiliki kesan menabrak Bumi. Kecepatan yang mereka laporkan yakni 18 kilometer per detik.
Dengan kecepatan yang sedemikian rupa, sama halnya perjalanan 8 kali dari Inggris ke New York dalam waktu satu jam. Asteroid 2020 TS1 tersebut melewati 4,9 kali jarak Bumi dan juga Bulan atau sekitar 1,8 juta kilometer.
Jika kita menghitungnya dengan memakai persentase, maka jarak tersebut adalah 70 persen jarak antara Bumi dengan Bulan.
Meskipun demikian, NASA menggambarkan hal tersebut sebagai NEO (Near Earth Object) atau objek dekat Bumi. Maka dari itu, peristiwa tersebut dapat menjadi sebuah kesempatan untuk bisa mempelajarinya.
Bukan Ancaman Bagi Bumi
NASA juga melaporkan jika asteroid 2020 TS1 tersebut bukan merupakan ancaman bagi planet ini. Meskipun asteroid ini sedang menuju Bumi, namun bukan menjadi masalah besar karena panjang atau ukuran batu yang tidak terlalu besar.
Asteroid akan segera terbakar saat masuk ke dalam lapisan atmosfer Bumi dan hanya tampak seperti bola api pada langit. Bahkan, asteroid ini bukan seperti peristiwa Chelyabinsk yang sempat mengancam keselamatan makhluk hidup.
Pada tahun 2013 lalu, meteor memiliki ukuran 20 meter meledak pada langit Chelyabinsk, Rusia. Ia mampu memecahkan jendela dan mengakibatkan kurang lebih seribu orang terluka.
Sehingga, pendekatan dan juga penelitian yang lebih dalam menjadi hal yang perlu para ilmuwan lakukan saat mengawasi aktivitas langit serta objek luar angkasa.
Baca Juga: Asteroid 2014 QJ33 Seukuran London Bridge Tidak Berpotensi Bahaya
Asteroid Near Eart Object (NEO)
Asteroid 2020 TS1 adalah batu luar angkasa yang termasuk jenis NEO. Jenis asteroid NEO ini adalah jenis asteroid yang merupakan batu hasil sisa pembentukan planet dan juga matahari.
Dengan adanya informasi ini, NASA mengatakan jika para ilmuwan akan semakin tertarik untuk mempelajari benda luar angkasa seperti komet dan juga asteroid.
NASA juga mengungkapkan adanya kemungkinan yang sangat kecil tentang asteroid yang menghantam Bumi. Akan tetapi, mereka juga percaya jika akan ada peluang dari 1 berbanding 300.000 pada setiap tahun. Jika batu angkasa tersebut akan bisa masuk ke Bumi dan memberikan dampak negatif secara global.
Hal tersebut menjadikan sebuah alasan tentang rencana dalam membantu Bumi agar dapat terhindar dari tabrakan batu-batu luar angkasa tersebut.
Baca Juga: Asteroid FR 2010 (465824) Melintasi Bumi Dengan Ukuran 3 Kali Big Ben
Saat ini selain asteroid 2020 TS1, NASA juga tengah mempelajari jenis asteroid Bennu dengan menggunakan pesawat luar angkasa OSIRIS-Rex. Pesawat tersebut mereka kirim ke luar planet ini mulai tahun lalu.
Hanya untuk kita ketahui saja, asteroid Bennu ini adalah batu luar angkasa yang memiliki ukuran 500 meter dan berada dengan jarak yang belum terlalu dekat dengan Bumi. Akan tetapi, ilmuwan khawatir jika Bennu akan menghantam Bumi dalam waktu 120 tahun ke depan atau tahun 2135.
Hal tersebut akan memberikan dampak kerusakan yang besar. Seperti yang sudah kita ketahui, asteroid adalah batu luar angkasa yang melayang bebas tanpa orbit dan terdapat kemungkinan menghantam benda langit satu dengan benda langit yang lain.
Tak terkecuali asteroid 2020 TS1 yang kini mulai berada pada jarak yang sangat dekat dengan Bumi. Benda-benda tersebut merupakan bentuk puing yang konstan dari pembentukan tata surya sejak 4,6 juta tahun yang lalu. (R10/HR Online)