Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Satgas Penanganan Covid-19 telah meluncurkan sebuah aplikasi perubahan perilaku 3M. Aplikasi yang terintegrasi dengan sistem ini berfungsi untuk memantau tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan 3M akan menjadi senjata ampuh dalam memutus mata rantai penularan Covid-19,” kata Dr Dewi Nur Aisyah, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Aplikasi sistem monitoring ini akan dilaksanakan pada 3,8 juta titik yang tersebar pada 34 provinsi serta 494 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Lebih dari 17 ribu orang terlibat sebagai duta perubahan perilaku.
Meningkatnya angka kasus penularan Covid-19 mendorong pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan inovasi dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan aplikasi perubahan perilaku 3M ini.
“Pada awal pandemi kita menerapkan langkah kedaruratan untuk mencegah penularan Covid-19. Namun sekarang kedaruratan telah berubah menjadi ketahanan kesehatan agar menjadi kebiasaan baru masyarakat,” katanya di Media Center Satgas Penanganan COVID-19 Graha BNPB, Jakarta.
Baca juga: Sebelum Dianggap Manjur, Keamanan Vaksin Covid-19 Paling Utama Diuji
Menurut Dewi, virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan Cvid-19 cepat sekali penularannya. Tak ada jalan lain dalam mencegah penularannya selain dengan mengubah perilaku masyarakat agar lebih patuh pada protokol kesehatan.
Sementara itu Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dr. Sonny Harry B Harmadi, SE, ME menuturkan bahwa perubahan perilaku laku juga menjadi kebutuhan global seluruh dunia untuk menekan angka kasus Covd-19.
Tak hanya di Indonesia, masyarakat di berbagai negara maju juga masih rendah tingkat kepatuhannya terhadap protokol 3M. Mereka membutuhkan adanya sanksi agar mau melaksanakan kebiasaan baru ini.
Efektivitas Aplikasi Perubahan Perilaku 3M
Menurut Dewi, aplikasi perubahan perilaku 3M terutama untuk memantau perkembangan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Berbagai tempat keramaian menjadi target monitoring sistem ini.
Selama ini masih banyak area publik yang tidak taat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Dewi memaparkan beberapa tempat yang paling tidak taat itu meliputi restoran, rumah makan, atau kedai yang mencapai angka 19 persen.
Setelah itu diikuti dengan rumah sebanyak 13,6 persen, tempat olahraga publik 11,9 persen, terminal sebanyak 10 persen, dan jalanan umum sekitar 7,6 persen. Tempat umum inilah yang akan menjadi sasaran utama monitoring perubahan perilaku.
Sejak merebaknya pandemi Covid-19 di tanah air, cepatnya penularan penyakit inilah yang menyebabkan angka kasusnya terus melonjak. “Cara utama untuk mencegah penularan Covid-19 adalah dengan menerapkan kebiasaan 3M,” katanya.
Dewi juga mengungkapkan bahwa aplikasi perubahan perilaku 3M bisa meningkatkan efektivitas dalam menangkal penularan virus. Kebiasaan mencuci tangan, katanya, mampu mencegah penularan hingga 35 persen.
Baca juga: Menristek: Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Sangat Dibutuhkan
Untuk kebiasaan memakai masker kain bisa mencegah penyakit sampai 45 persen. Namun jika memakai masker jenis medis kemampuannya menangkal virus lebih besar lagi yaitu mencapai 70 persen.
Sedangkan untuk menjaga jarak mampu mencegah penularan Corona hingga 85 persen. “Jika perilaku 3M dilaksanakan semua maka bisa mencegah penularan Covid-19 hingga 99,9 persen. Jadi 3M adalah senjata ampuh mencegah penularan virus,” tandasnya.
Berikan Bimbingan dan Pendampingan
Sonny Harry menambahkan bahwa penerapan aplikasi perubahan perilaku 3M melibatkan 17 ribu orang dari target 28 ribu orang yang akan menjadi duta perubahan perilaku. Mereka terdiri dari TNI, Polri, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
“Para duta perubahan ini akan bertugas pada setiap area dan melaporkan hasil monitoringnya secara real time,” kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 ini.
Selain melakukan monitoring, mereka juga bertugas memberikan bimbingan dan pendampingan pada berbagai komunitas. Sehingga dengan aplikasi perubahan perilaku 3M inilah Covid-19 akan bisa ditekan dan kita bisa beraktivitas normal kembali dengan perilaku yang baru. (Bgj/R2/HR-Online)
Editor: Subagja Hamara
