Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita NasionalAngka Kasus Covid-19 Dikhawatirkan Melonjak Pasca Libur Panjang

Angka Kasus Covid-19 Dikhawatirkan Melonjak Pasca Libur Panjang

Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Angka kasus Covid-19 di Indonesia dikhawatirkan akan melonjak tajam pasca liburan panjang cuti bersama tanggal 28 Oktober hingga 1 November mendatang. Kekhawatiran itu didasari dari dua musim liburan sebelumnya yang menyumbang angka kasus yang cukup siginifikan.

Ketua Bidang Data dan TI Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Dewi Nur Aisyah, mengaku was-was apabila terjadi lonjakan mobilitas warga pada liburan panjang nanti.

Menurut Dewi, berkaca dari pengalaman dua liburan sebelumnya, yakni liburan lebaran dan hari kemerdekaan, data menunjukan terjadi lonjakan angka kasus Covid-19 setelah dua minggu pasca liburan.   

“Libur Lebaran pada waktu itu jatuh pada akhir Mei. Meski masa libur dibatasi hanya 3 hari, namun dua minggu kemudian atau pada bulan Juni terjadi peningkatan positivity rate atau hasil tes positif sampai 3,9% secara nasional,” ujarnya, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di Channel YouTube BNPB, belum lama ini.

Dewi menambahkan kejadian yang sama terjadi pasca libur kemerdekaan di bulan Agustus. Menurutnya, pada bulan September atau selang dua minggu pasca libur di pertengahan Agustus terjadi peningkatan yang sama pada angka kasus positif.

Dengan begitu, lanjut Dewi, data membuktikan bahwa libur panjang berdampak pada peningkatan angka kasus Covid-19.

“Padahal liburan sebelumnya hanya berlangsung 3 hari. Apalagi libur panjang akhir Oktober nanti akan berlangsung selama 5 hari. Bisa dibayangkan dampak yang akan timbul apabila mobilitas warga tidak dikendalikan,” katanya.

Baca juga: Kepala Daerah Diminta Batasi Aktivitas Tempat Wisata Saat Libur Panjang

Dewi menjelaskan, meningkatnya kasus positif pasca libur panjang dipengaruhi oleh mobilitas warga yang meningkat selama masa liburan. Menurutnya, setiap libur panjang selalu memancing peningkatan gelombang warga yang masuk dari satu kota ke kota lainnya.

“Setiap libur panjang selalu digunakan oleh warga untuk berwisata, berkunjung ke keluarga di kampung atau sebaliknya. Yang perlu diwaspadai adalah ketika warga dari 12 kota zona merah Covid-19, seperti Jakarta dan Surabaya, banyak yang pergi ke luar kota saat libur panjang nanti,” katanya.

Angka Kasus Covid-19 Selalu Melonjak Pasca Libur Panjang

Dewi mencontohkan saat kemunculan awal kasus Covid-19 yang terjadi di Wuhan Cina pada akhir tahun 2019 lalu. Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 di Wuhan pada akhir Desember hingga Januari lalu akibat meningkatnya mobilitas warga yang masuk dan keluar Kota Wuhan.

“Data serupa juga terjadi di Amerika Serikat, dimana lonjakan kasus Covid-19 selalu dipengaruhi oleh peningkatan mobilitas warga. Karena ketika mobilitas warga dikendalikan oleh pemerintah Cina dan Amerika, dengan sendirinya terjadi penurunan angka kasus Covid-19 aktif pada bulan berikutnya,” ujarnya.

Dari data dan pengalaman tersebut, Dewi mengingatkan agar masyarakat tidak memanfaatkan waktu libur panjang akhir Oktober nanti untuk bepergian ke luar kota.

“Selama pandemi ini belum berakhir, sebaiknya menahan diri untuk tidak bertemu dengan keluarga maupun kerabat yang berada di luar kota. Apalagi untuk warga yang berada di zona merah. Lebih baik gunakan cara aman dengan melakukan silaturahmi secara virtual dengan menggunakan aplikasi komunikasi online,” ungkapnya.     

Baca juga: Meski Vaksin Covid-19 Ditemukan, Belum Menjamin Pandemi Berakhir

Namun begitu, lanjut Dewi, apabila ada masyarakat yang sudah terlanjur berencana untuk melakukan liburan atau mengunjungi sanak saudara di luar kota, jangan lupa menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan serta selalu menjaga jarak.

“Selain itu pilih tempat liburan di alam terbuka. Tapi tetap harus menggunakan masker dan selalu menjaga jarak. Karena banyak tempat terbuka yang menjadi tempat kerumunan massa. Jadi, meski tempat terbuka, tapi menjadi tempat kerumunan, sebaiknya hindari,” ujarnya.

Prokotol Kesehatan Hanya Menurunkan Resiko Penularan

Menurut Dewi, meski sudah menggunakan masker dan selalu menjaga jarak, namun tetap saja masih memiliki resiko tertular virus corona apabila seseorang berada di lokasi aktivitas sosial. Interaksi sosial apalagi berkerumun selalu menjadi penyumbang terbesar ketika melonjaknya angka kasus Covid-19.

“Menggunakan masker dan jaga jarak hanya menurunkan resiko tertular ketika kita berinteraksi dengan manusia lain. Perlu diketahui bahwa menggunakan masker dapat mengurangi 40 sampai 70 persen resiko tertular. Sementara menjaga jarak bisa mengurangi 80 persen tertular dari orang yang positif Covid-19,” terangnya.

Untuk mencegah penularan, lanjut Dewi, memang lebih efektif dengan menjaga jarak 1 sampai 2 meter ketika berinteraksi dengan orang lain.

“Menjaga jarak atau sosial distancing merupakan protokol kesehatan yang paling dianjurkan karena beresiko rendah tertular. Apalagi jika tidak pergi ke tempat kerumunan akan lebih rendah lagi risikonya,” katanya.

Menurut Dewi, berdasarkan studi Yilmazkuday (2020), dalam Stay-at-Home Works to Fight Against COVID-19, menunjukkan bahwa 1% peningkatan masyarakat yang berdiam di rumah akan mengurangi penambahan kasus Covid-19 aktif. Angkanya hingga 70 kasus dan 7 kematian mingguan. Studi itu dengan menggunakan data dari 130 negara di dunia.

“Artinya, untuk mencegah melonjaknya angka kasus Covid-19 pada bulan November, kami menghimbau agar masyarakat memanfaatkan waktu libur panjang nanti bersama keluarga di rumah. Lebih baik tunda bepergian. Jangan sampai terjadi yang ketiga kalinya libur panjang berdampak pada melonjaknya angka kasus positif aktif,” imbaunya. (Bgj/R2/HR-Online)

Editor: Subagja Hamara

bongkar median jalan

Pemkot Cimahi Bongkar Median Jalan Amir Machmud, Ini Tujuannya!

harapanrakyat.com - Pemkot Cimahi, Jawa Barat, membongkar median jalan Jalan Amir Machmud tepatnya sepanjang kawasan Alun-alun Cimahi menuju Jalan Tagog. Hal tersebut untuk mengurangi...
Distan Kota Banjar Gelontorkan Bantuan Benih Padi dan Ikan

Distan Kota Banjar Gelontorkan Bantuan Benih Padi dan Ikan

harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan/DKP3 Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut telah menggelontorkan sejumlah bantuan benih padi dan ikan. Sejumlah bantuan pertanian dan...
Pemkab Ciamis Hapus Sanksi Administrasi Piutang PBB-P2

Pemkab Ciamis Hapus Sanksi Administrasi Piutang PBB-P2, Sampai Kapan?

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis, Jawa Barat, menggulirkan kebijakan untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kebijakan tersebut yaitu menghapus sanksi administrasi piutang Pajak Bumi...
Polisi Ringkus Penyebar Video Tak Senonoh Kekasihnya di Tasikmalaya, Pelaku Tertangkap di Bekasi

Polisi Ringkus Penyebar Video Tak Senonoh Kekasihnya di Tasikmalaya, Pelaku Tertangkap di Bekasi

harapanrakyat.com,- Pihak kepolisian berhasil mengamankan pria berinisial DSK (24), warga Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menyebarkan video tak senonoh kekasihnya. Polisi meringkus...
Asus Gaming K16, Laptop Ringan dengan Berbagai Fitur Canggih

Asus Gaming K16, Laptop Ringan dengan Berbagai Fitur Canggih

Laptop Gaming Asus K16 hadir sebagai perangkat multifungsi. Laptop Asus ini hadir untuk memberikan pengalaman optimal, terutama bagi para gamer. Dengan spesifikasi yang tangguh,...
Penyebab Tidak Bisa Repost Story Instagram dan Begini Cara Atasinya

Penyebab Tidak Bisa Repost Story Instagram dan Begini Cara Atasinya

Di era masa kini, berbagi aktivitas melalui postingan Instagram story sudah menjadi bagian dari keseharian yang banyak orang lakukan. Akan tetapi, seringkali muncul masalah...