Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini harus lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Karena saat ini sudah banyak temuan adanya transmisi lokal. Seperti 10 anak positif Covid-19 yang umumnya terpapar dari klaster keluarga di Ciamis.
Dari 10 anak tersebut 6 orang kini telah sembuh, sedangkan 4 lainnya masih isolasi mandiri karena termasuk orang tak bergejala (OTG).
Kabid Yankes Dinas Kesehatan Ciamis Eni Rochaeni membenarkan hal tersebut. Pihaknya kini masih melakukan tracing kontak terhadap 4 anak terkonfirmasi positif.
Eni menyebut dari total 10 anak Ciamis itu terpapar dari klaster keluarga. Namun pihaknya pun masih menentukan klaster lainnya selain klaster keluarga. Hal ini akan menjadi kajian untuk mengetahui asal penularannya.
“Apakah terpaparnya dari lingkungan, dari luar atau ada dari klaster pendidikan. Itu masih dalam kajian. Menurut kami, hal ini menandakan kalau angka Covid-19 Ciamis mengalami peningkatan, sehingga untuk belajar tatap muka belum bisa,” ujar Eni kepada HR-Online, Senin (19/10/2020).
Eni menyatakan klaster keluarga di Ciamis ini termasuk dalam transmisi lokal. Temuan paling banyak ada pada empat daerah, yakni, Cijeungjing, Ciamis, Panawangan dan Imbanagara. Setiap tracing kontak dari klaster keluarga untuk empat daerah ini ada beberapa yang terkonfirmasi positif.
“Tracing kontak dari pasien positif itu 30 orang, kalau biasanya hasilnya semua negatif. Kalau daerah yang 4 itu selalu ada yang positif. Jadinya perlu tracing kontak lanjutan, sama sekitar 30 orang, jadi tidak berhenti,” ucap Eni.
Untuk memutus mata rantai Covid-19 terutama dari transmisi lokal atau klaster keluarga Ciamis perlu adanya kerjasama dari semua pihak. Ia meminta pemerintah desa dan kelurahan terus gencar mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan (Prokes) 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Juga kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat harapan kami ikut mengedukasi masyarakat akan pola hidup bersih sehat dan protokol kesehatan. Kami pun berupaya dengan mengoptimalkan medsos untuk sosialisasi,” pungkas Eni. (Dang/R9/HR-Online) Editor: Dadang