Para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menemukan 4 sequencing genom virus SARS-Cov-2 Indonesia baru. Temuan ini menambah daftar genom virus Corona khas Indonesia yang berbeda dengan virus yang menyerang negara lain.
Tiga dari empat genom tersebut telah UGM laporkan ke GISAID atau Global Initiative on Sharing All Influenza Data. GISAID adalah lembaga bank data yang menjadi rujukan dan referensi data genom virus SARS-CoV-2.
Mengutip dari laman UGM, Rabu (02/09/2020), para peneliti melakukan riset dan penelitian terhadap genom virus SARS-Cov-2 Indonesia yang menyebabkan penyakit Covid-19. Genom dengan kualitas coverage baik ini setelah mengambil sample dari 4 pasien Covid-19.
Genom Virus SARS-Cov-2 Indonesia Temuan UGM
“Melalui hasil riset ini, UGM ingin turut berkontribusi dalam pengembangan vaksin maupun terapi terhadap infeksi virus Corona,” kata dr Gunadi SpBA PhD, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran UGM.
Baca juga: Penemuan Antibodi Virus Corona, Belanda dan Israel
Ketiga isolat sequencing genom virus SARS-Cov-2 Indonesia baru temuan UGM mendapat sebutan, sebagai berikut.
- hCoV-19/Indonesia/YO-202449/2020
- hCoV19/Indonesia/YO-200927/2020
- hCoV-19/Indonesia/YO-781481/2020
Riset para peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM itu, menurut Gunadi, terutama untuk mendukung upaya menemukan vaksin maupun obat Covid-19.
Sekdar informasi, virus Corona yang menular di Indonesia memiliki sifat dan karakter yang berbeda dengan virus yang menyebar di negara lain. Termasuk yang ada di Wuhan China saat virus ini pertama kali berkembang.
Sebelumnya beberapa lembaga juga telah menemukan beberapa genom virus SARS-Cov-2 Indonesia. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah menyerahkan dan melaporkan adanya 7 urutan genom.
Temuan lain berasal dari para ahli Universitas Airlangga yang menemukan adanya 6 urutan genom. Dari ke-13 genom virus Corona khas Indonesia ini semuanya telah masuk ke GISAID.
Dengan adanya 3 urutan genom baru dari UGM tersebut, setidaknya terdapat 16 genom virus Corona khas Indonesia. Temuan ini tentunya sangat penting dalam perburuan menciptakan vaksin dan obat Covid-19.
Salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan pembuatan vaksin Corona yang efektif, menurut Gunadi, juga dari jenis mutasi atau clade-nya. Karena itu temuan genom virus SARS-Cov-2 Indonesia ini sangat penting.
“Kepentingan hasil temuan genom ini tidak hanya untuk penelitian, namun juga bagi pengembangan vaksin global, khususnya vaksin merah putih,” kata Gunadi.
Mutasi Genom Virus Sars-Cov-2 Indonesia
Sedangkan Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru FKKMK UGM, dr Sumardi SpPD KP FINASIM, menyatakan virus SARS-Cov-2 mampu melakukan mutasi dengan cepat. Kondisi ini bisa menyebabkan sulitnya menemukan vaksin dan obat Covid-19 yang efektif.
Baca juga: Perkembangan Penemuan Vaksin Corona, Kapan Masuk ke Indonesia?
Mutasi ini, menurut internis pulmonologist ini, terutama terjadi ketika virus menginfeksi pada sel inangnya. Virus kemudian menyalin kode genetiknya dan melakukan replikasi terhadap dirinya.
Genom Virus SARS-Cov-2, menurut Sumardi, merupakan jenis virus RNA. Saat bertemu dengan inang, strain ini mampu membuat salinan baru sehingga bisa berkembang menginfeksi sel lainnya.
“Materi genetik virus Corona baru ini adalah RNA dan asam aminonya yang berubah dan mengalami mutasi. Virus Covid-19 berbeda dengan virus DNA yang tidak lebih rentan terhadap perubahan,” katanya.
Baca juga: Cerita Gubernur Jabar, Was-was Jelang Uji Klinis Vaksin Corona
Selain akan meningkatkan keparahan dari sebelumnya, hasil mutasi virus baru umumnya lebih kuat ketimbang virus aslinya. Kondisi inilah yang akan menyulitkan pengembangan vaksin dan obat Covid-19.
Pembuatan vaksin dan obat untuk penanganan virus Corona juga perlu menyesuaikan dengan jenis virus yang menyebar di suatu negara. Vaksin dari genom virus SARS-Cov-2 Indonesia bisa saja tidak efektif untuk negara lain. (R11/HR-Online)