Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pemprov Jabar terus berupaya dalam tekan angka perceraian. Salah satunya dengan meluncurkan program 21-25 keren sebagai solusi untuk meminimalisir jumlah kasus perceraian.
Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil menyampaikannya saat menghadiri Rakerwil PW Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jabar di Bandung, Sabtu (12/9/20).
Atalia pun mengatakan program 21-25 keren tersebut merupakan langkah kampanye dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jabar. Menurutnya saat pandemi Covid-19 ini, angka perceraian semakin meningkat.
Program 21-25 Keren ini program BKKBN Jabar untuk tekan angka perceraian. Yang mana konsep program ini mengkampanyekan menikah pada usia ideal. Yakni usia perempuan sudah 21 tahun dan untuk laki-laki sudah berusia 25 tahun.
“Mengedukasi masyarakat sangat penting bagi kita semua. Untuk memberikan informasi yang tepat, teruama soal usia ideal untuk melangsungkan pernikahan. Harus usia matang 21 dan 25 tahun,” ujar Atalia.
PKK dan Fataya NU bersinergis untuk sosialisasikan program 21-25 keren tersebut. Karena akan sangat bermanfaat dalam menekan angka kasus perceraian Jabar. Karena program ini perlu dorongan dari semua pihak, agar kasus perceraian tidak banyak muncul seperti sekarang ini.
Baca Juga : Dukung Citayam Fashion Week, Gubernur Jabar: Remaja Butuh Ruang Ekspresi
Menurut Atalia, indikator banyaknya kasus perceraian saat ini adalah faktor ekonomi. Ada percekcokan rumah tangga yang pemicunya usia dengan melangsungkan pernikahan dini. Karena secara umum usia belum matang baik fisik dan juga mental. Untuk itu kematangan usia harus menjadi pertimbangan, sehingga bisa tekan angka perceraian.
Tekan Angka Perceraian, PKK dan Fataya NU Jabar Kolaborasi
TP PKK dan Fataya NU Jabar akan berkolaborasi dalam konseling pranikah. Hal ini juga penting untuk persiapan para calon orang tua. Sehinga mereka siap secara mental maupun fisik. Ketua Fataya NU Jabar Hirni pun siap bekerjasama dengan BKKBN untuk sosialisasikan program tersebut.
“Konseling pranikah sudah ada kesepakatan. Dengan kekuatan 27 pengurus cabang tingkat kota/kabupaten dan 600 anak cabang tingkat kecamatan dan 6.000 ranting desa. Kolaborasi ini akan berdampak besar,” ucapnya.
Hirni siap melaksanakan program konseling pranikah bersama BKKBN dalam upaya tekan angka perceraian. Harapannya kerjasama ini menjadi titik awal untuk membangun sinergi pada program lainnya dalam hal pembangunan. (R9/HR Online)