Tanda kehidupan di Venus menjadi objek penelitian para astronom. Temuan tanda kehidupan ini tentu saja membuat banyak orang terkejut. Planet Venus sendiri merupakan planet yang mirip dengan Bumi.
Terkadang planet ini juga mendapat julukan sebagai kembaran Bumi. Kali ini Venus menjadi planet yang mencuri banyak perhatian. Melansir dari Wired.co.uk, tim ilmuwan internasional menemukan hal yang tidak biasa.
Penemuan ini berkaitan dengan tanda kehidupan pada planet luar Bumi ini. Sebelumnya objek penelitian berfokus pada Mars yang selalu mencuri perhatian. Bahkan banyak kunjungan dari pesawat ruang angkasa yang membanjiri planet Mars.
Baca Juga: Misi NASA ke Venus Melalui Veritas untuk Mempelajari Geologi
Tanda Kehidupan di Venus, Benarkah?
Sebelumnya para astronom selalu melihat sisi planet Mars yang memang menjadi fokus penelitian. Berbagai misi telah meluncur ke kawasan Mars dengan tujuan yang berbeda-beda. Namun intinya sama yakni meneliti lebih jauh mengenai kehidupan planet Mars.
Masa sibuk penelitian planet Mars justru beralih ke Venus. Planet tetangga ini justru memunculkan sesuatu yang mengejutkan. Salah satu indikator kehidupan muncul pada planet Venus. Meskipun tanda kehidupan tersebut belum jelas dan belum ada kepastian.
Tanda kehidupan di Venus bermula dari pendeteksian pada bagian atmosfer. Para astronom yang melakukan pendeteksian tersebut berasal dari Cardiff University. Hasil pendeteksian tersebut cukup mengejutkan karena ada sebuah fosfin pada Venus.
Fosfin sendiri merupakan gas yang berasal dari mikroorganisme. Hal ini membuat banyak spekulasi muncul. Apabila ada fosfin, maka terdapat mikroorganisme pada Venus. Artinya memang benar bahwa ada kehidupan pada planet kembaran Bumi tersebut.
Namun hal tersebut belum sepenuhnya benar. Para astronom juga belum menemukan apalagi mengumpulkan bukti dari indikator kehidupan tersebut. Ilmuwan MIT menyebutkan bahwa ada petunjuk mengenai fosfin.
Sebelumnya pernah terdeteksi sebuah aroma gas yang teridentifikasi sebagai gas beracun. Gas tersebut merupakan hasil produksi dari organisme asli planet itu sendiri. Penelitian ini berlangsung menggunakan instrumen canggih.
Tidak lain adalah James Clerk Maxwell Telscope (JCMT) dan Hawaii menjadi lokasi penelitian. Pengamatan yang berlangsung ini tetap bertujuan untuk mengetahui segala tentang planet Venus.
Baca Juga: Fenomena Tsunami Gas Beracun di Venus Berhasil Ditangkap oleh JAXA
Temuan Tanda Kehidupan di Venus Berupa Fosfin
Adanya tanda kehidupan pada planet ini tampaknya sangat tidak mungkin. Sebab, planet Venus sendiri tidak mendukung makhluk hidup bertahan. Salah satu alasannya karena planet Venus penuh dengan belerang.
Tim astronom sendiri mendeteksi bahwa fosfin ini terdeteksi pada awan Venus. Planet berbatu dengan kandungan belerang melimpah kemungkinan memang sangat menarik. Akankah tanda kehidupan tersebut berasal dari proses abiotik?
Penemuan tanda kehidupan di Venus mendorong tim astronom untuk pencarian hal-hal lain. Planet Venus sering mendapat julukan sebagai kembaran Bumi karena massa yang sama. Selain itu, komposisi bebatuan yang ada juga hampir sama.
Kesamaan yang terakhir adalah keberadaan atmosfer hampir signifikan. Bumi merupakan planet layak huni dengan lautan beriklim sedang. Sedangkan Venus adalah planet yang memiliki permukaan panas dan mendidih.
Suhu permukaannya mencapai 900 derajat Fahrenheit. Hal ini membuktikan bahwa panasnya planet Venus lebih besar dari tempat kering pada Bumi. Tidak mungkin jika planet Venus memiliki indikator kehidupan bagi makhluk hidup.
Baca Juga: Tripel Konjungsi Bulan-Venus-Beehive Menghiasi Langit Malam Dini Hari
Spekulasi Kehidupan Planet Venus
Para astronom mengungkapkan spekulasinya dengan banyak kontroversi. Ada bagian dari planet Venus yakni sekitar 48 hingga 60 kilometer dari atas permukaan. Bagian tersebut memiliki suhu sekitar 30 hingga 200 derajat Fahrenheit.
Para ilmuwan nyatanya mendapatkan tanda kehidupan pada bagian tersebut. Kira-kira dari seluruh bagian hanya bagian tersebut yang layak huni. Dek awan tersebut juga merupakan tempat para astronom mengamati sinyal fosfin.
Salah satu astronom yaitu Petkowski mengungkapkan bahwa sinyal fosfin tersebut memiliki posisi sempurna. Pendeteksian pertama kali sudah pasti menggunakan JCMT ke titik nol atmosfer Venus. Dari sinilah muncul tanda kehidupan di Venus.
Ada pola cahaya yang menunjukkan sebuah molekul tak terduga. Kemungkinan hal ini seperti tanda tangan kehidupan, kemudian para astronom mengambil sampel tersebut. Pendeteksian dan pengamatan terus berlangsung, namun pada tempat berbeda.
Hal ini yakni observatorium ALMA yang nyatanya memiliki karakteristik lebih sensitif. Pada pengamatan tersebut benar-benar membuktikan bahwa gas fosfin berasal dari planet Venus. Meskipun kadar konsentrasi yang terlihat sangat rendah.
Para astronom menyebutkan bahwa kemungkinan besar Bumi juga memiliki fosfin rendah. Hal ini tentu saja menguatkan spekulasi tentang tanda kehidupan di Venus. (R10/HR Online)