Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita BanjarSekolah Tutup, Pedagang Gulali di Kota Banjar Merana

Sekolah Tutup, Pedagang Gulali di Kota Banjar Merana

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kebijakan penutupan sekolah akibat wabah Covid-19 berimbas pada sejumlah pedagang kecil, termasuk pedagang gulali di Kota Banjar, Jawa Barat.

Salah satunya dialami Burhan (25), pedagang gulali asal Garut ini mengaku kehilangan langganan karena pandemi Covid-19.

“Penurunan penjualan sangat terasa sekali. Ini akibat sekolah-sekolah masih tutup. Sedangkan kebanyakan yang beli gulali itu anak-anak. Kalau sekolah tutup otomatis tidak ada pembeli,” ujarnya kepada HR Online, Selasa (22/9/2020).

Selama pandemi Covid-19, sehari-hari Burhan hanya mendapatkan pendapatan Rp 40 ribu. Ini jauh berbeda dengan kondisi sebelum Covid-19.

“Kalau sebelum Covid-19 biasa sampai Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per harinya. Sekarang turun, paling dapat Rp 40 ribu saja,” jelasnya.

Pedagang yang mengandalkan gula pasir, pewarna makanan, dan tepung ini sekarang lebih sering berkeliling untuk menjajakan dagangannya.

“Sudah lama usaha ini, turunan dari ayah. Saya bisa mengolah dan membuat berbagai bentuk gulali sesuai keinginan pembeli itu turunan dari ayah saya,” jelas pedagang yang kini tinggal di daerah Jelat, Kota Banjar.

Gulali yang ia jual terbilang tidak begitu mahal dari harga sekitar Rp 2 ribu sampai Rp 10 ribu. Harga sengaja menyesuaikan dengan kemampuan anak-anak.

“Gulali yang biasa saya jual dua ribuan. Kalau untuk yang spesial dengan bentuk yang gede saya jual sepuluh ribu. Lumayan kalau lagi rame serta cuaca mendukung bisa dapat Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu keuntungannya,” katanya.

Untuk berdagang gulali, Burhan membutuhkan modal yang tidak terlalu banyak. Pedagang gulali ini menyebutkan, hanya membutuhkan Rp 60 ribu saja untuk modal jualan.

“Untuk beli bahan-bahan hanya mencapai Tp 60 ribu saja. Bahannya juga gampang, gula pasir 1 Kg, tepung penambah secukupnya. Terus pewarna makanan dan gas untuk mencairkan dan membentuk gulali ini,” jelasnya. (Hendra/R7/HR-Online)

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Sudahkah Anda mengetahui arti tanda seru merah di WA? Tanda ini umumnya menunjukkan bahwa pesan atau chat WhatsApp yang telah dikirim mengalami kegagalan. Meskipun...
Tes Kebugaran Fisik

Calon Jemaah Haji di Kota Banjar Jalani Tes Kebugaran Fisik, Jalan Kaki 1,6 Km

harapanrakyat.com,- Sebanyak 120 calon jemaah haji Kota Banjar, Jawa Barat, yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2025, melakukan tes kebugaran fisik yang diselenggarakan...
Oknum Dokter Cabul di Garut

Akhirnya Oknum Dokter Cabul di Garut Ditetapkan Tersangka, Malam Ini Langsung Ditahan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter cabul di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pelecehan seksual kepada ibu hamil saat praktik di salah satu klinik swasta akhirnya ditetapkan...
Bewara Ngalaksa 2025

Bewara Ngalaksa 2025 Dimulai, Warga Rancakalong Sumedang Siap Meriahkan Acara Budaya

harapanrakyat.com,- Kegiatan budaya khas Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yakni Ngalaksa kembali menggema di masyarakat. Acara dimulai dengan kegiatan Bewara Ngalaksa 2025 yang berlangsung...
Miras Jenis Tuak

Terima Aduan Masyarakat, Satpol PP Kota Banjar Amankan Puluhan Liter Miras Jenis Tuak

harapanrakyat.com,- Puluhan liter minum keras (miras) jenis tuak diamankan petugas Satpol PP di wilayah Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Petugas Satpol PP...
Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...