Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Seorang warga Dusun Manganti, Desa Sidarahayu, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengeluhkan pelayanan Puskesmas Sidaharja, Kecamatan Lakbok, terkait surat rujukan.
Pasalnya, saat hendak meminta rujukan terjadi kesalahan dalam mengambil surat untuk mendaftar ke RS Dadi Keluarga Purwokerto. Sehingga saat daftar, sempat terkendala karena tidak terdaftar.
Nur Yasin, warga Manganti, menjelaskan, awal mula kejadian tersebut saat dirinya meminta surat itu untuk mertuanya yang menderita kanker usus ke PKM Sidaharja pada 7 September lalu.
Setelah menyerahkan KTP dan KK, ia mendapatkan surat itu dan kemudian pulang serta memberikan ke mertuanya yang berinisial SKM.
“Tadinya saya minta ke RS Margono, karena tidak bisa akhirnya mendapatkan rekomendasi ke Dadi Keluarga Purwokerto,” jelasnya kepada HR Online, Minggu (13/9/2020).
Pada 10 September, lanjut Nur, ia langsung mendaftar ke RS tersebut untuk mendapatkan pelayanan berupa kemoterapi.
Alangkah terkejutnya ketika petugas menyebut rujukan tersebut tidak terdaftar karena namanya berbeda.
“Saya kaget sekali kenapa ini bisa terjadi. Memang saya akui sebelumnya tidak mengecek terlebih dahulu isi suratnya, dan mertua saya juga tidak memeriksa apakah sudah betul atau belum datanya,” imbuhnya.
Karena tidak terdaftar, akhirnya ia pun meminta istrinya agar melakukan klarifikasi kepada PKM Sidaharja. Namun namanya juga tidak masuk karena nama pasien tidak ada.
Sementara itu, petugas RS Dadi Keluarga pun merasa kasihan lantaran jaraknya jauh untuk berobat dengan melakukan koordinasi dengan PKM tersebut.
“Untung saja akhirnya bisa berobat. Tapi sayangnya itu petugas PKM harusnya lebih teliti saat memberikan surat agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini. Saya juga harap pegawai bisa lebih ramah saat melayani,” pungkasnya.
Baca juga: Muncul Ajaran Sesat di Ciamis yang Yakin Ka’bah Bakal Pindah ke Lakbok
Tanggapan PKM Sidaharja
Kepala PKM Sidaharhja, drg. Emay Marlina, membenarkan keluarga pasien salah membawa surat itu, namun sudah ada tindak lanjut ke RS Dadi Keluarga.
“Mohon maaf kalau ada kekurangan. Keluarga pasien juga harus teliti sebelum keluarga dari Puskesmas agar tidak salah ambil,” kata Emay kepada HR Online, Senin (14/9/2020).
Selain itu, lanjut Emay, pasien bersangkutan ini seharusnya datang bersama keluarga untuk diagnosa, namun keluarga tidak membawanya.
Padahal, secara aturan yang bersangkutan harus ada untuk pemeriksaan terlebih dahulu sebelum surat itu keluar.
“Awalnya memang tidak saya kasih karena masih rawat inap di RS Margono, dan dokter Ikka sudah menjelaskan alur prosedurnya. Mungkin karena belum paham alur,” ucapnya.
Sedangkan untuk merujuk ke RS Margono, kata Emay, perlu tahapan berjenjang, seperti dari PKM kemudian ke RS Banjar atau Ciamis maupun swasta yang bekerjasama dengan BPJS.
Sehingga, ketika alur tersebut pasien sudah menempuhnya, baru kemudian bisa mendapatkan layanan sesuai dengan tujuan.
Emay mengaku, pihaknya tidak bosan-bosannya menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur rujukan sebagaimana aturan yang berlaku. Namun, masih ada saja yang belum paham.
“Semoga ke depan pasien yang menggunakan BPJS bisa paham dengan alurnya agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (Aji/R6/HR-Online)
