Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Pengrajin batok kelapa di Kota Banjar, Jawa Barat, kebanjiran orederan setelah membuka penjualannya melalui online. Pengrajin tersebut bernama Yayan Sutisna, warga Desa Cibeureum, Dusun Pasirnaga, RT. 13, RW. 03, Kecamatan Banjar.
Ia mengaku saat ini kewalahan mengerjakan orderan, karena 75 persen pengerjaanya dilakukan sendiri. Sementara, pesanan yang ia terima semakin banyak, sehingga Yayan harus kerja keras mengerjakanya agar semua pesanan bisa selesai tepat waktu.
Yayan memulai memuka usaha kerajinan batok kelapa sejak tahun 2013 silam. Bukan hal yang mudah untuk bisa sampai seperti sekarang yang mendapatkan banyak orderan. Berbagai rintangan pernah ia hadapi hingga membuatnya jatuh bangun dalam menggeluti usahanya tersebut.
Baca Juga : Batok Kelapa Penghias Keramik Dinding Menjadi Komiditi Ekspor
“Dulu saya belum membuka penjualan secara online. Tapi saya bisa bertahan sampai sekarang. Kalau sekarang saya juga berjualannya online melalui Facebook, Instagram. Saya membuka online shop pada akun facebook bernama Yayan Sutisna, kalau instagram @y_sutisna,” tuturnya, membuka perbincangan dengan Koran HR, saat berkunjung ke rumahnya, Selasa (15/09/2020).
Saat membuka penjualan secara online, Yayan sebagai pengrajin batok kelapa mengaku mulai kebanjiran orderan. Dalam dua hari, ia sanggup membuat 200 cangkir dan 10 piring yang berbahan batok kepala, selain membuat kerajinan lainnya.
Pembelinya pun ada yang dari luar negeri, yaitu Jerman. Sedangkan, untuk pesanan lokalnya rata-rata datang dari daerah Tasikmalaya, Subang, Bandung, Karawang, Jakarta, Surabaya, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan daerah lainnya di Indonesia.
Baca Juga : Saung Kalapa Pangandaran, Ubah Limbah Jadi Rupiah
“Alhamdulliah, saat saya berpindah ke online, saya mulai kebanjiran orderan, malah saya sampai kewalahan,” ucapnya.
Jika orderannya terlalu banyak dan tidak sanggup mengerjakan sendiri, biasanya Yayan akan meminta bantuan kepada temannya untuk membantu proses pembuatanya.
Harga Kerajinan Batok Kelapa
Mengenai harganya, kerajinan berbahan batok kepala berupa cangkir, mangkuk, piring, pot bunga, kantong, dan barang-barang souvenir harga beragam. Dari mulai Rp 5.000 sampai harga Rp 200 ribu.
Akhir perbincangan dengan HR, Yayan pun berpesan kepada anak muda Kota Banjar khususnya, supaya mereka bisa menggunakan media sosial dan memanfaatkanya dengan baik. Salah satu contohnya untuk peluang usaha berjualan online.
Sebagai pengrajin batok kelapa yang terbilang sukses, Yayan juga berharap ke depannya bisa memiliki karyawan untuk membantu usaha kerajinannya.
“Saya ingin membantu banyak orang dengan cara membuka lowongan pekerjaan, dan kerajinan yang saya buat ini bisa menjadi ciri khas Kota Banjar,” pungkasnya. (Aji/R3/HR-Online)