Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan bekerjasama dengan PTPN VIII untuk mengalihfungsikan lahan 1.000 hektare. Lahan di Desa Ciparay, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, ini rencananya akan dibangun peternakan sapi perah dan pertanian terpadu.
Ridwan Kamil menyampaikan hal tersebut saat meninjau lahan milik PT Perkebunan Nusantara (BUMN) itu. Selain peternakan dan pertanian, rencana pengembangannya menjadikan tempat ini sebuah destinasi pariwisata.
Menurut Ridwan Kamil, memanfaatkan lahan ini menjadi upaya dalam memulihkan ekonomi saat pandemi Covid-19. Sekaligus dalam upaya meningkatkan swasembada pangan Jawa Barat, dengan peternakan susu dan pertanian terpadu.
“Lahan dengan luas 1.000 hektare ini nantinya akan kita fungsikan untuk peternakan sapi perah dan pertanian terpadu. Kedepan nantinya bermanfaat untuk petani dan peternak. Juga akan meningkatkan swasembada pangan,” ujar Ridwan Kamil, Rabu (9/9/2020).
Ridwan Kamil menyebut, alih fungsi lahan juga berkaitan komitmen Pemprov Jabar untuk meningkatkan sektor pertanian. Nantinya memadukan antara sumber daya manusia (SDM) muda yang berkompeten dengan pemanfaatan teknologi digital.
“Kami akan mengorientasikan lebih banyak terhadap pertanian dan memadukannya dengan teknologi digital setelah pandemi Covid-19 ini,” terangnya.
Lahan PTPN VIII Akan Dimanfaatkan Untuk Peternakan Sapi Perah, Ini Prosesnya
Dalam menindaklanjuti kerjasama alih fungsi lahan ini, Pemprov Jabar menunjuk PT Jaswitta dan PT Agro. Dua BUMD Jabar ini sebagai pelaksana teknis. Untuk PT Agro akan mengelola produk pangan, sedangkan PT Jaswita dalam hal pengembangan pariwisata.
Target proses kerjasama alih fungsi lahan tersebut sekitar bulan Desember 2020. Sehingga awal tahun 2021 aktivitas ekonomi bisa berjalan. “Desember 2020 kerjasama, awal 2021 langsung bisa eksekusi supaya ekonomi kembali bergerak,” terangnya.
Ridwan Kamil mengatakan dengan membangun peternakan sapi perah di Desa Ciparai ini untuk membantu menekan impor susu. Saat ini tercatat nilai impor susu ke Indonesia hampir Rp 17 triliun untuk kebutuhan susu nasional. (R9/HR Online)