Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Selain karena wisatanya, ternyata Pangandaran terkenal karena menjadi daerah penghasil kapulaga terbesar se Indonesia, bahkan dunia.
Ketua Asosiasi Kapulaga Indonesia (Akpindo), Kunkun Herawanto, mengungkapkan, masyarakat harus bangga karena Pangandaran bisa menghasilkan salah satu rempah-rempah penguat rasa makanan ini.
Apalagi, kata Kunkun, bumbu dapur ini banyak berasal dari Kecamatan Langkaplancar yang notabene menjadi penghasil paling banyak di Pangandaran.
Ia menjelaskan kenapa bisa menjadi penghasil terbesar sedunia. Pasalnya, negara India dan Vietnam yang terkenal menghasilkan kapulaga paska kemarau panjang tidak melakukan pemulihan, sehingga hasilnya menurun.
“Kebutuhan pasar saat ini sedang tinggi, apalagi banyak yang membutuhkan saat pandemi covid-19 untuk meningkatkan kesehatan tubuh,” katanya, Selasa (15/9/2020).
Untuk jenis kapulaga asal Pangandaran, kebanyakan merupakan jenis lokal dan hibrida.
Menurutnya, secara perhitungan jenis hibrida lebih menguntungkan karena buahnya lebih banyak.
Meski begitu, kebanyakan petani masih menanam jenis lokal karena sangat mudah, sedangkan hibrida tergolong langka dan harganya mahal.
Baca Juga: Permintaan Meningkat, Kapulaga Pangandaran Tembus Rp 300 Ribu
Kalau petani mau mengembangkan hibrida, kata Kunkun, lambat laun akan semakin gampang untuk mendapatkannya, sehingga ke depan akan lebih untung.
Sedangkan untuk mengantisipasi anjloknya harga, ia menganjurkan agar para petani membuat Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang mendapatkan dukungan dari pemerintah.
“Selama hasil pertanian masih dalam kendali tengkulak, maka kita akan berhadapan dengan anjloknya harga hasil produsi pertanian. Solusinya adalah membuat BUMP,” terangnya.
Dalam setahun, sesuai data yang masuk Akpindo, kapulaga kering asal Pangandaran bisa mencapai 560 ton.
Menurutnya, bila semua petani masuk dalam data, maka jumlahnya akan semakin banyak, apalagi penanaman ini sudah menjadi budaya masyarakat, apalagi warga Langkaplancar.
Kunkun harap, warga bisa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam kapulaga supaya lebih produktif dan pemerintah agar bisa mendorongnya untuk pemulihan ekonomi saat pendemi corona.
“Semoga ke depan pemerintah daerah lebih memperhatikan sektor pertanian, terama komuditi kapulaga,” pungkasnya. (Enceng/Koran HR)