Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pengusaha Kota Banjar berusaha bertahan di tengah lesunya ekonomi akibat wabah Corona lewat penjualan herbal dan jasa terapi bekam.
Adalah An Najaah Herbal, Toko herbal sekaligus tempat terapi yang ada di Jl. Kewadanaan, Dusun Cibulan, RT 03, RW 04, Kelurahan Banjar, Kota Banjar melayani terapi bekam dan pijat. Selain itu juga menyediakan herbal yang berkualitas.
Roni Abdurrahman pemilik An Najaah Herbal menceritakan, walaupun memulai di dunia bisnis tidak mudah, karena bisnis itu diibaratkan seperti halnya bayi yang sedang belajar dari kecil yang masih merangkak kemudian sampai bisa berjalan.
“Pada awalnya saya berjualan di pasar Banjar di blok B 11, di situ awal mula saya berbisnis dan merintis berjualan parfum, akan tetapi tidak terlalu fokus di parfum saya lebih fokus di herbal,” katanya, Kamis (10/9/2020).
Roni juga berjualan di Facebook. Ia pun kini mempunyai beberapa reseller yang ada di Ciamis, Banjarsari, Tasikmalaya dan Bandung.
“Kami mengambil herbal ini dari Jakarta Margonda, kadang juga dari Ciputat BMS (Busana Muslim Store),” katanya.
Pengusaha Kota Banjar Bertahan di Tengah Wabah Corona
Roni sempat mengalami penurunan omzet sebanyak 75 juta per bulan karena Corona. Namun, ia pun mengakui awal COVID-19, penjualan herbal cukup ramai.
“Mungkin karena kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi herbal guna menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Untuk terapi, saat itu kami tutup dulu selama 4 bulan,” katanya.
Saat ini, lanjut Roni, justru sebaliknya. Penjualan herbal berkurang, tetapi untuk terapi pijat dan bekam meningkat.
“Untuk sekarang agak berkurang di herbal, mungkin karena ekonomi yang semakin berkurang. Sekarang malah terbalik di terapi seperti pijat dan bekam sekarang malah lebih ramai daripada herbal,” katanya.
Omzet Menurun
Roni mengaku penghasilan per bulan, sebelum Corona bisa mencapai Rp 100 juta. Sementara pasca Corona, penghasilan Roni dari herbal dan terapi berkurang hingga hanya Rp 40 juta.
“Untuk terapi bekam, kami dibantu oleh 3 tim. Kami juga sudah mengikuti pelatihan bekam di Bandung di sebuah LKP bekam yang memang komposisinya berhologram PBI (Perkumpulan Bekam Indonesia). Kalau pijat saya mengikuti pelatihan di Banyumas,” katanya.
Roni menerangkan, teknik bekam ada 2, yaitu bekam kering dan bekam basah. Sementara terapi yang sesuai sunnah Islam adalah terpai basah.
“Karena bekam basah itu lebih menyehatkan dan merupakan ibadah, sehingga setiap bulannya kita tidak kehilangan konsumen,” ujarnya.
Pasien Bukan Hanya dari Kota Banjar
Pasien bekam kebanyakan berasal dari Kota Banjar. Ada juga yang berasal dari Banjarsari, Pangandaran, dan Cilacap.
“Cuma kita juga menjemput bola, ada juga yang ke Tasik, Ciamis, Garut. Saya juga bertanggung jawab dalam pelayanan. Karena saya sudah memiliki sertifikat yang Insyaallah bisa dipertanggung jawabkan,” katanya.
Sertifikat tersebut didapatkan Roni dari pelatihan bekam di klinik BRC (Bekam Ruqyah Center), kemudian bermitra dengan PBI (Perkumpulan Bekam Indonesia).
“Saya juga mengikuti ujian nasional PBI, setelah itu baru bisa mengajukan STPT (Surat Tanda Penyehat Tradisional) ke Dinkes. Sedangkan untuk pijat saya punya sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh LSK PITRA,” terangnya.
Roni berpesan, di tengah pandemic Covid-19, harus menjaga kesehatan. Termasuk juga memperbaiki nutrisi.
“Salah satunya dengan meminum madu, karena kesembuhan itu ada 3 macam menurut sunnah Rasul, yaitu minum jamu, lalu sayatan alat bekam, dan sundutan api,” tambahnya.
Untuk melayani terapi bekam, pasien bisa melakukan terapi di An Najah Herbal. Tetapi bisa juga tim Roni dipanggil untuk terapi bekam di rumah.
“Kami menyediakan tempat di sini, kami juga bisa dipanggil oleh para pasien. Kami akan mendatangi ke tempat pasien berada, hanya dikenakan biaya bensin,” kata pengusaha Kota Banjar ini.
Roni menambahkan, untuk warga Kota Banjar atau warga luar kota bila ingin memanggil untuk bekam di rumah bisa menghubungi WhatsApp ke nomor 08986787006.
“Harapan ke depannya semoga kami bisa memberi pelayanan yang lebih baik, dan juga bisa memberikan pelayanan herbal yang dibutuhkan masyarakat Kota Banjar.” Pungkasnya. (Aji/R7/HR-Online)