Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Ketua DPD PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Aa Sukmadi, menyebut pada awal pandemi, terdapat 2 perawat yang positif Covid-19. Namun saat ini kedua perawat tersebut sudah dinyatakan sembuh.
“Sejak awal pandemi Covid-19 sampai saat ini tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat di Kabupaten Pangandaran hanya ada 2 perawat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tetapi, keduanya sudah dinyatakan negatif dan sehat seperti sediakala,” katanya, Rabu (30/9/2020).
Menurut Aa Sukmadi, kedua perawat tersebut terinfeksi pada awal pandemi Covid-19. Sehingga saat ini, tenaga kesehatan Kabupaten Pangandaran zero konfirmasi Covid-19.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat PPNI menyebut ada 92 perawat meninggal dunia akibat Covid-19. Selain itu, ribuan tenaga kesehatan lainnya terinfeksi Covid-19 dan menjalani isolasi.
DPD PPNI Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat memerlukan dukungan dan campur tangan Pemda dan seluruh stakeholder dalam melakukan pencegahan, dan penanganan Covid-19 yang masif dengan kebiasaan hidup sehat dan menjalankan 3 M.
Aa Sukmadi mengatakan, dalam melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 ini, perlu ada upaya Pemda untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di Pangandaran.
“Alhamdulillah perhatian dan upaya pemerintah sudah cukup baik sehingga mampu meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pangandaran,” katanya.
Aa Sukmadi menambahkan, sarana prasarana pendukung APD dan lainnya sudah disiapkan Pemda. Pihaknya juga terus mengajak anggotanya atau perawat yang bekerja di lapangan untuk selalu hati-hati ikuti SOP dan 3 M harus dilksanakan (Masker selalu dipakai, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan selalu dengan sabun).
“Perawat atau Nakes sangat beresiko tinggi pada penularan dan penyebaran Covid-19, maka kita terus imbau harus menjaga kondisi tubuh, tidur, makan teratur. Pastinya ikuti patuhi SOP dan gunakan APD termasuk menjaga diri kita dan orang lain yang kita sayangi dari tertular COVID-19 maka langkah 3M harus dilaksanakan,” kata Aa.
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pangandaran Benarkan 2 Perawat Positif Covid-19
Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran drg. Yani Achmad Marzuki mengatakan, tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Pangandaran sampai saat ini tidak ada yang terkonfirmasi dan terpapar Covid-19.
Karena mereka selalu mengikuti SOP. Selain itu upaya Pemda juga sudah begitu maksimal dalam memperhatikan tenaga kesehatannya.
“Dulu memang ada 2 orang Nakes yang terkonfirmasi Covid-19. Tapi itu juga sudah lama, sekarang sehat sudah bekerja seperti biasa. Perawat dan dokter yang di lapangan juga kita imbau agar selalu hati-hati ikuti SOP dan patuhi pelaksanaan 3 M,” ungkapnya.
Menurut Yani, pelaksanaan 3M ini harus dilaksanakan secara masif oleh semua orang tanpa kecuali. Sehingga penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan dengan baik.
Upaya 3 M juga menurut Yani, dapat menekan jumlah korban dan collateral damage yang ditimbulkan terutama di bidang ekonomi, sosial dan politik. Sehingga dampaknya tidak menjadi lebih berat.
“Update untuk konfirmasi positif Covid-19 dari 63 orang, sembuh 62 orang dan 1 orang isolasi di RSUD Pandega. Sementara yang masih menunggu hasil test swab sebanyak 200-an,” terangnya.
Yani menambahkan saat ini Kabupaten Pangandaran berada pada status zona hijau. Sekolah di Pangandaran juga sudah bisa melaksanakan KBM tatap muka.
“Kita dapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk penanganan penyeboran Covid-19 di Kabupaten Pangandaran,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online)