Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sebanyak 15.744 karyawan di Kota Banjar, Jawa Barat, telah menerima bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp 2,4 juta. Bantuan ini untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah.
Kepastian telah diterimanya BLT untuk 15.744 karyawan tersebut disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Tenaga Kerja Kota Banjar, Ading Sjafrudin kepada HR Online, Kamis (17/9/2020).
“Bantuan tunai untuk karyawan sudah cair. Baik pencairan bantuan untuk tahap pertama, kedua maupun tahap ketiga. Semua sudah diterima melalui rekening masing-masing,” kata Ading.
Ia menyebutkan, untuk pencairan BLT tahap pertama jumlahnya ada 2.151 karyawan. Kemudian, untuk tahap kedua sebanyak 6.388 karyawan dan pencairan tahap ketiga sebanyak 7.235 karyawan.
Dari rincian jumlah penerima tersebut, total ada 15.744 karyawan terdata sebagai penerima bantuan dari total 20.596 karyawan yang diajukan sebagai penerima bantuan.
“Dari 20 ribu lebih yang kami ajukan sebanyak 4.852 karyawan gagal menerima bantuan,” terang Ading.
Ia menambahkan, menurutnya, penyebab kemungkinan gagalnya 4.852 karyawan sebagai penerima bantuan tersebut karena pada saat pengajuan pendaftaran karyawan tersebut nomor rekening yang ia gunakan tidak sesuai dengan nama penerima.
Sehingga, ketika ada validasi data terjadi error sistem karena datanya tidak sesuai ataupun karena adanya faktor lain. Misalnya, karena terlambat mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Bisa juga karena pada saat proses pembuatan BPJS sudah mendekati batas waktu akhir pendaftaran. Intinya hanya 15 ribu lebih penerima yang sementara ini kami monitoring,” katanya.
Terpisah, Ketua Forum Solidaritas Buruh Banjar, Toni Rustaman, mengatakan, sejauh ini untuk buruh di Kota Banjar sudah banyak yang mendapatkan bantuan tunai subsidi gaji untuk karyawan dengan upah di bawah Rp 5 juta.
Hanya saja, waktu penerimaannya ada yang berbeda. Ada yang siang, pagi dan malam hari tergantung masuknya transfer dari pemerintah pusat ke masing-masing rekening penerima.
“Kebanyakan sudah menerima pencairan karena dari pengawasan teman-teman untuk karyawan di Banjar hampir semua tercover di program BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
JPE Belum Cair
Meski program pemulihan ekonomi melalui BLT karyawan tersebut sudah cair, namun berbeda dengan program Jaring Pengaman Ekonomi (JPE). Program ini rencananya bakal digulirkan oleh Pemerintah Kota Banjar untuk membantu para pelaku UMKM.
Menurut Kepala Dinas KUKMP Kota Banjar, Edi Herdianto, untuk program Jaring Pengaman Ekonomi pelaku UMKM dari anggaran refocusing tahap 2 memang belum cair dan belum ada pendistribusian.
Saat ini, lanjut Edi, Dinas KUKMP masih melakukan pendataan dan validasi data para pelaku UMKM yang akan menerima bantuan.
“Belum ada pendistribusian. Kami masih mengolah data dan merekap jumlah penerima,” singkatnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)