Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Untuk warga Tatar Galuh, ini ada tempat wisata baru di Ciamis. Namanya Kampung Wisata Sinarmulya, Dusun Bojongsari, Desa Gegempalang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Tempat wisata ini tak jauh berbeda dengan destinasi kekinian saat ini yang mengusung spot selfie. Tapi uniknya, ada berbagai macam wahana permainan tradisional zaman dulu. Pengunjung bisa memanfaatkannya untuk memberikan trapi anak-anak supaya tidak terlalu kecanduan gadget.
Pengunjung bisa memainkan perosotan mirip roller coster tapi tradisional menggunakan bambu atau sebutannya Lori-lorian. Ada juga egrang, ayunan, jungkitan, ada juga perosotan tanah, cara menggunakannya anak cukup meluncur menggunakan alas berupa ember bekas atau sejenisnya.
Bermain di Kampung Wisata Sinarmulya dijaming mengasyikan. Karena anak-anak akan lebih aktif bermain daripada hanya duduk dengan memainkan gawainya saja. Lokasi ini pun sangat cocok untuk rekreasi keluarga, makan bersama dengan suasana alam terbuka.
Tempat wisata ini baru buka pada bulan Agustus kemarin. Awalnya tempat ini merupakan kebun yang tak terurus dengan luas sekitar 1 hektar. Namun warga bergotong royong membersihkannya lalu beriinisiatif menjadikannya sebagai arena bermain anak dengan konsep permainan tradisional.
Petunjuk Jalan Menuju Kampung Wisata Sinarmulya
Untuk menuju kampung wisata ini pengunjung harus mengunakan kendaraan pribadi baik mobil atau motor. Letaknya sekitar 30 menit dari pusat Kota Ciamis. Atau 10 menit dari Jalan Nasional Ciamis-Tasikmlaya.
Dari komplek Jembatan Mandalika pengunjung belok saja ke sebelah kiri kalau dari arah Ciamis, kalau dari arah Tasikmalaya belok kanan. Kemudian terus jalan sampai menemukan pertigaan yang ada Madrasah Aliah, dari situ tinggal belok kiri saja dan ikuti penunjuk jalan, anda akan sampai lokasi.
Tidak Ada Tiket Masuk Tapi Bersedekah Seikhlasnya
Untuk masuk ke Kampung Wisata Sinarmulya ini tidak ada tiket masuk. Hanya saja pengelola menyediakan kotak amal untuk bersedekah pada pintu masuk. Unguk besaran sedekah tergantung keikhlasan para pengunjung semampunya. Nantinya sedekah itu untuk pengembangan lokasi wisata ini serta untuk kegiatan keagamaan lainnya.
Kepala Dusun Bojongsari Yoyon Sopyan mengatakan menjelaskan mengatakan awalnya tidak ada niat membuka obyek wisata. Warga hanya bergotong royong membersihkan kebun milik salah seorang warga karena tidak terurus.
“Memang tadinya mau membersihkan kebun karena tidak terusus. Rencananya mau nanam pohon pisang. Tapi karena banyak anak yang bermain perosotan dan lainnya maka tercipta ide membuat arena permainan anak,” ungkapnya.
Memiliki Konsep Wisata Religi
Tak hanya wisata alam dan permainan tradisional, Yoyon mengungkapkan Kampung Wisata Sinarmulya ini mengandung wisata religi dan edukasi. Menurutnya wisata religi tidak hanya identik dengan makam keramat atau peninggalan-peninggalan islam zaman dulu.
“Kalau wisata religi ini, setiap tempat memiliki arti edukasinya. Contoh ada tangga 99, itu berarti asmaul husna. Jadi kami sebut tangga asmaul husna. Ada juga tulisan takbir dan dzikir, jadi setiap akan naik harus takbir dan kalau turun harus berdzikir. Filofinya dalam kehidupan senang dan susah harus ingat Alloh SWT,” terangnya.
Warga masih terus menata lokasi wisata ini. Supaya lebih baik dan semakin nyaman bagi wisatawan yang berkunjung. Meski baru sebulan buka, namun pengunjung sudah banyak meski umumnya penduduk lokal.
“Ke depan Kampung Wisata Sinarmulya ini berkembang dan pengunjung yang datang dari luar daerah. Agar masyarakat Dusun Bojongsari bisa lebih berdaya lagi dari sisi ekonomi dengan wisata ini,” pungkasnya. (Dang/R9/HR-Online)