Fosil beruang gua zaman es terlihat masih utuh setelah tertimbun permafrost cair selama ribuan tahun. Penemuan ini merupakan kontribusi dari para ilmuwan yang mencari fosil. Tepatnya penemuan ini terletak pada lingkaran Arktik pulau Siberia Rusia.
Fosil ini masih terlihat seperti bangkai. Sebab, bagian mulut, gigi, hingga hidungnya masih terlihat utuh. Sebelumnya ada beberapa penemuan fosil beruang gua. Namun temuannya hanya berupa kerangka saja dan tidak begitu lengkap.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa fosil ini sudah mati sejak 22.000 hingga 39.500 tahun lalu. Kemudian beruang ini masuk dalam klasifikasi Ursus Spelaesus. Spesies ini sudah punah sejak 15.000 tahun yang lalu.
Baca Juga: Penemuan Kanker pada Fosil Dinosaurus Centrosaurus, Menghebohkan!
Fosil Beruang Gua Zaman Es Masih Utuh
Seorang penggembala rusa merupakan orang yang pertama kali menemukan bangkai ini. Kemudian ia melaporkan kepada para peneliti Universitas Federal Timur Laut Yakutsk Rusia.
Melansir dari Business Insider, para peneliti NEFU menyebutkan bahwa penemuan ini menjadi satu-satunya yang masih utuh. Sampai saat ini para ilmuwan masih berusaha untuk menemukan fosil. Namun tidak ada yang sampai utuh seperti bangkai beruang gua.
Lalu bagaimana beruang gua tersebut bisa sampai ke Rusia? Hal ini juga menjadi salah satu penelitian para ilmuwan. Bagaimana ada fosil beruang gua zaman es pada kawasan Rusia?
Tampaknya spesies zaman dahulu juga melakukan migrasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik. Beruang gua ini berkeliaran ke sebagian besar Eropa dan Asia. Pada saat itu, ada beberapa spesies hewan lainnya.
Seperti kucing bergigi pedang, kungkang tanah raksasa, hingga mammoth. Ukuran dari makhluk-makhluk tersebut sudah pasti berukuran besar. Kemudian berat tubuhnya mencapai 1 ton atau setara dengan 2.200 pound.
Ukurannya pun lebih berat daripada beruang terbesar yang ada saat ini. Perihal usia, para ilmuwan menyebutkan bahwa hal tersebut hanyalah perkiraan saja. Para ilmuwan juga melakukan analisis genetik untuk mempelajari bangkai beruang.
Tujuannya adalah agar pengetahuan dan informasi menjadi lebih detail. Sehingga nantinya bisa menjadi referensi untuk penelitian yang akan datang.
Baca Juga: Penemuan Fosil Semut Neraka Terjebak Resin Pohon di Myanmar
Fosil Beruang Gua Zaman Es yang Lainnya
Penelitian yang lainnya tidak hanya berfokus pada beruang gua ini saja. Tetapi ada penemuan beruang gua yang lainnya, lebih tepatnya adalah anak beruang. Para ilmuwan juga menemukan fosil ini pada kawasan yang sama, yakni Rusia.
Dengan adanya dua bangkai ini, para ilmuwan berharap akan menemukan hasil penelitian maksimal. Dua DNA bangkai beruang tersebut akan menjadi objek perbandingan. Sehingga nantinya akan muncul kesamaan ataukah perbedaan dari kedua hewan tersebut.
Fosil beruang gua zaman es ini terawetkan pada sebuah permafrost. Saat itu Bumi masih berada dalam suhu yang sangat dingin. Hampir seluruh permukaan Bumi tertutupi oleh es dan banyak hewan yang menyesuaikan keadaan tersebut.
Kemudian suhu Bumi berubah dan mulai menghangat. Hal ini mempengaruhi beberapa wilayah Bumi. Salah satunya adalah Siberia yang kala itu tertutup oleh permafrost. Kawasan Siberia menjadi cair dan membuat hewan yang tertimbun terlihat.
Kemudian para ilmuwan melakukan penggalian pada kawasan tersebut untuk mencari apa yang tersembunyi. Kemungkinan besar ada beberapa makhluk zaman es yang mungkin tertimbun permafrost. Kurang lebih selama ribuan tahun lamanya makhluk zaman es mulai tertimbun.
Baca Juga: Penelitian Fosil Cangkang Foram Berkaitan dengan Iklim Laut Bumi Kuno
Beruang Gua Zaman Es, Bagaimana Mereka Punah?
Makhluk zaman es biasanya memiliki ciri yang hampir sama. Salah satunya adalah mampu bertahan hidup pada cuaca yang dingin. Selain itu, anggota tubuhnya memiliki bulu tebal untuk menjaga suhu tetap hangat.
Beruang gua zaman es juga memiliki ukuran tubuh besar. Apabila melihat dari temuan fosilnya, beruang ini memiliki hidung dan gigi yang besar. Susunan giginya tampak rapi dan sempurna dengan adanya taring.
Bahkan dari temuan fosil beruang gua zaman es tersebut juga masih terdapat organ internalnya. Hal tersebut tentunya semakin memudahkan para ilmuwan untuk melakukan penelitian.
Lalu bagaimana makhluk zaman es tersebut bisa punah? Ada beberapa faktor yang menyebabkan beberapa makhluk tersebut punah. Salah satunya adalah keterbatasan bahan makanan karena kondisi Bumi yang kurang mendukung.
Begitupun yang terjadi pada beruang gua zaman es. Kemungkinan besar penyebab kepunahannya adalah keterbatasan makanan. Sehingga beruang gua harus melalui fase diet.
Fosil beruang gua zaman es menjadi salah satu temuan fosil paling detail. Tidak hanya berwujud kerangka, tetapi juga terlihat kulit dan beberapa bagian lainnya. (R10/HR-Online)