Sabtu, April 19, 2025
BerandaBerita TerbaruBahaya Masker Scuba dan Buff, Kenapa Dilarang?

Bahaya Masker Scuba dan Buff, Kenapa Dilarang?

Bahaya masker scuba dan buff, akibatnya ada larangan untuk memakai jenis masker ini. Padahal, kedua masker tersebut jadi pilihan banyak orang. Sebab, pemakaiannya sangatlah mudah daripada jenis masker lainnya.

Namun ternyata, para ahli meragukan efektivitas dari masker scuba maupun buff. Polemik ini mencuat ketika PT KCI melarang calon penumpang KRL menggunakan masker scuba dan buff.

Alasan yang membuat PT KCI melarang penggunaan masker tersebut karena tidak efektif menahan droplet. Padahal masker menjadi alat penting dalam mencegah penularan dari virus Corona.

Baca Juga: Gubernur Jabar : Masker Scuba dan Buff Tidak Boleh Dipakai Lagi

Sehingga, kualitas dari masker perlu perhatian lebih, agar fungsinya bisa berjalan dengan baik. Ada banyak alasan yang membuat masker scuba dan buff berbahaya. Berikut beberapa alasannya.

Bahaya Masker Scuba dan Buff

Ramainya perbincangan tentang masker Scuba dan Buff tentunya tentunya ada alasan-alasan logis. Sejumlah penelitian dari para ahli menguatkan alasan tersebut. Adapun beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut.

Hanya Terdiri dari Satu Lapis Saja

Seperti  Anda ketahui, baik masker scuba ataupun buff hanya memiliki satu lapisan saja. Mirisnya, satu lapis kain tersebut sangatlah tipis. Sehingga, tidak bisa membantu mencegah penularan dari virus Corona.

Kemungkinan besar, virus tidak tersaring. Sementara itu, masker yang baik digunakan terdiri dari tiga lapis.

Mudah Melar

Bahaya masker scuba dan buff juga karena memiliki bahan yang mudah melar. Ketika para pengguna memakai masker akan terjadi peregangan bahan, sehingga kerapatan porinya menjadi besar.

Selain itu, bisa membuat permebilitas udara menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu, peluang partikular virus menembus kain masker bisa bertambah besar.

Mirisnya lagi, penggunaan masker scuba sering salah. Beberapa orang justru menarik maskernya sampai ke dagu.

Hal ini tentu bisa membuat masker menjadi lebih mudah melar dan akan membuatnya longgar ketika kembali digunakan. Sehingga, masker tidak menutup hidung dengan lebih rapat lagi.

Tidak Bisa Mencegah Droplet yang Keluar

Menurut penelitian Duke University, California Utara, buff tidak efektif untuk mencegah droplet. Droplet sendiri merupakan tetesan pernapasan yang keluar dari mulut dan menjadi salah satu media penularan virus corona.

Baca Juga: Cara Mencuci Masker Kain Corona yang Benar Menurut CDC Amerika

Sehingga, ketika seseorang berbicara dan dropletnya keluar, maka risiko penularannya semakin tinggi. Hal ini menjadi dasar mencuatnya bahaya masker scuba dan buff di tengah masyarakat.

Bahkan, dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa pemakai buff memiliki risiko lebih tinggi daripada seseorang yang tidak memakai masker sama sekali.

Hal ini bisa terjadi karena buff bisa membuat droplet menjadi semakin berkembangbiak melalui udara. Bahan untuk pembuatan buff pun bisa memecah droplet menjadi ukuran yang lebih kecil lagi.

Berbahan Elastis dan Porinya Besar

Adanya berbagai penelitian yang menyebutkan bahaya masker scuba dan buff karena alasan bahannya. Bahan dari masker scuba dan buff sangat elastis. Buff sendiri dianggap bukan sebuah masker.

Sebab memiliki jaringan pori yang jauh lebih besar. Selain itu, keduanya tidak memiliki ruang bagi bibir ketika ia akan berbicara.

Hal ini tentu membuat penggunanya merasa tidak nyaman. Jika seseorang memakai masker ini kemudian berbicara, maka mereka akan sibuk dengan memperbaiki letak dari masker tersebut yang terus turun.

Kemampuan Filtrasinya Rendah

Alasan yang mendasari bahaya masker scuba dan buff terakhir adalah kemampuan filtrasinya rendah. Menurut PT KCI, kedua masker tersebut hanya efektif mencegah penularan virus Corona sebesar 5% saja. Sebab, bahan yang hanya satu lapis. Buff sendiri memiliki fungsi lain yang ternyata bukan untuk mencegah penularan virus Corona.

Buff justru berfungsi untuk melindungi leher saja. Berbagai penelitian sebelumnya memang meragukan efektivitas dari kedua masker ini.

Ada baiknya jika memang tidak memiliki masker bedah, maka pakailah masker kain. Hanya saja, penggunaan masker kain juga harus dengan tisu yang sudah dilipat menjadi tiga bagian.

Itulah alasan yang mendasari bahaya masker scuba dan buff. Saat ini masker medis sudah banyak beredar kembali, sehingga tidak ada salahnya Anda memakai masker medis. Jika tidak ada, maka masker kain biasa sudah cukup. Tetapi jangan lupa lapisi dengan tissu atau bisa juga gunakan masker kain berlapis. (Ndu/R7/HR-Online)

Mantan Gubernur Jabar

Terkait UU ITE, Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Resmi Polisikan Lisa Mariana

harapanrakyat.com,- Pencemaran nama baik, mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil melaporkan LM (Lisa Mariana) ke Bareskrim Mabes Polri. Laporan tersebut diajukan secara langsung oleh Ridwan...
Polres Ciamis Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Muda di Kamar Kos, Ternyata Ini Hubungannya dengan Korban

Polres Ciamis Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Muda di Kamar Kos, Ternyata Ini Hubungannya dengan Korban

harapanrakyat.com,- Polres Ciamis berhasil mengamankan diduga pelaku pembunuhan jenazah perempuan di sebuah kamar kos yang berada di Lingkungan Pabuaran, Kecamatan Ciamis, Jumat (19/4/2025).  Terduga pelaku...
Angin Puting Beliung Terjang Wilayah Buahdua Sumedang, Puluhan Rumah Rusak

Angin Puting Beliung Terjang Wilayah Buahdua Sumedang, Puluhan Rumah Rusak

harapanrakyat.com,- Bencana angin puting beliung serta hujan lebat dan petir menerjang dua desa di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Akibat peristiwa tersebut, puluhan...
Pakai Perahu Karet, BPBD Ciamis Evakuasi Warga Kertahayu yang Terjebak Banjir.

Pakai Perahu Karet, BPBD Ciamis Evakuasi Warga Kertahayu yang Terjebak Banjir

harapanrakyat.com,- BPBD Ciamis, Jawa Barat, mengevakuasi warga Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, yang terjebak banjir. Bahkan petugas harus melibatkan beberapa pihak untuk membujuk...
Skuad Garuda U-17

Amankan Tiket ke Piala Dunia, Skuad Garuda U-17 Libur Dua Bulan

Skuad Garuda U-17 besutan Nova Arianto telah kembali ke Tanah Air pasca mengamankan tiket menuju Piala Dunia 2025. Rencananya skuad Garuda akan libur selama...
Kasus Kematian Pelajar di Kota Banjar yang Lompat ke Citanduy, Begini Kata Psikolog

Kasus Kematian Pelajar di Kota Banjar yang Lompat ke Citanduy, Begini Kata Psikolog

harapanrakyat.com,- Kasus kematian pelajar yang berinisial R (17) lantaran nekat mengakhiri hidup melompat ke Sungai Citanduy masih menjadi misteri penyebab kematiannya. Bahkan, seorang psikolog...