Para ilmuwan berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 terbaru HexaPro. Hasil inovasi ini dilakukan dengan melakukan desain ulang protein utama virus Corona. Temuan vaksin Covid-19 yang disokong Yayasan Bill & Melinda Gates ini memungkinkan produksinya dilakukan cepat dan masif di seluruh dunia.
Temuan para ilmuwan dari Universitas Texas di Austin Amerika Serikat ini merupakan terobosan yang sangat dinantikan seluruh dunia. Dengan inovasi ini, maka vaksin Corona dapat diproduksi secara cepat dan massal di seluruh dunia.
Dalam laporan ilmiah yang diterbitkan di jurnal Science disebutkan bahwa vaksin Covid-19 terbaru ditemukan dengan mendesain ulang protein spike yang merupakan protein inti yang terdapat di permukaan virus SARS-CoV-2.
Hasil Inovasi Vaksin Covid-19 HexaPro
Para ilmuwan University of Texas Amerika Serikat menggunakan beberapa jenis kandidat vaksin coronavirus yang saat ini sedang diuji klinis. Termasuk dengan menggunakan vaksin Moderna mRNA-1273 dan Novavax’s NVX-CoV2373.
Sebagian besar kandidat vaksin Corona yang ada bertujuan melatih sistem kekebalan tubuh mengenali dan merespon kehadiran protein spike dari virus Corona. Dengan mekanisme inilah vaksin Covid-19 terbaru akan merangsang imunitas tubuh melawan infeksi.
Seperti yang dilakukan para ahli saat menemukan vaksin Corona yang bernama Moderna mRNA-1273. Pemberian vaksin ini mampu merangsang respon imunitas tubuh terhadap protein lonjakan sintetis yang diberikan.
Protein ‘umpan’ yang terdapat dalam vaksin memiliki struktur yang mirip dengan protein spike dari virus SARS-Cov-2. Adanya umpan ini akan segera membuat imunitas tubuh meresponnya untuk melawan infeksi.
Dengan menggunakan mekanisme yang sama, para ahli dari Universitas Texas melakukan redesain versi baru protein vaksin Covid-19 terbaru. Modifikasi dilakukan dengan menggunakan protein yang terdapat dalam vaksin yang saat ini tengah diuji coba.
Hasilnya ternyata cukup mengejutkan. Protein baru hasil desain ulang ini ternyata mampu menghasilkan protein sampai 10 kali lebih banyak dibandingkan protein lonjakan sintetis dari vaksin sebelumnya.
Dalam penelitian yang dilakukan bersama ilmuwan National Institutes of Health (NIH) Amerika ini dilakukan untuk memenuhi desakan terhadap kebutuhan vaksin Covid-19 terbaru yang bisa diproduksi dengan cepat dan masif.
“Kita semua membutuhkan akses yang cepat terhadap vaksin Covid-19. Termasuk empat miliar orang di negara-negara berkembang,” kata Prof Jason S. McLellan dari Departemen Biosains Molekul University of Texas seperti dikutip dari laman Scitech Daily.
Vaksin Covid-19 HexaPro Bisa Dimanfaatkan Semua Negara
Vaksin Covid-19 hasil inovasi ini diberi nama HexaPro. Protein baru dalam vaksin Corona ini diklaim juga lebih stabil dibandingkan protein lonjakan dari tim sebelumnya. Sehingga akan lebih mudah untuk disimpan dan diangkut.
Vaksin Corona baru ini juga dinilai lebih terjaga bentuknya. Bahkan saat berada di bawah tekanan panas maupun pencairan beku saat dalam penyimpanan. “Standar kualitas semacam inilah yang dibutuhkan sebuah vaksin yang kuat,” katanya.
HexaPro ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk tes antibodi Covid-19. Dalam tes ini, vaksin Covid-19 terbaru ini akan berfungsi untuk mengidentifikasi keberadaan antibodi dalam darah pasien. Termasuk apakah seseorang pernah terinfeksi virus sebelumnya.
Selain melibatkan para ilmuwan dari NIH dan Universitas Texas, penelitian ini juga mendapat dukungan dari Yayasan Bill & Melinda Gates. Yayasan yang didirikan pemilik Microsoft ini dikenal banyak membiayai penelitian obat dan vaksin Covid-19.
Saat ini vaksin Covid-19 terbaru HexaPro sedang diajukan permohonan patennya di Amerika Serikat. Dengan paten ini para ahli dari berbagai negara dapat mengajukan lisensi untuk ikut memanfaatkannya.
Berbagai perusahaan dilaporkan telah mengajukan lisensinya. Termasuk perusahaan bioteknologi Sino Biological yang kabarnya sudah mendapatkan lisensi non-eksklusif dari Universitas Texas untuk memproduksi dan menjual HexaPro kepada para ahli di seluruh dunia.
Temuan yang inovatif ini juga telah ditawarkan kepada para ilmuwan di berbagai negara, khususnya negara miskin dan berkembang agar bisa ikut memanfaatkan untuk memproduksi vaksin Covid-19 terbaru secara cepat dan masif. (R11/HR-Online)