Pengujian vaksin Covid-19 Sinovac saat ini sedang memasuki tahap akhir. Uji klinis ketiga yang telah dilakukan 11 Agustus direncanakan selesai dalam enam bulan. Diharapkan vaksin corona ini akan diproduksi dan diedarkan mulai kuartal pertama 2021.
Vaksin virus Corona ini merupakan hasil kerja sama antara perusahaan BUMN farmasi Indonesia PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac Biotech Ltd, perusahaan asal Tiongkok.
Presiden Joko Widodo belum lama ini telah melakukan kunjungan ke laboratorium Bio Farma untuk melihat langsung kesiapan BUMN itu dalam proses produksi vaksin yang sudah sangat dinantikan tersebut.
Banyak kalangan sangat berharap terhadap vaksin Covid-19 Sinovac. Apalagi diantara berbagai vaksin Corona lainnya yang sedang diteliti, Sinovac termasuk yang paling menjanjikan.
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Vaksin Covid-19 Eksperimental dari Virus Genetik
“Kami sangat mengharapkan setelah vaksin Sinovac berhasil melewati berbagai uji klinis, nantinya akan diproduksi di Indonesia juga,” kata Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN kepada media seperti dikutip dari laman KataData.
Keutamaan Vaksin Covid-19 Sinovac
Uji klinis tahap ketiga atau tahap terakhir ini dilaksanakan di sejumlah tempat. Selain di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, percobaan juga dilaksanakan di sejumlah puskesmas di Jawa Barat.
Dalam uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac melibatkan sekitar 1.620 subyek relawan yang berusia antara 18 hingga 59 tahun. Dibutuhkan waktu beberapa bulan hingga hasil akhir dari proses percobaan ini bisa diketahui.
Yang menarik, ketertarikan Indonesia terhadap vaksin Corona ini karena dinilai lebih sesuai dengan kasus pandemi Covid-19 di tanah air. Karena itu pula pelaksanaan uji cobanya dilakukan di Jawa Barat.
Vaksin Tidak Menimbulkan Efek Samping
Seperti diberitakan sebelumnya, jenis virus Corona yang menular di Indonesia agak berbeda dengan yang ada di China maupun negara lain. Kebetulan, vaksin dari Sinovac ini menggunakan jenis virus SARS-Cov-2 Indonesia dalam percobaannya.
Sedangkan menyangkut mekanisme kerjanya, vaksin Covid-19 Sinovac relatif serupa dengan jenis vaksin lainnya. Yaitu merangsang tubuh meningkatkan antibodi untuk melawan infeksi virus Corona.
Pada pelaksanaan uji klinis sebelumnya dilaporkan bahwa vaksin Corona ini memperlihatkan hasil yang menggembirakan khususnya dalam melindungi tubuh terhadap paparan virus SARS-Cov-2.
Selain itu dilaporkan vaksin tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya pasca penggunaannya. Namun untuk lebih menjamin keamanan vaksin Covid-19 Sinovac, uji klinis tahap ketiga melibatkan subyek yang jauh lebih besar.
Sementara itu Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan vaksin ini akan segera diproduksi setelah semua tahapan uji klinis berhasil dilalui.
Baca juga: Benarkah Vaksin BCG untuk Corona Cukup Efektif? Ini Hasil Risetnya!
Perusahaan farmasi Sinovac Biotech Ltd dipilih Indonesia dalam pengembangan vaksin Corona ini karena dinilai berkompeten di bidangnya. Apalagi perusahaan itu juga sudah memperoleh rekomendasi dari badan kesehatan dunia WHO.
Sedangkan menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, produksi vaksin Covid-19 Sinovac rencananya akan dilakukan pada kuartal pertama tahun 2021 atau enam bulan setelah waktu dimulainya uji klinis terakhir.
“Kami akan memproduksi sebanyak 40 juta dosis vaksin setiap tahun,” katanya melalui siaran pers. Ada sejumlah proses lain yang juga akan dilakukannya sebelum mulai produksi vaksin, termasuk dengan mengurus label halal dari MUI.
Baca juga: LIPI Uji Klinis Obat Herbal Corona dari Bahan Jahe Hingga Jamur
Menurut Honesti Basyir, perusahaan Sinovac memiliki metode pembuatan vaksin virus corona yang dinilai serupa dengan yang dilakukan Bio Farma. Karena itulah Sinovac terpilih dalam pengembangan vaksin ini.
Proses penelitian dan pengujian yang berliku membuat masyarakat sangat berharap terhadap vaksin Covid-19 Sinovac ini. Karena itu diharapkan vaksin Corona ini akan memberikan hasil yang aman dan efektif menangkal Covid-19. (R11/HR-Online)