Teori bintang kembar masih sangat eksis hingga sekarang. Sebagian besar telah mendengar adanya teori pembentukan tata surya yang satu ini.
Selain teori nebula, teori ledakan gas, dan big bang, teori ini cukup populer. Secara umum, teori ini mengatakan jika tata surya berawal dari dua bintang yang kembar dan berukuran sangat besar. Lalu, salah satu dari bintang tersebut meledak dan menghasilkan serpihan serta debu yang bertebaran di angkasa.
Hingga perlahan, debu tersebut akhirnya membentuk planet-planet. Sementara itu, satu bintang yang tak meledak menjadi satu bintang raksasa yang dikenal dengan nama matahari.
Teori Bintang Kembar Berdasarkan Hipotesa 2 Astronom
Teori ini telah dikemukakan oleh dua astronom yakni Raymond Arthur Lyttleton dan Fred Hoyle. Keduanya pun memberikan hipotesa. Akan tetapi, isi dari hipotesa masing-masing pun memiliki persamaan.
Baca juga: Teori Pembentukan Bumi, Penjelasan Lengkap Proses Planet Dilahirkan
Persamaan tersebut juga mengarahkan kepada pembentukan tata surya yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup di planet bumi. Bahkan, peneliti juga memberikan gambaran tentang penemuan objek astronomi yang sangat mirip dengan matahari.
Teori Lyttleton (1930)
Teori bintang kembar ini menyatakan jika awal dari terbentuknya tata surya adalah mempunyai dua bintang. Namun, sedemikian cara dan sebab, membuat salah satu bintang tersebut meledak.
Terdapat sebuah pendapat jika ledakan tersebut diakibatkan adanya tabrakan dengan meteor atau planet yang ukurannya sangat besar. Kemudian, sisa-sisa ledakan, yakni berupa debu, gas, dan bebatuan tersebut mengitari bintang yang tidak meledak.
Lalu, sisa-sisa ledakan tersebut akhirnya membentuk planet beserta aksesorisnya. Raymond Arthur Lyttleton sendiri mengungkapkan penyebab yang menjadi alasan utama adanya teori ini yakni acuan sebuah penelitian.
Baca juga: Fenomena Tsunami Gas Beracun di Venus Berhasil Ditangkap Oleh JAXA
Hasil dari penelitian sebelumnya tentang tata surya lain. Jika ternyata terdapat tata surya lain yang mempunyai bintang yang sama atau kembar. Oleh karenanya, Lyttleton beranggapan jika alam semesta ini dibentuk berasal dari ledakan bintang kembar. Dikenal dengan teori bintang kembar.
Seperti yang sudah diketahui jika tata surya sendiri terbagi dalam beberapa bagian. Bagian tersebut adalah 4 planet luar, 4 planet dalam, matahari, dan sabuk asteroid. Sedangkan bagian paling luar adalah piringan tersebar serta sabuk Kuiper. Sehingga, semua bagian tersebut disebut dengan alam semesta.
Teori Fred Hoyle(1956)
Hipotesa yang kedua adalah berasal dari Fred Hoyle yang menyatakan jika dahulu, tata surya adalah dua bintang yang memiliki ukuran yang hampir sama. Kemudian mereka berdekatan dan terjadi ledakan yang besar pada salah satu bintang tersebut.
Lalu menghasilkan serpihan-serpihan yang lebih kecil. Serpihan yang bertebaran di angkasa tersebut terperangkap gaya gravitasi dari bintang yang tidak meledak. Sehingga, serpihan menjadi bergerak mengitari bintang raksasa tersebut.
Alasan yang dikemukakan oleh teori bintang kembar ini adalah sebuah penelitian kepada tata surya yang lainnya. Pada penelitian pada tata surya yang lain tersebut juga memiliki dua bintang yang mirip atau kembar.
Sehingga, membuat Fred Hoyle mengemukakan pendapatnya jika tata surya dibentuk dengan adanya ledakan bintang kembar. Ia pun menjelaskan proses terjadinya bintang kembar. Proses tersebut berawal dari adanya matahari dan kembarannya.
Kembaran dari matahari tersebut tidak stabil dan akhirnya terjadi ledakan-ledakan yang kecil. Sehingga, pada suatu ketika kembaran tersebut benar-benar mengalami ledakan yang besar dan menjadi serpihan debu dan bebatuan kecil.
Selanjutnya, serpihan tersebut akhirnya terperangkap dengan adanya gravitasi matahari, akan tetapi tak sampai tersedot masuk. Mereka hanya mengelilingi bintang raksasa tersebut.
Baca juga: Susunan Tata Surya, Pusatnya Matahari Sebagai Sumber Energi
Mereka membentuk serta berkumpul dan juga memilih sehingga membentuk planet. Lalu, serpihan-serpihan tersebut membentuk asteroid yang menjadi jalur pemisah antara planet dalam dan juga planet luar. Inilah yang dimaksud degan teori bintang kembar.
Penemuan Saudara Kandung Matahari
Dilansir dari Science Alert, para peneliti dari Portugal melakukan perburuan tentang identifikasi saudara kembar matahari. Mereka melanjutkan perburuan dengan alat yang lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya dipakai.
Dari perburuan tersebut, para peneliti menemukan HD 186302. Ia bukan lagi dapat dikatakan saudara kandung, akan tetapi sebagai saudara kembar matahari.
Itu merupakan bintang yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan matahari. Ia pun mempunyai permukaan serta luminositas yang mirip. Kemudian ia juga memiliki kelimpahan kimiawi yang benar-benar mirip serta usianya pun sama yakni 4,5 miliar tahun.
Jika dilihat dari penemuan tersebut, juga menguatkan teori bintang kembar yang dikemukakan oleh Lyttleton dan juga Fred Hoyle tentang awal pembentukan tata surya. (R10/HR-Online)