Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruProfil Haji Misbach, Tokoh Islam-Komunis yang Aktif Lawan Belanda

Profil Haji Misbach, Tokoh Islam-Komunis yang Aktif Lawan Belanda

Profil Haji Misbach juga terkenal dengan julukan Haji Merah. Ia termasuk sosok ulama yang berasal dari Kauman Solo. Dalam sejarah Indonesia juga mencatat bahwa ia termasuk tokoh Islam-komunis yang berjuang melawan Belanda.

Baca juga: Profil Sayuti Melik, Anggota Menteng 31 Juru Ketik Naskah Proklamasi

Sebagai sosok ulama, ia memang aktif di bidang dakwah. Bukan hanya itu saja, ia juga tak pernah berhenti bergerak di bidang perpolitikan untuk melawan penjajahan Belanda.

Profil Haji Misbach dari Kauman Solo

Ia memiliki nama lengkap Haji Mohamad Misbach. Tempat lahirnya di Kauman Surakarta pada tahun 1876.

Saat kecil, namanya sebenarnya Ahmad. Akan tetapi, setelah menikah, namanya jadi Darmodiprono. Nama yang ia pakai saat ini ialah nama sesudah menunaikan haji di Mekah.

Kemudahan untuk keluarganya sendiri termasuk orang terpandang. Bagaimana tidak, ayahnya merupakan pejabat keagamaan sekaligus pedagang batik yang sukses.

Riwayat Pendidikan dan Organisasi

Untuk profil seputar riwayat pendidikan, Haji Misbach pernah ikut pelajaran keagamaan di pesantren. Dalam riwayat pendidikannya, ia juga pernah bersekolah di Ongko Loro.

Dengan lingkungan yang religius karena berbasis pesantren, ia pun jadi mubaligh. Selain itu, ia juga memiliki minat tinggi terhadap persoalan yang rakyat hadapi.

Di sisi lain, ia juga aktif dalam berbagai organisasi. Mulai dari IJB (Inlandsche Journalisten Bond), Tentara Kanjeng Nabi Muhammad, hingga menerbitkan berbagai surat kabar. Sebut saja Islam Bergerak dan Medan Moeslimin.

Baca juga: Profil Kyai Sadrach, Penginjil Mantan Santri Zaman Belanda

Tak hanya itu, ia juga pernah gabung ke Sarekat Islam pada 1912. Lebih lanjut, ia juga aktif di Sarekat Hindia, Muhammadiyah, Insulinde, Sarekat Rakyat, sampai dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Dijuluki Haji Merah

Profil Haji Misbach mendapatkan julukan sebagai Haji Merah bukan tanpa alasan. Hal ini karena popularitas atau eksistensinya dalam menyuarakan ide sintesis ajaran Islam sekaligus komunisme.

Ide tersebut bertujuan untuk melawan kolonialisme selama Belanda menjajah Indonesia. Dengan julukan dan ide tersebut, ia lantas melakukan pergerakan.

Pergerakan yang ia lakukan seperti halnya memuat tulisan propaganda untuk melawan kapitalisme sekaligus kolonialisme Belanda. Selain itu, ia juga aktif mengorganisasi perlawanan buruh maupun petani terhadap Belanda.

Pergerakan yang ia lakukan mampu membuat pemerintahan Belanda kerepotan. Hingga pada akhirnya, pemerintahan Belanda memutuskan untuk mengasingkannya ke Manoekwari.

Bukan hanya harus mengalami pengasingan saja, Haji Misbach rupanya juga pernah ditangkap dan bahkan dipenjara sehingga memiliki profil sebagai tahanan. Penjaranya bertempat di Tarukan pada tanggal 16 Mei 1920.

Baca juga: H. Salahuddin bin Talabuddin, Haji Merah yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional 2022

Lalu pada tanggal 22 Agustus 1922, ia bebas dari penjara. Ia pun kembali membangkitkan semangat pergerakan di Surakarta dalam melawan penjajahan Belanda.

Haji Merah Wafat

Berbagai upaya Belanda lakukan untuk menghentikan pergerakan Haji Merah. Mulai dari sering mengirimnya ke sel penjara sampai dengan pengasingan.

Saat berada di pengasingan bersama istri sekaligus anak-anaknya pada tahun 1924, ia sebenarnya masih aktif menuliskan propaganda. Akan tetapi, usai 2 tahun menyandang profil tahanan di pengasingan, Haji Misbach lantas menghentikan pergerakan melawan Belanda.

Kemudian di tahun 1926, ia meninggal dunia karena terkena penyakit malaria. Istrinya juga sudah meninggal lebih dulu karena menderita penyakit yang sama.

Keduanya dimakamkan bersampingan. Sementara untuk anak-anaknya tak lagi berada di pengasingan karena sudah dipulangkan agar kembali ke tanah Jawa.

Keteladanan Haji Merah

Dengan profil di atas, Haji Misbach memiliki banyak keteladanan. Teladan tersebut bisa jadi contoh sekaligus inspirasi bagi siapa saja dalam berjuang melawan segala bentuk penjajahan ataupun penindasan.

Adapun salah satu keteladanannya yakni tetap memperhatikan rakyat meski sudah hidup berkecukupan. Walau posisinya sudah ada di tingkatan atas, namun tetap rendah hati dan mengutamakan kepentingan orang lain yang ada di tingkatan bawahnya (rakyat kecil).

Untuk keteladanan yang selanjutnya, ia tak pernah berputus asa dalam membela rakyat dan melawan penjajahan Belanda. Bahkan ia tetap melakukan pergerakan untuk mengobarkan semangat melawan Belanda meski ada di penjara dan pengasingan.

Tak hanya itu, ia juga memiliki keteladanan yakni memegang teguh ajaran agama Islam. Umat muslim sudah semestinya juga memiliki tekad tersebut.

Baca juga: Sejarah G30 S, Pemberantasan PKI di Banyuwangi yang Berakhir Tragis

Profil Haji Misbach cukup curi perhatian sejak era kolonial Belanda. Tak heran sebab ia termasuk pahlawan bangsa. Ia tak pernah takut dalam bergerak untuk melawan penindasan yang Belanda lakukan. (R10/HR-Online)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...