Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Pemkab Pangandaran mendorong produk UMKM dan IKM agar bisa menembus pasar global.
Kasubag Perekonomian Setda Kabupaten Pangandaran, Galih Avomegi menyebut, pihaknya sudah melakukan rapat dengan para pelaku UMKM di Pangandaran.
Rapat tersebut dilakukan sebagai upaya keseriusan Pemkab Pangandaran mendorong produk UMKM dan IKM go internasional.
“Kita tampung keluhan dan kendala dari para pelaku UMKM di Pangandaran dari mulai produksi sampai pemasaran,” ujar Galih Senin, (3/8/2020).
Ia menyebut sekitar 50 pelaku usaha di Pangandaran sudah diberikan motivasi dan strategi untuk memaksimalkan peluang dan potensi agar produknya bisa bersaing dipasaran.
“Agar aktivitas perdagangan produk UMKM di Pangandaran tetap berjalan, kita manfaatkan sarana Pasar Online Pangandaran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Perdagangan Dan Koperasi UMKM Kabupaten Pangandaran, Tina Maryana menyebut, usaha di Pangandaran yang tercatat sekitar 10.882 unit.
“.882 unit usaha tersebut mampu menyedot tenaga kerja sebanyak 16.954,” ujarnya.
Kata dia, saat ini kategori UMKM dan IKM di Kabupaten Pangandaran ada yang masuk kategori usaha mikro dan usaha kecil.
“Usaha mikro tercatat sebanyak 10.371 dan usaha kecil tercatat 511,” ucap Tina.
Di tempat terpisah, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyatakan, berdasarkan data dari Badan Statistik (BPS) tahun 2019, menunjukan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kabupaten Pangandaran berasal dari perdagangan.
“Sekarang pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan di Pangandaran hampir selesai, maka kedepan yang akan kita maksimalkan yaitu bidang perekonomian,” kata Jeje.
Kata dia, saat ini yang jadi kendala pelaku UMKM dan IKM di Pangandaran yakni uji laboratorium makanan.
“Maka dari itu, tahun 2021 nanti kita akan beli alat uji laboratorium makanan,” ungkapnya.
Dengan adaya alat tersebut, diharapkan bisa mempermudah akses pelaku UMKM dan IKM di Pangandaran untuk memeriksakan produk yang akan dijualnya. (Ceng2/R8/HR Online)