Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Sebanyak 40 pegawai Gedung Sate positif Covid-19. Pemprov Jabar lakukan pelacakan dan tes PCR kontak erat. Sampai saat ini langkah tersebut telah mencapai 80 persen.
“Ketika ada kasus terkonfirmasi positif, harus dilakukan pelacakan. Dalam seminggu terakhir kemana saja sehingga bisa dilakukan pemetaan tracking,” ujar Setiawan Wangsaatmaja, Sekda Jabar di Bandung, Selasa (4/8/2020).
Setiawan mengatakan seluruh ASN Gedung Sate telah melakukan tes PCR atau swab test di Labkesda Jabar. Pelakcakan kontak erat ini berlangsung cepat, sebab mayoritas pegawai ASN melakukan aktivitas di kantor.
“Pelacakan pegawai gedung sate positif Covid-19 lainnya yang berada di luar kantor. Seperti di rumah dan ke tempat lain. Jadi sudah 80 persen dilakukan, termasuk juga keluarga dan pihak yang kontak erat telah di tes PCR,” jelasnya.
Setiawan menegaskan masyarakat yang telah berkunjung ke Gedung Sate tak perlu khawatir. Karena dalam berkunjung menerapkan protokol kesehatan yakni pakai masker dan jaga jarak. Bahkan Gedung Sate menyiapkan masker bagi tamu dan menyediakan tempat cuci tangan.
Pemprov Jabar saat ini menyesuaikan sistem kerja di Gedung Sate. Dimana seluruh pegawai melaksanakan WFH atau bekerja dari rumah dari 30 Juli sampai 14 Agustus 2020. Selain itu, tata kelola perkantoran juga berubah. Seperti berkas yang disampaikan dibungkus plastik dan disemprot pakai disinfektan.
Pegawai Gedung Sate Positif Covid-19, Seluruh Dinas Harus Bentuk Satgas Internal
Setiawan memerintahkan kepada seluruh Dinas di Pemprov Jabar harus membentuk Satgas Internal. Hal itu dilakukan supaya protokol kesehatan Covid-19 dilaksanakan dengan ketat.
Kasus terkonfirmasi positif di Gedung sate harus dijadikan pelajaran bagi semua pihak. Agar masyarakat, ASN maupun masyarakat meningkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Seperti hindari kerumunan, rajin cuci tangan pakai sabun, ventilasi ruangan harus terbuka dan paling penting pakai masker.
Kasus pegawai Gedung Sate positif Covid-19 ini belum disebut klaster penularan. Karena penularan terjadi tersebar dibeberapa biro, tidak dalam satu ruangan. Terlebih saat kejadian, Gedung Sate telah dibuka untuk umum saat adaptasi kebiasan baru.
“Sebelum ada vaksin yang harus dilakukan adalah dengan upaya pencegahan, penerapan protokol kesehatan, pengetesan, tracing serta isolasi,” pungkasnya. (R9/HR Online)