Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Masjid merupakan sebuah tempat ikonik setiap daerah. Setiap masjid memiliki sejarah dalam proses pembangunannya. Termasuk bentuk Masjid Agung Ciamis masa lalu dan sekarang sangat jauh berbeda. Bagaimana ceritanya?
Bangunan Masjid Agung yang menjadi kebanggan warga Tatar Galuh sempat bertransformasi beberapa kali. Masjid ini juga sempat menjadi sasaran pembakaran oleh kelompok gerombolan pada masa lalu.
Masjid Agung Ciamis masa lalu sampai sekarang tetap pada posisi yang sama. Letaknya diantara Pendopo Bupati dan Gedung Dewan Jalan Nasional Ciamis. Namun baik dulu sampai sekarang Masjid ini tetap indah dan nyaman untuk beribadah. Selain itu, masyarakat pendatang biasa memanfaatkan untuk tempat transit.
Renovasi masjid ini telah berulangkali, sedikitnya ada 3-4 kali perubahan bentuk. Terutama setiap kali berganti kekuasaan atau pimpinan daerah. Masjid Agung kini lebih modern dan kekinian. Karena bukan tanpa alasan, transformasi masjid harus ada penyesuaian dengan perkembangan zaman dan pemanfaatannya.
Transformasi Masjid Agung Ciamis Masa Lalu dan Sekarang
Sebelum mengetahui transformasinya, sedikit mengetahui cerita Masjid Agung Ciamis yang sempat luluh lantah. Pada tahun 1958 silam, terjadi aksi penyerangan dari kelompok gerombolan terhadap markas TNI. Namun tak hanya itu, rumah warga dan tempat ibadah menjadi sasaran pembakaran.
“Banyak bangunan yang menjadi sasaran pembakaran. Salah satunya Masjid Agung. Namun alhamdulillah Masjid masih tidak semuanya terbakar, kemudian melakukan renovasi perbaikan,” ujar Wawan S Arifien, Ketua DKM Masjid Agung Ciamis, Minggu (30/8/2020).
Ini Tahun Transpormasi Masjid Agung
Masjid Agung Ciamis masa lalu pembangunannya pada tahun 1882. Saat Pemerintahan Bupati Galuh RAA Kusumadiningrat. Ia memimpin Ciamis dari tahun 1839 sampai 1886.
Kanjeng Prebu sangat berjasa bagi pembangunan Ciamis. Mulai dari pembangunan infrastruktur umum sampai menginisiasi Masjid Jami untuk Desa-desa.
Atap Masjid Agung Ciamis masa lalu memiliki bentuk kerucut, mirip cri khas Demak. Dominan materialnya kayu jati, berbeda dengan yang sekarang seluruhnya adalah tembok. Pembangunannya pada tanah seluas 8.500 meter persegi.
Karena belum selesai sepeninggal Kanjeng Prebu, pembangunan masjid dilanjutkan RAA Kusumasubrata (anak Kanjeng Prebu).Menurut prasasti kayu bangunan masjid dulu, Masjid Agung selesai pada tahun 1902. Namun sayangnya prasasti itu telah hilang.
Masjid Agung Mulai Direnovasi
Pada Tahun 1958, Masjid Agung mengalami renovasi pada masa Bupati Raden Yusuf Suryadipura. Karena pada waktu itu masjid mengalami kebakaran oleh gerombolan. Model bangunan berubah drastis. Atap dari genteng menjadi seng. Dan memiliki dua menara kembar pada sisi bangunan.
Pada tahun 1983-1988, Masjid Agung kembali mengalami renovasi saat kepemimpinan Bupati Momon Gandasasmita. Pada masa ini bentuk masjid berubah drastis, tak ada lagi atap kerucut. Bahkan bangunan masjid mirip menyerupai gedung pemerintahan.
Bentuk Masjid Agung masa lalu sudah tidak sama lagi seperti dulu. Namun pada tahun 2002, bangunan kembali mengalami renovasi pada masa Bupati Oma Sasmita. Pada tahun ini bentuk bangunan sama dengan kondisi yang sekarang bisa kita lihat.
Bangunan memiliki 1 kubah besar pada bagian tengah, 4 kubah kecil mengelilinya. Terdapat dua menara besar yang menjadi ciri khas Masjid Agung. Dilengkapi juga dengan berbagai fasilitas lainnya. Itu sedikit cerita transformasi bentuk Masjid Agung Ciamis masa lalu dan sekarang. (R9/HROnline)